Minggu, 10 Januari 2010

IMPLIKASI REVOLUSI TEKNOLOGI KOMUNIKASI BAGI MASYARAKAT INDONESIA

IMPLIKASI REVOLUSI TEKNOLOGI KOMUNIKASI BAGI MASYARAKAT INDONESIA
Revolusi, seperti yang kita ketahui berarti suatu perubahan besar yang berlangsung dalam waktu yang cepat. Salah satunya dikemukakan oleh Dissayanake (1983) yang mengartikan komunikasi sebagai peledakan atau (eksplosi) teknologi komunikasi, seperti terlihat melalui peningkatan penggunaan satelit, mikro-prosessor, komputer, dan pelayanan radio bertahap tinggi, dan perubahan yang terjadi sebagai konsekuensi yang ditempa dalam sosial, ekonomi, politik, kultural dan gaya hidup manusia.
Menurut Schramm (1988), perkembangan yang dinamakan revolusi komunikasi itu merupakan bagian dari serangkaian perubahan yang telah berlangsung dalam sejarah kehidupan manusia selama ini.
Memang banyak hal yang menandai kemajuan kehidupan dewasa ini. Namun semua pihak sepakat bahwa hal yang paling mencolok dari perkembangan itu adalah kemajuan teknologi di bidang komunikasi dan informasi. Oleh karena itu hasil yang juga amat mencolok dewasa ini ialah tersedianya bungkahan sumber-sumber atau resources informasi dan komunikasi yang amat luas yang pernah dipunyai oleh umat manusia sepanjang sejarah.
Revolusi teknologi telah menggantikan begitu banyak peranan elemen komunikasi. Dalam The Death of Distance, Frances Cairncross menyebutkan beberapa implikasi yang terjadi dibalik jangkauan teknologi, di antaranya: hilangnya makna lokasi, lenyapnya privasi, dll. Perkembangan teknologi telah menjadikan dunia ini begitu kecil. Setiap orang dapat mengakses seluruh informasi yang diinginkannya dari seluruh wilayah di muka bumi ini. Seluruh informasi beredar dengan begitu clutternya; tanpa proses gatekeeping yang tepat hingga makin kecil kesempatan khalayak untuk memiliki apa yang disebut privasi. Kehadiran internet adalah salah satu manifestasi dari media alternative yang sedang marak saat ini. Dengan bentuk media ini masyarakat bisa mendapatkan informasi apa saja, di mana saja, dan kapan saja sesuai dengan yang mereka inginkan. Kondisi ini semakin mengukuhkan apa yang disebut “global village” – peredaran klip, video, dll lewat aplikasi bluetooth makin cepat menembus batasan-batasan yang selama ini menjadi norma yang dianut masyarakat.
Perkembangan teknologi ini juga diadaptasi oleh media buku. Kebutuhan masyarakat yang begitu padat terhadap informasi, referensi, dan pengarsipan telah memunculkan ide baru tentang buku genggam elektronik yang lebih lazim dikenal sebagai notebook. Buku genggam ini memiliki beberapa keunggulan, seperti kapasitasnya yang cukup besar untuk menampung banyak judul, kemudahannya dari segi size juga accessibility. Selain itu fitur-fitur seperti kamus interaktif, bookmarking, instant search, note-taking, dll makin memudahkan penggunanya dalam melakukan beberapa aplikasi sekaligus. Kemajuan serupa juga dialami oleh majalah yang memanfaatkan sistem online. Dengan fasilitas online ini jangkauan menjadi lebih cepat dan luas, interaksi khalayak dengan media menjadi lebih tinggi, kemutakhiran terjamin dengan biaya distribusi yang minimum. Namun hal ini menimbulkan masalah seperti kompetisi yang berat, proliferasi penerbitan&isi, keterbatasan ruang iklan, dll. Dengan adanya masalah ini kemudian lahirlah beberapa alternative solusi seperti pembayaran untuk premium content, iklan pay-per-click( yang sebenarnya juga belum diketahui secara pasti reliabilitasnya dalam menghadapi masalah yang ada).
Revolusi sejenis juga terjadi untuk media audial. Berkembangnya satelit radio memungkinkan munculnya apa yang disebut sebagai internet radio (e-radio). Aplikasi ini memberikan beberapa bentuk layanan seperti broadcasting service via internet, webcasting (dapat berupa simulcast dengan stasiun tetapi bisa juga tanpa stasiun radio), podcasting (siaran untuk di download), streaming radio, dan peer-to-peer networks. Di ranah video, berkembang pula sarana pengiriman video secara online seperti video portal, web video store, dan teknologi pembatas pemutaran. Namun hal ini membawa polemik baru yang menempatkan user-generated video (Myspace, YouTube, dsb) dalam posisi yang berlawanan dengan industri pembuatan film/video manual. Dengan adanya fasilitas tersebut kemudian menimbulkan pertanyaan tentang nasib video dan film di masa depan; apakah industri lama tersebut masih cukup mampu bertahan untuk menampung ide kreatif para sineas dan komposer.
Segala bentuk kemajuan ini membawa pengaruh bagi sistem perekonomian global sebagai superstructure yang mempengaruhi banyak sistem di bawahnya. Penguasaan atas teknologi telah melahirkan apa yang disebut dominasi konglomerat media dan industri jaringan TV. Dominasi ini selanjutnya berimplikasi pada keseragaman muatan, trend, dan genre. Hal ini semakin memperkuat terjadinya perubahan dalam dunia PR global; keseragaman muatan itu menimbulkan tingginya kompetisi (terjadi pada program-program infotainment, news-bites, blogs, dll. Kecepatan menjadi factor penting penentu keakuratan informasi – siapa yang tercepat akan menentukan makna peristiwa bagi seluruh dunia. Informasi telah menjadi komoditas yang sangat empuk untuk diperjualbelikan. Lalu pertanyaannya apakah benar pada tahun 2025 akan terjadi kesamaan posisi antara demokratisasi dan konglomerasi? Setiap orang akan merasa memiliki kebebasan menentukan apa yang jadi keinginannya sebagai akibat dari banyaknya alternatif kemajuan teknologi; namun di sisi lain sebenarnya kebebasan itu adalah manifestasi dari konglomerasi para konglomerat dunia yang seolah-olah menawarkan demokratisasi.
Semua kemungkinan tadi akhirnya membawa kita kembali pada tantangan etik dan hukum. Apakah demokratisasi juga bisa disamakan dengan kebebasan yang hampir tak mengenal batas (ruang, waktu, wilayah privat individu, dll). Apakah dengan berkembangnya teknologi di masa datang masih akan ada penghormatan dan pengakuan atas hak kekayaan intelektual?. Begitu banyak pertanyaan yang muncul sebagai dampak dari revolusi teknologi; secara khusus dalam kaitannya dengan masa depan media konvensional sebagai pemegang fungsi komunikasi sekaligus edukasi. Jawaban atas semua ini terletak di tangan kita sebagai generasi penerus yang akan menentukan posisi kemajuan teknologi pada porsi yang seharusnya.

A. Teknologi Komunikasi dan Globalisasi Pada Kehidupan Manusia
Pada umumnya setiap orang kini merasakan sendiri betapa hebatnya perkembangan sistem komunikasi moderen yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Kemajuan yang dicapai dibidang media cetak, televisi, komputer, dan kemudian apa yang sekarang dikenal sebagai saluran multi media telah menyajikan serangkaian pelayanan informasi yang tak terbayangkan sebelumnya. Ssemua itu adalah merupakan prodak dari revolusi informasi yang bersumber dari kemajuan yang dicapai dalam bidang teknologi elektronika, komputer dan telekomunikasi.
Teknologi yang semakin canggih membuat manusia semakin mudah untuk melakukan apa saja. Jarak yang jauh bukan lagi sebagai penghalang untuk mencari informasi melalui teknologi. Banyaknya informasi yang diterima masyarakat, membuat mereka menjadi kebingungan memilih informsi yang tepat. Tidak jarang mereka, terjebak ke dalam informasi yang salah. Namun, keberadaan teknologi saat ini, juga menjadikan privasi memudar, seperti video/foto pribadi di handphone yang dapat tersebar dengan mudahnya hanya melalui Bluetooth, inframerah, dan juga mms (multimedia message servise).
Munculnya media baru seperti blog, membuat media lama mulai kurang diminati lagi masyarakat. Khususnya masyarakat Amerika, yang kini mulai menganggap tv sebagai media tradisional. Begitu berkembangnya teknologi tenyata dapat melahirkan media-media baru. Adanya media alternative globalisasi media seperti kehadiran waralaba dari luar negeri menambah maraknya media baru. Tidak jarang ketika kita mengunjungi restoran atau distro, kita diebrikan majalah yang berisi tentang restoran atau distro mereka secara gratis. Perilaku komuniksasi global baru seperti “global village”, memungkinkan seluruh masyarakat dunia dapat menerima informasi yang sama dan merata
Sebagai hasilnya, kita merasakan bahwa kini dunia menjadi “sempit”. Oleh karena mudah nya untuk saling berhubungan dimanapun kita berada, sekarang kita seolah-olah tak merasakan lagi jarak geografis yang membentang dari satu tempat ke tempat yang lain. Sekarang orang merasakan sendiri apa yang sekitar 20 tahun yang silam dikemukakan oleh ahli komunikasi dari Kanada, McLuhan yaitu tentang gejala terciptanya Global Village atau desa dunia. Ungkapan ini menunjukkan bahwa sekalipun dunia begitu luas dan besar, namun dengan kemajuan teknologi komunikasi yang membuat semua lokasi dapat dihubungkan, orang dapat berbicara satu sama lain setiap waktu yang diperlukan, akhirnya terasa bahwa dunia hanyalah sebuah desa.
B. Implikasi Revolusi Teknologi Komunikasi Bagi Masyarakat Indonesia
Gejala mendunianya segala sesuatu dalam perkembangan kehidupan dewasa ini disebut globalisasi. Ciri utamanaya bahwa sekarang ini, setiap kejadian atau perkembanagan disuatu tempat di salah satu belahan dunia bisa langsung segera menimbulkan pengaruh pada belahan dunia yang lain dalam waktu yang tidak lama. Perkembangan globalisasi ini bagaimana pun adalah produk dari revolusi komunikasi. Segala sesuatu di abad sekarang ini mungkin dan dapat menggejala seluas jagat. Orang pun mulai mencetuskan tentang dunia tanpa batas (borderless world). Karena pada hakikatnya apa yang terjadi disuatu negara segera diketahui atau disaksikan oleh seluruh bangsa yang bersangkutan bahkan oleh seluruh warga dunia.
Ini disebabkan karena mudahnya bagi manusia untuk saling berkomunikasi. Mudah karena sarana untuk itu telah tersedia, serta umumnya sudah mulai dapat dijangkau biayanya, yang menyebabkan informasi dapat beredar secepat kilat. Karena itulah kehidupan sekarang ini secara cepat langsung mempengaruhi antara satu kawasan dengan kawasan lain juga antara satu budaya dengan budaya yang lain.
Secara global Implikasi perkembangan teknologi informasi komunikasi adalah sebagai berikut:
• Dalam bidang tenaga kerja
terjadi otomasi besar-besaran menyebabkan pengangguran yang disebabkan oleh komputerisasi

• Pendidikan
Mudahnya akan akses informasi dimana saja dan kapan saja
• Moral
Kekerasan dalam tayangan televisi memberikan dampak khusus pada anak-anak sehingga mereka menjadi agresif
• Politik
Untuk kampanye politik, media khususnya televisi bisa menjangkau masyarakat hingga ke pelosok
• Ekonomi
Munculnya e-banking, e-commerce, e-money, belanja lewat internet, reservasi tiket pesawat dan hotel
• Global
Negara-negara super power dan Eropa akan mendominasi sumber informasi, tetapi akan menekan negara-negara lain di bidang ekonomi, militer, politik, dan budaya. Negara-negara dunia ketiga akan tunduk dengan terpaksa dalam menghadapi rekayasa informasi yang sering menyudutkan negara-negara berkembang
• Sosial
Teknologi komunikasi digunakan sebagian orang untuk menyelesaikan konflik dan membahas tentang berita-berita yang kurang baik (bad news)

Secara keseluruhan gejala itu dapat terjadi pada kehidupan di Indonesia yang dapat dikemukakan bahwa implikasi utama perkembangan teknologi komunikasi terhadap sistem komunikasi antara lain sebagai berikut:
1. Meningkatkan ketersediaan (availibility) layanan informasi, dan hiburan berlipat ganda dibanding dengan keadaan sebelumnya. Perkembangan terakhir menunjukkan, antara lain, di bidang media cetak, telah diterapkan teknologi cetak jarak jauh dalam bentuk kerjasama antara surat kabar Jakarta dengan surat kabar Semarang. Sedangkan dibidang penyiaran, selain stasiun milik pemerintah, beroperasi pula sejumlah stasiun radio dan televisi swasta yang dapat dikonsumsi oleh khalayak di lingkungan masing-masing, hampir sepanjang waktu. Selain itu bagi pengguna antena parabola masih pula tersedia puluhan pilihan siaran lain yang benar-benar berlangsung sepanjang waktu. Demikian pula di bidang multimedia, telah tersedia sejumlah penyedia (provider) layanan internet dengan masing-masing layanannya.
2. Meningkatkan jangkauan (reach) layanan informasi dan hiburan kesemua wilayah tanah air. Hampir seluruh bagian wilayah tanah air sekarang ini telah dimungkinkan untuk dijangkau oleh berbagai pelayanan informasi yang di sebutkan tadi.
3. Menyajikan bermacam-macam isi (content) informasi dan hiburan dari segala penjuru dunia dengan aneka latar belakang nilai-nilai sosial dan budaya masing-masing.
Keadaan tersebut tentunya, menunjukkan bahwa kemajuan yang di bidang teknologi komunikasi membawa serta sejumlah implikasi, baik yang bersifat positif maupun negatif. Dengan tersedianya berbagai macam layanan tersebut, khalayak dapat memilih mana yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan masing-masing. Dengan daya jangkau dan kecepatan yang tinggi, layanan informasi kini boleh dikatakan dapat mencapai seluruh khalayak yang di tuju di mana pun mereka berada. Namun ketersediaan dan jangkauan tersebut justru dapat menimbulkan masalah karena isi informasi dan hiburan yang disajikan tidak semuanya sesuai dengan nilai-nilai dan norma budaya bangsa kita.
Akan tetapi, kemajuan teknologi komunikasi membawa serta sejumlah dampak negatif yang cukup membuat para pengamat untuk merasa khawatir bahwa bila hal itu tidak dapat dicegah ataupun di perkecil, akan menimbulkan berbagai akibat yang tidak di inginkan. Kurang lebih 20 tahun silam Parker (1973) telah berusaha memperkirakan beberapa banyak dampak negatif dari berkembangnya teknologi komunikasi sebagai berikut:
1. Terjadinya monopoli dalam pengelolaan, penyediaan, dan pemanfaatan informasi. Jika tidak diatur begitu rupa, kecederungan yang terjadi bahwa pengelolaan dan penyediaan teknologi komunikasi akan terpusat pada beberapa kalangan tertentu saja. Teknologi komunikasi sudah jelas akan mempengaruhi struktur dasar dan proses pengambilan keputusan dalam masyarakat karena hal itu menentukan siapa yang dapat berkomunikasi dengan siapa dan siapa yang dapat memperoleh suatu informasi tentang apa. Perkembangan tersebut memungkinkan timbulnya monopoi dalam pengelolaan dan penyediaan, serta pemanfaatan teknologi komunikasi itu sendiri.
Mengingat besarnya modal yang dibutuhkan untuk pengusahan dan pemilikan sarana teknologi maka sangat besar sekali kemungkinan bahwa hanya mereka yang kuat kemampuan finansialnya yang dapat bergerak di bidang ini. Andaikata bidang ini dimonopoli oleh kaum swasta yang komersial, dapat dipastikan bahwa orientasi operasinya juga tentulah untuk mencari keuntungan yang optimal. Konsekuensi daripada orientasi seperti itu maka isi informasi yang terutama disediakan dan ditawarkan tentunya yang melayani kebutuhan atau permintaan kalangan pemakai yang secara komersial akan menghasilkan keuntungan. Diluar itu, baik isi informasi maupun kalangan pemakai lainnya akan kurang mendapat perhatian dan pelayanan, setidak-tidaknya akan mnempati urutan prioritas yang lebih belakangan dibanding pemakai yang mendatangkan keuntungan tadi.
2. Tidak meratanya distribusi informasi. Selanjutnya, sekkalipun para pengguna jasa teknologi komunikasi masih dapat memilih berdasarkan apa yang mereka perlukan, namun harus diingat bahwa pada dasrnya pilihan yang masih mungkin dilakukan itu adalah terbatas pada apa yang disediakan oleh si pengusaha. Oleh karena itu, diperlukan upaya mencegah terjadinya monopoli penyediaan dan pengelolaan teknologi komunikasi ini, agar kemungkinan jelek seperti diperkirakan itu tidak terjadi. Faktor biaya menyebabkan kecenderungan bahwa yang akan mengelola teknologi komunikasi terutama mereka yang bermodal kuat. Apabila kecenderungan ini tidak diimbangi dengan tindakan langsung oleh pemerintah, misalnya dengan menyediakan sarana teknologi baik perangkat lunak maupun perangkat kerasnya untuk kepentingan pelayanan masyarakat luas maka kaum pengusahalah yang akan mendominasi bidang ini. Kalau pengusaha teknologi komunikasi sepenuhya ditangani oleh kaum swasta sudah barang tentu pertimbangan utmam mereka sebagaimana layaknya kaum bisnis adalah mengejar keuntungna finansial lebih dulu, baru menyusul pertimbangan lainnya kalaupun ada. Akibat langsung dari kecenderungan ini tentunya, hanya mereka yang kuat menanggung ongkos dan harga yang dikenakan oleh pengusaha yang dapat menikmati pelayanan teknologi komunikasi dimaksud. Ironisnya, kaum yang mampu tersebut justru kalangan yang telah memiliki sarana komunikasi jauh lebih lengkap dibanding dengan rata-rata kebanyakan anggota masyarakat. Sedangkan lapisan masyarakat yang tidak mampu menanggung bayaran yang dikenakan, hanya akan bergantung sepenuhnya kepada layanan yang disediakan oleh pemerintah.
Akibat lanjutannya, mereka yang telah “berkecukupan informasi” akan semakin tertinggal dalam perolehan informasinya. Secara ekstrim, keadaan seperti ini hanya akan merentangkan suatu jurang baru; antara golongan kaya informasi dengan lapisan lain yang jumlahnya berkali lipat lebih besar, yang miskin informasi. Pada gilirannya, jarak yang sama akan membentang di antara negara-negara yang kaya informasi dengan negara yang miskin informasi.
3. Kurangnya isi pesan yang bersifat edukatif. Erat sekali kaitannya dengan soal pertimbangan komersial yang dikemukakan diatas tadi, akan terjadi pada kecenderungan untuk hanya menyediakan, memproduksi, dan mendistribusikan isi informasi yang secara komersial akan laris. Bentuk utama informasi jenis ini adalah hiburan dan iklan. Padahal bila pasar informasi hanya dipenuhi oleh pesan-pesan hiburan dan promosi, dengan sendirinya kehidupan masyarakat sehari-hari akan penuh dengan jejalan hal-hal semacam itu. Sedangkan informasi yang bersifat edukatif karena potensinya untuk mendatangkan keuntungan komersial lebih kecil atau terkadang tidak ada sama sekali, lantas diabaikan, atau kalaupun ada, disisipkan sebagai pemoles. Dominannya isi informasi yang non-edukatif tadi telah mendorong kekhawatiran para ahli akan akibat yang dapat ditimbulkannya kelak bagi kehidupan masyarakat.
4. Terjadinya polusi informasi. Polusi informasi cenderung timbul bila kompetensi yang hebat terjadi dalam merebut perhatian khalayak, serta jika tidak ada mekanisme pengendalian yang efektif untuk mencegahnya. Jika hal ini terjadi, menurut Gabor (1973) tercermin dari penuhnya media massa dengan penyiaran informasi tentang skandal kekerasan, dan pornografis.
Memang lumrah sekali apabila kecenderungan komersialisasi teknologi komunikasi akan menimbulkan persaingan yang tajam dan kasar diantara pengusaha informasi. Dalam keadaan seperti itu aturan yang berlaku secara ekonomi, siapa yang berhasil memancing dan memuaskan selera pembeli dialah yang akan mereguk keuntungan. Yang menjadi masalah, justru informasi yang menimbulkan polusi yang merupakan dagangan yang laris dan cepat menghasilkan laba bagi yang menyediakannya.
5. Terjadinya invasi terhadap privacy. Masalah privacy meerupakan sesuatu yang amat penting teerutama di negara-negara barat. Dengan berkembangnya teknologi komunikasi maka pesat pula perumbuhan berbagai perusahaan pengumpulan, pelayanan, dan penfditribusian segala jenis data termasuk yang bersifat pribadi. Dalam aktivitas perusahaan informasi tersebut kemudian terkumpul berbagai macam data mengenai segala aspek kehidupan anggota masyarakat itu. Data yang dimaksud, bisa saja diperdagangkan tanpa sepengetahuan, apalagi persetujuan yang bersangkutan. Keadaan seperti itu, dikhawatirkan akan membuka peluang bagi terjadinya intervensi ke dalam kehidupan pribadi seeorang. Yang menyebabkan tidak terjadinya lagi privacy. Itulah sebabnya timbul berbagai reaksi yang menuntut dilindungi privacy setiap anggota masyarakat dari kemungkinan penyalahgunaan informasi yang mungkin timbul dari kemajuan teknologi komunikasi.
6. Timbulnya permasalahan berkenaan dengan hak cipta. Kemampuan sarana teknologi komunikasi untuk menyimpan, memperbanyak, menampilkan kembali informasi apa saja yang berhasil diperoleh, juga menimbulkan masalah yang berkaitan dengan hak cipta. Kemajuan satelit komunikasi misalnya, telah memungkinkan dilampauinya batas-batas wilayah suatu negara atau pemerintahan. Perkembangan ini menimbulkan masalah dalam hal perlindungan terhadap hak cipta atas karya-karya kreatif yang tadinya dijamin undang-undang. Perlindungan tersebut menjadi semakin sukar terutama disebabkan semakin canggihnya kemampuan ke teknologi komunikasi dewasa ini.

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI
IMPLIKASI REVOLUSI TEKNOLOGI KOMUNIKASI BAGI MASYARAKAT INDONESIA

Oleh:
ARINI ROSDIANA (107051002369)
SITI HANIFAH (107051002431)
MUHAMMAD RIADUL MUSLIM (10705100
JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2009

Selasa, 05 Januari 2010

Perkembangan teknologi komunikasi dan penyiaran Islam

1. Kebutuhan – kebutuhan cendikiawan muslim akan informasi

cendikiawan muslim menjangkau sangat sedikit informasi nasional dan internasional namun pada dua decade ini kebutuhan informasi trelah meningkat. Penerbitan buku – buku dan artikel – artikel tentang Islam dan dunia telah meningkat.
Secara tradidional cendikiawan muslim hanya memiliki satu sumber informasi yang utama dan ada dimana – mana yaitu indeks Islami yang merupakan katalog artikel – artikel tentang masalah – masalah keislaman dalam berkala – kala. Penerbitan indeks islami ini pertama kali muncul sebagai bibliografi kumulatif (1958) yang meliputi periode 1906-1955. kemudian bibliografi muncul dalam suplemen – suplemen, sejak 1977 telah diterbitkan sebagai kwartalan.
Upaya barat untuk menempatkan literature tentang islam dan pandangan dunianya dibawah kontrol bibliografis yang memadai memiliki sejarah. 1799 Christian F. Schnurer menerbitkan Bibliotheca Arabica : Actum Nunc Atque Integram. Edisi keduanya berbahasa arab yang di edit, di terjemahkan dan di terbitkan di Eropa selama 1505-1810. disusul victor Chuvin yang di jilid sebanyak 12. 1887, OrientalisChe bibliografie mulai melakukan liputan berulang atas literature keislaman dan berhenti di terbitkan pada 1911.
Sebagian besar ala bibliografis ihtisar dan indeks digunakan oleh para cendikiawan dan jurnalis muslim.
Dalam bidang – bidang yang lebih tradidional seperti studi tentang al –qur’an dan hadits ala bibliografis yang menyajikan perspektif muslim secara perlahan muncul. Lembaga – lembaga muslim kini mulai menerbitkan biblliografi dalam bidang yang berkaitan dengan studi keislaman. Pusat dokumentasi dan informasi islam universitas Karachi menerbitkan sseluruh seri bibliografi seperti topik tentang literature yang berisi al – qur’an dalam bahasa inggris. Karya ekstentif yang dihasilkan di dunia muslaim sedang dilaksanakan di Universitas King Abdul Aziz di Jedah, Arab Saudi.
Semua ini menunjukan kesadaran muslim akan pentingya informasi sementara, karena adanya desakan dan tumbuhnya kesadaran akan prasangka komunikasi juga sangat meningkat dan mereka juga mulai mengambil bagian aktif dalam mengontrol out fut mereka sendiri secara bibliografis.
- Memperkenalkan Komunikasi Dan Teknologi Ke Dunia Islam
negara – negara muslim perlu mengembangkan dan mempromosikan sumber – sumber tradisional seperti jurnal – jurnal ilmiah yang dirancang secara spesipik untuk menyatukan dan memajukan pertukaran gagasan antara para ilmuan dan intelektual. Para ilmuan muslim mengalmai kesulitan untuk menerbitkan karya jurnal mereka dikarenakan:
1. sedikit sekali jurnal ilmiah yang berada diluar wilayah kekuasaan negara muslim.
2. jurnal yang meliput sejumlah disiplin ilmiah, tidak relevan dan juga tidak layak muat.
3. jurnal sebagian besar dipublikasikan membutuhkan pembayaran yang mata uangnya stabil.
Dunia muslim perlu menerbitkan jurnal untuk keperluan local maupun komunitas ilmiah di dunia muslim.

Tanggung jawab para ilmuwan muslilm
Dengan asanya masa – masa sulit yang kita hadapi dewasa ini, yang sejumlah besar problem yang dihadapi kaum muslimin khususnya kelembaman social dan intelektual masyarakat muslim sendiri. Disamping itu juga gangguan perkembangan teknologi barat terhadap masyarakat dan budaya muslim.
Tak perlu dikatakan bahwa pustakawan – pustakawan serta ilmuwan – ilmuwan informasi muslim harus memainkan peranan yang menentukan dalam pembangunan suatu infrastuktur informasi dan semua agen informasi baik, baik dengan system terpusat maupun menyebar. Akan tetapi terlepas dari itu, para ilmuwan informasi dan pustakawan secara unik mampu memenuhi kebutuhan umat yang penting.
Sebagai ilmuawan informasi muslim harus bertindak seperti Janus, dewa penjaga pintu Romawi. Seorang ilmuawan informasi muslim ia harus memiliki dua wajah,
1. Yang pertama harus kritis sumber – sumber informasi, terutama sumber – sumber informasi yang kebanyakan yang berada dalam batasan – batasan peradaban Barat.
2. Siap untuk menghadapi para pemakai informasi, yaitu yang khusus merupakan bagian dari peradaban muslim.
Seperti Janus di tangan kanannya memegang tongkat untuk mengusir penyelundup atau pengacau yang tidak diinginkan, para ilmuwan informasi muslim harus kritis di dalam menyaring informasi – informasi serta membung hal – hal yang tidak releven.
San ditangan kiri Janus memegang kunci untuk membuka pintu sumber ilmu pengetahuan. Seperti itulah seharudnya seorang ilmuawan informasi muslim pada era dewasa ini.
Para ilmuawan informasi muslim harus memiliki keterampilan dan keahlian yang diperlukan untuk mengenali sumber – sumber pengetahuan dan informasi yang paling penting dan releven untuk menyelamatkan waktu dan sumber – sumber berharga para mahasiswa, intelektial, dan pemikir.
Pada hakikatnya peranan ilmuawan infomasi muslim terkait erat dengan perananya sebagai pemasok gagasan. Disini unit – unit untuk membentuk peradaban adalah individu – individu dan masyarakat – masyarakat muslim harus dimulai dengan memenuhi kebutuhan individu dan masyarakat : individu – individu dan masyarakat – masyarakat yang sehat, yaitu individu – individu dan masyarakat – masyarakat memiliki fisik dan mental yang sehat, pada akhirnya akan melahirkan peradaban peradaban yang sehat dan iintelektualnya berkembang. Alat – alat komunikasi yang memejukan individu – individu dan masyarakat yang dan menopang perkembangan intelektual mereka.
Kata kata yang tercetak adalah kata – kata yang terkandung di dalam buku dan jurnal – jurnal yang memungkinkan pikiran berkomunikasi secara mendalam dengan pikiran – pikiran yang mengabaikan ruang dan waktu.


- Tantangan dan peluang teknologi komunikasi dan informasi
ziaudin Sardar menyatakan bahwa revolusi informasi dengan sendirinya akan melahirkan masyarakat yang lebih demokratis, lebih makmur, merata dan lebih manusiawi dia tidak menyatakan bahwa peradaban elektronik lebih tinggi daripada peradaban industrial. Dengan demikan Sardar melihat bahwa teknologi komunikasi informasi tidak selalu membawa rahmat yang bermanfaat bagi negeri muslim, tetapi bias juga membawa kehancuran budaya karena abad informasi menurut Sardar bias berubah menjadi abad kolonialisme.
Asal muassal pernyataan Sardar diatas karena dia berpandangan informasi di muntahkan oleh teknologi informasi yang tidak netral bahkan dengan cepat menjadi komoditi primer dan sumber kekuasaan. Hal ini menyebabkan kebergantungan negara berkembang yang mayoritas penduduknya kepada negara maju yang non muslim.
Teknologi informasi bisa menjadi ranjau yang bias menghancurkan budaya umat. Sardar juga mengungkapkan bahwa otomatisisasi pabrik dan kantor melalui komputerisasi akan menimbulkan pengangguran besar – besaran dengan kata lain teknologi informasi menjadi otonom dan totaliter. Komputer juga bias melanggar nilai nilai islam.
Jadi kesimpulannya teknologi informasi dan komunikasi hanya bias mengancam umat dan juga mengancam islam itu sendiri.
Beberapa tantangan yang dapat di identifikasikan pada era globalisasi dan informasi bagi perkembangan dan pembanguna komuniksi islam di masa depan sebagai berikut:
1. Keberadaan publikasi informasi merupakan sarana efektif dalam penyebaran isu.
2. Dalam banyak aspek keperkasaan barat dalam dominasi dan imperalisme informasi pada era ini menimbulkan sekularisme, kapitalisme, pragmatisme, dan lain sebagainya. Ini menjadi tantangan tersendiri dalam konsep komunikasi islam di masa depan untuk menimalisirkan informasi dan omuniksi yang bertentangan dengan nilai-nilai islam.
3. Ekspos terhadap permasalahan seksualitas, peperangan dan juga tindakan kriminal lainya akan mendatangkan efek yang berbanding terbalik degan tujuan komunikasi dan informasi itu sendiri.
Lemah sumberdaya modal maupun kualitas negara – negara muslim memaksa masyarakat muslim menginpor teknologi komunikasi dan informasi dunia barat.
Peluang Komuikasi Islam di Masa depan
1. Dalam persektif islam,perlu di sadari bahwa informasi mempunyai arti hanya bila ia berada dalam pengetahan masyarakat hanya bila komponenya selaras dengan aspek – aspek mutlak kultural, subtitisional, subyektif suatu masyarakat, barulah suatu informasi dapat memberikan nilai yang positif bagi masyarakat itu sendiri.
2. Adanya perubahan era industri menuju ke era informasi yang menyangkut orientasi masyarakat yang mejurus kepada maslah ekonomi, dalam bidang informasi dan komunikasi ini akan mendaatangkan kesempatan kerja bagi masyarakat muslim.
3. Pada komunikasi islam dapat dikembangkan dengan memperhatikan tujuh konsep islam yang berkaitan langsung dengan penciptaan dan penyebaran informasi, tauhid, ilmu,hikmah, ijma, adil, syura, istislah dan ummah
4. Peluang eksistensi komunikasi islam paaada masa depan berangkat dari historis impirikal.



Hubungan PTK dengan penyiaran islam
Hubungan PTK dengan penyiaran islam sekarang ini terwujud seperti di dalam :
- khithobah atau rethorika yang tak lepas dari pemanfaatan teknologi media seperti pengeras suara yang berfungsi untuk memaksimalkan kerasnya suara agar dapat di dengar dari jarak jauh.
- penulisan tajuk rencana dan feature dakwah yang tidak lepas pula dari mesin cetak dan komputer.
- peliputan dan penulisan berita dakwah yang memanfaatan kamera, perekam audio dan kemudian ada proses editing sampai kepada publikasi yang semuanya itu tidak lepas dari peranan teknologi yang digunakan.
- Produksi siaran radio atau televisi yang sekarang banyak kita jumpai acara-acara yang bernuansa dakwah baik di TVRI maupun di televisi swasta lainnya.
Strategi penyiaran islam dengan memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi.
lima tahun lagi kita akan memasuki milenium ke tiga, memperhatikan gejala – gejala yang timbul saat ini masa itu akan di penuhi dengan suatu tata kehidupan industri dan informasi. Di indonesia sendiri teknologi informasi dan komunikasi berkembang sangat pesat selama 5 tahun ini. Namun indonesia sangat memerlukan perkembangan pembaharuan fungsional yaitu suatu usaha untuk mengarahkan kepada kebutuhan mendesak masyarakat dewasa ini yaitu dengan mengatur gerak operasional informasi dan komunikasi dalam teknologi . oleh karena masyrakat indonesia sangat beragam usaha dakwah tentu pula beragam. Ada cara tersendiri untuk setiap kelompok sosial seperti masyarakat kota dan masyarakat pedesaan, masyarakat kelas atas dan masyrakat kelas bawah, kaum intelketual dan orang awam, generasi muda dan keluarga, kaum duafa dan mualaf, non muslim dan masyarakat khusus.

Sebagai ajaran konfrehensif islam mencakup semua sektor kehidupan, karena itu dakwah melalui semua sektor kehidupan tak ada sektor pun dalam kehidupan ini yang tidak perlu memperoleh dakwah, berbagai macam cara yang sah dan halal telah di tempuh.

Contoh pengalaman persyarikatan muhamadiyah, telah berupaya semaksimal mungkin dengan mendayagunakan seluruh majelis dan bagian yang ada untuk di fungsikan sebagai kepanjangan tangan persyarikatan muhamadiyah dalam mengembangkan dakwah islam amar ma’ruh nahi mungkar. Lembaga tobiroh sengaja dibentuk untuk lebih mengefektifkan operasi tugas dakwah. Majelis, bagian dan lembaga ini secara struktural dan fungsional melakukan berbagai kegiatan dakwah antara lain:
1. meningkatkan penyiaran islam, baik kuantitas maupun kualitas melalui saluran dan media (media massa cetak dan elektronik) kepada berbagai lingkungan sosial masyrakat seperti melalui penyiaran langusng melalui surat kabar, majalah, jurnal, buku radio dan televisi. Pemanfaatan program televisi yaitu dengan cara ceramah atau pengajian, pragmen atau drama dsb.
2. peningkatan penyiaran islam secara khusus ditempat-tempat keramaian seperi di pasar-pasar, pusat-pusat pebelanjaan, stasiun, airport, tempat-tempat rekreasi, sekolah, kampus, dan tempat kegiatan masa lain.
3. peningkatan penyiaran islam di daerah pedesaan dan di daerah suku-suku terasing sesuai dengan permasalahan, kebutuhan dan tantangan oleh masyarakatnya.
4. peningkatan funsi masjid dan sarana – sarana dakwah lainnya sebagai pusat kegiatan penyiaran islam secara terprogram dan terkoordinasi.
5. peningkatan pembinaan mubaligh atau da’i yang memiliki semangat integritas dan wawasan pemikiran dalam melaksanakan dakwah islam.
6. pemanfaatan komputer untuk jaringan dakwah bagi seluruh pimpinan daerah muhamadiyah se indonesia
7. pengembangan pusat pelayanan dakwah di perguruan-perguruan tinggi muhamadiyah di indonesia.

Kamis, 03 Desember 2009

MOBIL

Mobil (kependekan dari otomobil yang berasal dari bahasa Yunani 'autos' (sendiri) dan Latin 'movére' (bergerak)) adalah kendaraan beroda empat atau lebih yang membawa mesin sendiriSejarah
Replika Benz Motorwagen 1886.

Kendaraan tenaga uap pertama dibuat pada akhir abad 18. Nicolas-Joseph Cugnot dengan sukses mendemonstrasikan kendaraan tersebut pada tahun 1769. Kendaraan pertama menggunakan tenaga mesin uap, mungkin peningkatan mesin uap yang paling dikenal, dikembangkan di Birmingham, Inggris oleh Lunar Society. Dan juga di Birmingham mobil tenaga bensin pertama kali dibuat di Britania pada tahun 1896 oleh Frederick William Lanchester yang juga mematenkan rem cakram. Pada tahun 1890-an, etanol digunakan sebagai sumber tenaga di A.S.
[sunting] Kepopuleran

Penemuan Cugnot penggunaannya dilihat secara rendah di tempat asalnya Prancis, dan penemuan tersebut diteruskan ke Britania, di mana Richard Trevithick menjalankan gerobak-uap di tahun 1801. Kendaraan tersebut dianggap aneh pada awalnya, namun penemuan dalam dekade setelahnya, seperti rem tangan, transmisi multi-kecepatan, dan peningkatan kecepatan dan setir, membuatnya sukses.

Sekarang ini, Amerika memiliki mobil lebih banyak dari negara lainnya. Jepang memimpin dalam pembuatan mobil, tetapi penduduk Jepang tidak mampu membiayai menjalankan mobil karena tempat parkir yang jarang dan harga bahan bakar yang mahal
[sunting] Inovasi
Mobil "Velo" Karl Benz (1894).

Paten mobil pertama di Amerika Serikat diberikan kepada Oliver Evans pada 1789; pada 1804 Evans mendemonstrasikan mobil pertamanya, yang bukan hanya mobil pertama di AS tapi juga merupakan kendaraan amfibi pertama, yang kendaraan tenaga-uapnya sanggup jalan di darat menggunakan roda dan di air menggunakan roda padel.

Umumnya mobil pertama mesin pembakaran dalam yang menggunakan bensin dibuat hampir bersamaan pada 1886 oleh penemu Jerman yang bekerja secara terpisah. Carl Benz pada 3 Juli 1886 di Mannheim, dan Gottlieb Daimler dan Wilhelm Maybach di Stuttgart.

Pada 5 November 1895, George B. Selden diberikan paten AS untuk mesin mobil dua tak. Paten ini memberi dampak negatif pada perkembangan industri mobil di AS. Penerobosan spektakuler dilakukan oleh Berta Benz pada 1888. Mesin-uap, listrik, dan bensin bersaing untuk beberapa dekade, dengan mesin bensin pembakaran dalam meraih dominasi pada 1910-an.

Garis-produksi skala besar pembuatan mobil harga terjangkau dilakukan oleh Oldsmobil pada 1902, dan kemudian dikembangkan besar-besaran oleh Henry Ford pada 1910-an. Dalam periode dari 1900 ke pertengahan 1920-an perkembangan teknologi otomotif sangat cepat, disebabkan oleh jumlah besar (ratusan) pembuat mobil kecil yang semuanya bersaing untuk meraih perhatian dunia.

Pengembangan utama termasuk penyalaan elektronik dan self-starter elektronik (keduanya oleh Charles Kettering, untuk Perusahaan mobil Cadillac di tahun 1910-1911), suspensi independen, dan rem empat ban.
Ford Model T adalah salah satu mobil pertama yang harganya terjangkau konsumen (1927).

Pada tahun 1930-an, kebanyakan teknologi dalam permobilan sudah diciptakan, walaupun sering diciptakan kembali di kemudian hari dan diberikan kredit ke orang lain. Misalnya, pengemudian roda-depan diciptakan kembali oleh Andre Citroën dalam peluncuran Traction Avant pada 1934, meskipun teknologi ini sudah muncul beberapa tahun sebelumnya dalam mobil yang dibuat oleh Alvis dan Cord, dan di dalam mobil balap oleh Miller (dan mungkin telah muncul pada awal 1897).

Setelah 1930, jumlah produsen mobil berkurang drastis berpasan dengan industri saling bergabung dan matang. Sejak 1960, jumlah produsen hampir tetap, dan inovasi berkurang. Dalam banyak hal, teknologi baru hanya perbaikan dari teknologi sebelumnya. Dengam pengecualian dalam penemuan manajemen mesin, yang masuk pasaran pada 1960-an, ketika barang-barang elektronik menjadi cukup murah untuk produksi massal dan cukup kuat untuk menangani lingkungan yang kasar pada mobil. Dikembangkan oleh Bosch, alat elektronik ini dapat membuat buangan mobil berkurang secara drastis sambil meningkatkan efisiensi dan tenaga.

Minggu, 29 November 2009

keMajuan eLektRonik unTuk keButuHan kOmunikaSi ( TeLevisi )

A. sejarah televisi Pada tahun 1873 seorang operator telegram asal Valentia, Irlandia yang bernama Joseph May menemukan bahwa cahaya mempengaruhi resistansi elektris selenium. Ia menyadari itu bisa digunakan untuk mengubah cahaya kedalam arus listrik dengan menggunakan fotosel silenium (selenium photocell). Joseph May bersama Willoughby Smith (teknisi dari Telegraph Construction Maintenance Company) melakukan beberapa percobaan yang selanjutnya dilaporkan pada Journal of The Society of Telegraph Engineers. Hal ini merupakan embrio dari teknologi perekaman gambar. Setelah beberapa kurun waktu lamanya kemudian diciptakan sebuah piringan metal kecil yang bisa berputar dengan lubang-lubang didalamnya oleh seorang mahasiswa yang bernama Julius Paul Gottlieb Nipkow (1860-1940) atau lebih dikenal Paul Nipkow di Berlin, Jerman pada tahun 1884 dan disebut sebagai cikal bakal lahirnya televisi. Pada tahun 1897,Karl Ferdinand Braun menciptakan CRT dengan layar yang dapat berpendar jika terkena sinar. 1900, Sejarah penggunaan nama televisi malah baru pertama kali ditemukan pada tahun ini. Adalah Constatin Perskyl yang menyebutkan tele (jauh) dan tampak (vision). yang jika digabung menjadi television. Pada tahun 1907, Dua orang bernama Boris Rosing dan Campbell Swinton melakukan percobaan terpisah yang menggunakan sinar katoda untuk dapat mengirim gambar. Sekitar tahun 1920 John Logie Baird (1888-1946) dan Charles Francis Jenkins (1867- 1934) menggunakan piringan karya Paul Nipkow untuk menciptakan suatu sistem dalam penangkapan gambar, transmisi, serta penerimaannya. Mereka membuat seluruh sistem televisi ini berdasarkan sistem gerakan mekanik, baik dalam penyiaran maupun penerimaannya. Televisi elektronik agak tersendat perkembangannya pada tahun-tahun itu, lebih banyak disebabkan karena televisi mekanik lebih murah dan tahan banting. Bukan itu saja, tetapi juga sangat susah untuk mendapatkan dukungan finansial bagi riset TV elektronik ketika TV mekanik dianggap sudah mampu bekerja dengan sangat baiknya pada masa itu. Sampai akhirnya Vladimir Kosmo Zworykin (1889-1982) dan Philo T. Farnsworth (1906-1971) berhasil dengan TV elektroniknya. Dengan biaya yang murah dan hasilnya berjalan baik, maka orang-orang pada waktu itu berangsur-angsur mulai meninggalkan tv mekanik dan menggantinya dengan tv elektronik. Vladimir Zworykin, yang merupakan salah satu dari beberapa pakar pada masa itu, mendapat bantuan dari David Sarnoff (1891-1971), Senior Vice President dari RCA (Radio Corporation of America). Sarnoff sudah banyak mencurahkan perhatian pada perkembangan TV mekanik, dan meramalkan TV elektronik akan mempunyai masa depan komersial yang lebih baik. Selain itu, Philo Farnsworth juga berhasil mendapatkan sponsor untuk mendukung idenya dan ikut berkompetisi dengan Vladimir. Farnsworth, maupun Zworykin, bekerja terpisah, dan keduanya berhasil dalam membuat kemajuan bagi TV secara komersial dengan biaya yang sangat terjangkau. Di tahun 1935, keduanya mulai memancarkan siaran dengan menggunakan sistem yang sepenuhnya elektronik. Kompetitor utama mereka adalah Baird Television, yang sudah terlebih dahulu melakukan siaran sejak 1928, dengan menggunakan sistem mekanik seluruhnya. Pada saat itu sangat sedikit orang yang mempunyai televisi, dan yang mereka punyai umumnya berkualitas seadanya. Pada masa itu ukuran layar TV hanya sekitar tiga sampai delapan inchi saja sehingga persaingan mekanik dan elektronik tidak begitu nyata, tetapi kompetisi itu ada disana. TV RCA, Tipe TT5 1939, RCA dan Zworykin siap untuk program reguler televisinya, dan mereka mendemonstrasikan secara besar-besaran pada World Fair di New York. Antusias masyarakat yang begitu besar terhadap sistem elektronik ini, menyebabkan the National Television Standards Committee 1941, memutuskan sudah saatnya untuk menstandarisasikan sistem transmisi siaran televisi di Amerika. Lima bulan kemudian, seluruh stasiun televisi Amerika yang berjumlah 22 buah itu, sudah mengkonversikan sistemnya kedalam standard elektronik baru. Pada tahun-tahun pertama, ketika sedang resesi ekonomi dunia, harga satu set televisi sangat mahal. Ketika harganya mulai turun, Amerika terlibat perang dunia ke dua. Setelah perang usai, televisi masuk dalam era emasnya. Sayangnya pada masa itu semua orang hanya dapat menyaksikannya dalam format warna hitam putih. Perkembangan teknologi pertelevisian saat ini sudah sedemikian pesat sehingga dampak siarannya menyebabkan seolah-olah tidak ada lagi batas antara satu Negara dengan Negara lainnya terlebih setelah digunakannya satelit untuk memancarkan signal televisi. Inilah yang disebut sebagai globalisasi di bidang informasi. B. Perkembangan televisi Seperti yang telah dikemukakan dibagian terdahulu, cirri utama dari perkembangan teknologi komunikasi adalah terjadinya perkawinan antara beberapa jenis media dan teknologi yang kemudian menghasilkan bentuk-bentuk baru yang memiliki kemampuan berlipat ganda jika disbanding dengan apa yang telah ada sebelumnya. Bergabungnya tv dengan saluran data, computer, alrm, dan teknologi telekomunikasi telah menciptakan aneka pelayanan komunikasi yang lengkap dan unik, bahkan tidak pernah terbayangkan sebelumnya. • Televisi kabel Pada masa sekarang televise kabel (cable tv) merupakan suatu sistem penyiaran televise melalui kabel. Jadi siarannya tidak dipancarkan keudara, seperti tv biasa melainkan langsung dihubungkan ke rumah-rumah pelanggan melalui saluran kabel. Awalnya ide tv kabel yang asli bermula pada tahun 1948 sebagai suatu usaha yang dilakukan oleh Robert J. Tarlton, seorang penjual radio di Lansfor, Pennysylvania (Amerika Serikat). Tarlton kemudian merancang suatu upaya bisnis. Ia mendirikan antenna tinggi di pegunungan yang berdekatan, dimana penerimaan siaran tv cukup bagus, lalu dari situ disambungkan dengan kabel koaksial kerumah-rumah penduduk di desa sekitar yang bersedia membayar sedikit iuran untuk jasa tersebut. Tahun 50an dan 60an system tv kabel dalam arti yang asli ini menyebar secara mantap ketempat-tempat lain yang juga ingin menikmati siaran tv dengan kualitas penerimaan yang lebih baik. Pada tahun 70an tv kabel yang semula dimaksudkan sekedar untuk meningkatkan kualitas penerimaan siaran dari stasiun yang ada, berkembang menjadi konsep disamping meneruskan siaran dari stasiun tersebut juga menyiarkan acara sendiri melalui kabel. Hal yang istimewa dalam perkembangannya kemudian pada tahun 70an sistem tv kabel di disain untuk mampu berfungsi dua arah yaitu bukan hanya menyampaikan siaran dari stasiun kerumah-rumah, tetapi juga dapat menerima respon dari rumah para pelanggan. Perkembangan tv kabel agak sedikit terhambat oleh peraturan Federal Communication Commision (FCC) dan lobbying dari pihak jaringan (Network) tv utama (ABC, NBC, dan CBS) yang takut munculnya saingan bagi mereka . awal penyebaran tv kabel di AS adalah di daerah pedesaan, dimana penerimaan tv jelek kondisinya. Dalam perkembangannya kemudian dapat kita lihat adanya tv berlangganan, tv bayar, teleteks, videoteks. Munculnya perkembangan baru ini menambah semarak budaya pertelevisian. • TV berlangganan Tv berlangganan dikenal dengna STV ( Subscription Television) pada pokoknya merupakan televise yang ditonton dengan membayar sejumlah uang langganan. Siaran tv ini dipancarkan keudara oleh stasiun local yang menawarkan pelayanan berlangganan. Jadi pendapatn STV bersumber dari uang langganan. Acara siaran STV mirip dengan pada TV kabel flm baru. Hiburan khusus dan peristiwa olah raga dengan bayaran bulanan kurang lebih sama. Perbedaan yang utama adalah bahwa tv kabel menyajikan acara sejak berita hingga saluran keagamaan. Sedangkan STV hanya menyuguhkan film acara tipikal STV yang lain. Tetapi dibalik itu STV biasanya berkembang lebih cepat di kota-kota besar (karena ditempat seperti itu memerlukan waktu yang lama untuk membangun jaringan saluran tv kabel). Perusahaan tv kabel memerlukan beberapa tahun untuk menghubungkan kabel dari rumah kerumah pada sebuah kota, sedangkan stasiun STV dapat mendaftar pelanggannya secara si pelanggan pemasang alat decoding di rumahnya. Seiring dengan reformasi teknologi yang terus bergulir dan merambah banyak aspek kehidupan global, Indonesia pun tak lepas dari imbas dan gejolak teknologi tersebut. TV berbayar ini menawarkan sistem PPV (Pay per View) yang ditawarkan melalui kabel atau DBS. Dengan sistem PPV ini, pelanggan harus menunggu sampai progam siaran yang mereka inginkan diudarakan baik oleh kabel maupun DBS. Salah satu penyedia layanan televisi berlangganan Indonesia, Indovision mengklaim dirinya sebagai perusahaan televisi berlangganan pertama yang mengaplikasikan sistem DBS dengan menggunakan satelit Palapa C-2 sejak pertama berdiri pada bulan Agustus 1988. Sembilan tahun kemudian (1997), Indovision meluncurkan satelit barunya yakni IndoStar 1 atau yang lebih dikenal dengan satelit Cakrawarta 1 yang digunakan sampai sekarang. • TV bayar (pay tv) Istilah tv dengan membayar dimaksudkan sebagai pelayanan tambahan yang dapat diperoleh para pelanggan tv kabel untuk dapat menikmati sejumlah acara siaran yang tidak disiarkan lewat udara (off air). Dengan membayar uang tambahan pelanggan tv kabel dapat menikmati pelayanan program yang lebih banyak. Bayaran tambahan tersebut bisa berdasarkan persaluran atau pemprogram, tergantung pada kemauan si pelanggan. Pelayanan tv bayar ini dimulai pada tahun 1972 oleh perusahaan Home Box Office (HBO) sedangkan tv bayar pada program bermula pada tahun 1973 di Colombus, ohio oleh perusahaan telesinema yang membebankan bayaran sebesar $2.50 perfilman di tonton. • Teleteks dan videoteks Teleteks adalah sistem penyampaian informasi satu arah yang sistem pemancarannya dengan memanfaatkan garis televisi yang tidak dimanfaatkan dalam pengiriman sinyal gambar dan sinyal suara. Sinyal-sinyal teleteks ini ditumpangkan pada sinyal gambar televisi dalam bentuk digital, memproses informasi tersebut dan menampilkannya secara grafis di atas layar, berita, ramalan cuaca, dan informasi olah raga , harga saham, tinjauan acara, dan teks keterangan adegan untuk orang-orang yang sulit mendengar adalah contoh-contoh dari banyak layanan yang bisa disediakan melalui teleteks. Videoteks adalah pelayanan informasi interaktif dari komputer pusat yang memungkinkan individu untuk meminta kerangka informasi dari komputer pusat melalui telepon atau kabel, untuk ditampilkan ada layar tampilan video (umumya televisi rumah). Teleteks dan videoteks merupakan pelayanan informasi dalam bentuk tulisan alphanumeric dan graphic melalui layar tv. Hal yang menjadi pelayanan informasi semacam ini biasanya adalah berita, informasi tentang kejadian actual (current affairs) serta mengenai hal-hal yang menjadi kebutuhan sehari-hari, seperti cuaca, jadwal kereta api, pesawat terbang, bus, pertunjukan bioskop dan theater, nilai tukar uang (foreign currency). Sebagai contoh penggunaan teleteks dapat memunculkan di layar tvnya jadwal teater di hari yang bersangkutan, untuk mengetahui pertunjukan mana yang tiketnya masih tersedia, tetapi tidak melakukan pemesanan tiket melalui layar tv tersebut. Sedangkan pemakaian video teks bukan hanya mengetahui jadwal dan ketersediaan tiket, tetapi juga dapat meminta ulasan (review) tentang pertunjukan yang diinginkannya lalu jika tertarik sekalian memesan tempat untuk menonton pertunjukan yang dimaksud. Videotext merupakan nama generic untuk dua macam teknologi yang mengatur perubahan fungsi pesawat tv. Pertama adalah dimana pesawat tv dihubungkan melalui saluran telepon atau dua arah (jadi bersifat interaktif) dan disebut videotext dengan akhiran T diterjemahkan ke bahasa Indonesia menjadi videoteks. Video teks dikembangkan oleh Sam Fedida dan para peneliti di British Teleccomunication research laboratories pada tahun 1971 dan pertama kali di uji coba pada tahun 1976. pada saat itu motivasi mengembangkan videoteks dan teleteks ketika itu memang berbaur antara ingin menolong warga masyarakat yang tuna netra dengan memberi tulisan-tulisan di layar tv. Meningkatkan penggunaan telepon dan kebutuhan pelayanan informasi yang interaktif seperti pemesanan tempat di hotel, ketersediaan kamar dan sebagainya. Dari sini kemudian suatu rentangan aplikasi videoteks yang lebih luas untuk keperluan rumah tangga dan kantor bermula dan terus dikembangkan. Pertumbuhan videoteks pada tahun 80an dimulai dengan 4 bentuk yang satu sama lainnya tidak cocok (incompatible) masing-masing dikembangkan di Negara yang berbeda dengan dana yang cukup besar dari pemerintah. • Telekonfrensi Telekomunikasi melalui tv diwujudkan dengan menggunakan jaringan institusional untuk menghubungkan pihak-pihak yang berkonferensi. Setiap lokasi mesti mempunyai setidak-tidaknya peralatan studio yang minimal dan sebuah modulator. Dengan sistem ini para peserta konferensi yang berjumlah besar dan ada kamera lebih dari satu pada setiap lokasi, satu yang dominan secara otomatis di switch ke kamera yang mengcover microphone yang menangkap suara yang dimaksud. • Tv digital Televisi digital atau DTV adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal gambar, suara, dan data ke pesawat televisi. Televisi digital merupakan alat yang digunakan untuk menangkap siaran TV digital, perkembangan dari sistem siaran analog ke digital yang mengubah informasi menjadi sinyal digital berbentuk bit data seperti komputer. Perangkat penerima yang akan mendukung uji coba siaran digital di Indonesia adalah Polytron dengan produk TV digital dan kotak konverter. Polytron akan mengeluarkan TV digital berukuran 21 inchi dan 29 inchi dengan harga yang dapat dijangkau masyarakat. Tahun 2006, beberapa pelaku bisnis pertelevisian Indonesia melakukan uji coba siaran televisi digital. PT Super Save Elektronik melakukan uji coba siaran digital bulan April-Mei 2006 di saluran 27 UHF dengan format DMB-T (Cina) sementara TVRI/RCTI melakukan uji coba siaran digital bulan Juli-Oktober 2006 di saluran 34 UHF dengan format DVB-T. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor:07/P/M.KOMINFO/3/2007 tanggal 21 Maret 2007 tentang Standar Penyiaran Digital Terestrial untuk Televisi Tidak Bergerak di Indonesia menetapkan DVB-T ditetapkan sebagai standar penyiaran televisi digital teresterial tidak bergerak. Stasiun-stasiun televisi swasta memanfaatkan teknologi digital pada sistem penyiaran terutama pada sistem perangkat studio untuk memproduksi, mengedit, merekam, dan menyimpan program. Sementara itu penyelenggara televisi digital memanfaatkan spektrum dalam jumlah besar, dimana menggunakan lebih dari satu kanal transmisi. Penyelenggara berperan sebagai operator jaringan dengan mentransmisikan program stasiun televisi lain secara terestrial menjadi satu paket layanan. Pengiriman sinyal gambar, suara, dan data oleh penyelenggara televisi digital memakai sistem transmisi digital dengan satelit atau yang biasa disebut sebagai siaran TV berlangganan. TVRI telah melakukan peluncuran siaran televisi digital pertama kali di Indonesia pada 13 Agustus 2008. Pelaksanaan dalam skala yang lebih luas dan melibatkan televisi swasta dapat dilakukan di bulan Maret 2009 dan dipancarkan dari salah satu menara pemancar televisi di Joglo, Jakarta Barat. Sistem penyiaran digital di Indonesia mengadopsi sistem penyiaran video digital standar internasional (DVB) yang dikompresi memakai MPEG-2 dan dipancarkan secara terestrial (DVB-T) pada kanal UHF (di Jakarta di kanal 40, 42, 44 dan 46 UHF) serta berkonsep gratis untuk mengudara. Penerimaan sinyal digital mengharuskan pengguna di rumah untuk menambah kotak konverter hingga pada nantinya berlangsung produksi massal TV digital yang bisa menangkap siaran DVB-T tanpa perlu tambahan kotak konverter. DAFTAR PUSTAKA – Straubhaar Joseph dan Larore Robert. Communications Media in Information Age, 2000, wadsworth, united kingdom united states. – http://misteridigital.Wordress.com/2007/09/24/sejarah-televisi – Nasution Zulkarimein. Perkembangan Teknologi Komunikasi. Jakarta:Penerbit Usaha Terbuka.
About this entry

You’re currently reading “keMajuan eLektRonik unTuk keButuHan kOmunikaSi ( TeLevisi ),” an entry on faraa sinagaa Blog

Published:
21 November 2009 / 3:22 am

Category:
Uncategorized

Tags:
RIWAYAT DAN MAKNA PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI



1. PENDAHULUAN

Teknologi adalah penggunaan yang efesien dari ilmu, keterampilan dan bahan untuk memproduksi suatu benda yang lebih berkwalitas.dalam teknologi penggunaan pikiran dan tangan merupakan alat yang efektif untuk menciptakan suatu barang, dengan kerja sama ini manusia yanglemah dan tidak mampu bertahan hidup akan mampu membuat perrtahanan yang lebih baik lagi.

Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti sama, communico, communication, atau communicare yang berarti membuat sama. Istilah communis adalah istilah yang paling sering disebut sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akardari kata-kata Latin lainnya yang mirip. Pengertian komunikasi secara umum adalah suatu proses penyampaian pesan dari komunikator (pembicara) kepada komunikan (pendengar) melalui suatu channel (saluran) serta menghasilkan feedback (umpan balik). Komunikasi diartikan secara luas sebagai suatu proses untuk berbagi pengalaman.

Jika diamati kemajuan teknologi secara keseluruhan maka teknologi itu sendiri terus berkembang terus dan terus. Mulai dari perkembangan teknologi budaya sampai teknologi komunikasi. Sekarang teknologi berkembang secara otomatis dan pesat, dari mulai yang kecil, medium sampai yang high tech.kemajuan teknologi sangat membantu manusia serta mempengaruhi kehidupan individu, sosial dam kebudayaan. Teknologi bukan hanya menjagkau benda yang bersifat materil tetapi juga benda yang non materil seperti: ide, gagasan, cita-cita dan norma dst. Dalam lingkup benda non materil peranan benda-benda instrumen sangat penting seperti isyarat dan simbol, bahasa merupakan suatu sistem dari simbol.





1. RIWAYAT PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI

Teknologi komunikasi adalah teknologi elektronika yang mampu mendukung percepatan dan meningkatkan kwalitas komunikasi (informasi) serta arus percepatan komunikasi (informasi) tidak mungkin lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Teknologi berasal dari bahasa latin texere yang artinya membangun. Jadi teknologi merupakan penyempurnaan teknologi yang pernah ada secara berkesinambungan dari waktu kewaktu dari pakar ke pakar yang berikutnya.

Beberapa pengertian tekonolgi komunikasi (informasi):

1. everett M Rogers dalam buku diffusion and inovatioan (1993) ”teknologi dirancang untuk menggerakan peralatan guna mengurangi ketidak pastian dalam hubungan sebab akibat, termasuk didalamnya untuk mencapai yang dikehendaki”

2. daalm buku communication technology (1986) sebagai berikut ”teknologi biasanya terdiri dari 2 aspek: (a)perangkat keras maksudnya objek materi dan sifatnya dan (b)perangkat lunak maksudnya dasar informasi untuk meggerakkan perangkat keras itu”

Sifat manusia untuk menyampaikan keinginannya dan untuk mengetahui hasrat orang lain, merupakan awal keterampilan manusia berkomunikasi secara otomatis melalui lambang-lambang isyarat, kemudian disusul dengan kemapuan untuk memberi arti setiap lambang-lambang itu dalam bentuk bahasa verbal.

Usaha-usaha untuk manusia berkomunikasi lebih jauh, terlihat dalam berbagai bentuk kehidupan mereka di masa lalu. Pendirian tempat-tempat pemukiman di daerah aliran sungai dan tepi pantai, dipIlih untuk memudahkan mereka dapat berkomunikasi dengan dunia luar menggunakan perahu, rakit, dan sampan. Pemukul gong di Romawi dan pembakar api yang mengepulkan asap di Cina adalah simbol-simbol komunikasi yang dilakukan oleh para serdadu di medan perang.

Dalam berkomunikasi, manusia menggunakan lebih banyak gerak-gerik, sikap tubuh dan mimik, tetapi perumusan pesan itu sendiri lebih dimungkinkan oleh adanya bahasa dan lambang-lambang yang dapat dipahami bersama.





Perkembangan komunikasi antarmanusia tidak terlepas dari pengaruh naluri kemanusiaan itu sendiri. untuk bertahan hidup manusia membutuhkan manusia yang lainnya untuk saling membantu. Sementara pada tahapan saling memberikan bantuan inilah proses komunikasi akan sangat dibutuhkan.



A. Zaman Tanda dan Isyarat

Zaman ini merupakan yang paling awal dalam sejarah perkembangan manusia dan muncul jauh sebelum nenek moyang manusia dapatberjalan tegak. Dalam berkomunikasi satu sama lain, peran insting (meskipun masih sangat rendah) sangatlah penting. Proses komunikasi manusia lebih berdasarkan insting dan bukan rasionya.

Itu semua terjadi karena kemampuan kapasitas otak manusia masih sangat terbatas. Perkembangan otak mereka juga sangat lamban. Oleh karena itu, zaman ini berjalan dalam ribuan tahun sebelum digunakannya gerak isyarat. Bunyi-bunyian dan tanda jenis lain dalam komunikasi.

Penggunaan tanda dan isyarat itu tidak berarti bahwa manusia pada zaman tersebut tidak dapat berkomunikasi. Gerak isyarat dan tanda itu dalam komunikasi dikenal dengan komunikasi nonverbal. Hal ini tetap bisa dikattakan berkomunikasi meskipun dengan “bahasa” dan kemampuannya sendiri. Ringkasnya, mereka mengadakan komunikasi dengan sederhana sekali.

Lebih dari beribu-ribu tahun lamanya, pola komunikasi tidak hanya digunakan, tetapi juga mengalami penyempurnaan dari waktu ke waktu, tentunya sesuai dengan kapasitas yang dimiliki. Meskipun ada perkembangan dalam proses komunikasi, proses itu belum mengarah pada penggunaan bahasa atau percakapan sebagai alat komunikasi yang bisa dilakukan manusia dewasa ini. Perkembangan penting komunikasi dalam era ini adalah digunakannya bahasa tanda dan isyarat sebagai alat komunikasi. Munculnya tanda dan isyarat sebagai alat komunikasi berasal dari penyempurnaan penggunaan suara (geraman, tangisan, dan jeritan) sebagai alat komunikasi.



B. Zaman Bahasa Lisan

Zaman komunikasi lisan ini berjalan kira-kira 300.000 sampai 200.000 tahun SM. Era ini juga ditandai dengan lahirnya embrio kemampuan untuk berbicara dan berbahasa secara terbata-bata dalam kelompok masyarakat tertentu. Oleh karena itu, manusia pada zaman ini sering disebut dengan homosapiens. Dari penelitian yang pernah dilakukan, kemampuan berbicara dalam sistem bahasa baru terjadi sekitar 90.000 tahun sampai 40.000 tahun SM. Sementara itu bahasa secara lengkap mulai digunakan kira-kira 35.000 tahun SM.

Meskipun perkembangan teknologi komunikasi diawali dengan penemuan-penemuan mesin pencetak huruf di kemudian huruf, namun perkembangan komunikasi itu sendiri dimulai dengan kepandaian melukis hewan buruan di gua-gua yang diabadikan secara grafik kurang lebih 20.000 tahun yang lalu.

Pada awal sejarah perkembangan manusia dalam mengenal tulisan, mereka telah memahat atau mengukir gambar binatang dan manusia pada tulang, batu, taring, dan bahan-bahan yang lain. Manusia pada era ini biasanya mewariskan lukisan indah pada dinding beberapa gua di daerah mereka tinggal. Ratusan gua itu pernah ditemukan di Spanyol dan Perancis bagian selatan.



C. Zaman Tulisan

Kecakapan manusia berkomunikasi secara lisan menurut perkiraan berlangsung sekitar 50 juta tahun, kemudian memasuki generasi kedua di mana manusia mulai memiliki kecakapan berkomunikasi melalui tulisan.

Bukti kecakapan ini ditandai dengan ditemukannya tanah liat yang bertulis di Sumeria dan Mesopotamia sekitar 4000 tahun sebelum masehi. Kemudian berlanjut dengan ditemukannya berbagai tulisan di kulit binatang dan batu arca. Lalu secara berturut-turut dapat disebutkan pemakaian huruf kuno di Mesir (3000 tahun SM), alphabet Phunesia (1800 tahun SM), huruf Yunani Kuno (1000 tahun SM), huruf Latin (600 tahun SM).

Di Mesopotamia kuno (berasal dari kata dalam bahasa Yunani yang berarti “tanah di antara dua sungai”) banyak sekali kelompok yang menghentikan pengembaraannya dan mulai membangun tempat tinggal yang permanen. Inilah kota-kota yang pertama. Tahun 6000 SM, Lembah Sabit Subur juga menjadi tempat lahirnya peradaban.

Ada juga sebuah bukti bahwa 30.000 tahun yang lalu manusia sudah membuat peralatan dan hidup berkelompok di seluruh benua. Juga ditemukan petroglif, atau lukisan batu, yang usianya kurang-lebih 10.000 tahun, dan ada lukisan-lukisan rumit di dinding-dinding gua di Spanyol maupun Perancis yang kira-kira berumur 18.000 tahun.

Sejarah tulisan sendiri merupakan salah satu dari proses pergantian dari gambaran piktografi ke sistem fonetis, dari penggunaan gambar ke penggunaan sesederhana untuk menyatakan maksud yang lebih spesifik.

Setelah berlangsung ribuan tahun lamanya, sampailah manusia ke zaman tulisan (zaman ini muncul sekitar 5000 tahun sebelum masehi). Komunikasi tidak lagi dilakukan hanya dengan mengandalkan lisan, tetapi didukung pula oleh bahasa tulis.

Sebuah prasasti yang ditemukan menginformasikan bahwa sekitar 4000 tahun SM ditemukan kota kuno di Mesopotamia dan Mesir. Sebagaian besar prasasti ini menggambarkan lukisan dengan kasar atau goresan pada dinding bangunan.

Dari penemuan prasasti ini bisa dikemukakan bahwa sudah ada standarisasi makna pesan. Misalnya, secara sederhana gambaran matahari bisa berarti siang hari, membungkuk dengan tanda panah berarti memburu, dan garis yang berombak berarti danau atau sungai. Semua ini menjadi simbol awal dari sejarah kemunculan era tulisan.

Beberapa lukisan di antaranya sudah menggunakan komposisi warna. Bahkan lukisan tersebut menjadi cikal bakal lukisan-lukisan saat ini. Manusia di zaman ini melukis banteng, rusa kutub, dan binatang lain yang mereka buru. Dan yang lebih penting lagi adalah bahwa mereka telah membuat pakaian dari kulit binatang dan menemukan teknik pengerasan tanah liat dengan menggunakan api.



D. Zaman Kemunculan Retorika

Sebagai cikal bakal ilmu komunikasi, retorika mempunyai sejarah yang panjang. Para ahli berpendapat bahwa retorika sudah ada sejak manusia ada. Akan tetapi, retorika sebagai seni bicara yang dipelajari dimulai pada abad kelima sebelum masehi, ketika kaum Sofis di Yunani mengembara dari tempat yang satu ke tempat yang lain untuk mengajarkan pengetahuan mengenai politik dan pemerintahan dengan penekanan terutama pada kemampuan berpidato.

Orang yang pertama-tama dianggap memperkenalkan oratori atau seni berpidato adalah orangYunanai Sicilia. Tetapi tokoh pendiri sebenarnya adalah Corax dari Srakuasa (500 SM). Dialah yang mula-mula meletakkan sistematika oratori atas lima bagian.





Betapa pentingnya retorika dapat dilihat dari peranan retorika dalam demokrasi. Dalam hubungan ini terkenal seorang orator bernama Demosthenes (384-322) yang pada zaman yunani sangat termasyhur karena kegigihannya mempertahankan kemerdekaan Athena dari ancaman Raja Phillipus dari Macedonia.

Sementara itu di Romawiyang mengembangkan retorika adalah Marcus Tulius Cicero (106-43 SM) yang menjadi termasyhur karena suaranya dan bukunya yang berjudul antara lain de Oratore. Sebagai seorang orator yang ulung, Cicero mempunyai suara yang beratmengalun, bahkan kadang-kadang pidatonya itu disertai cucuran air mata.



E. Perkembangan Teknik Pengiriman Pesan

Meskipun ada anggapan yang mengatakan adalah ide yang menghasilkan pengetahuan, tetapi baik ide maupun pengetahuan adalah produk dari pengalaman. Secara psikologis, ini berarti seluruh perilaku manusia, kepribadian, dan tempramen ditentukan oleh perilaku masa lalu.

Apa yang telah tejadi di masa lalu adalah sebuah pengalaman yang mengajarkan hal-hal untuk sesuatu yang baru. Pengalaman akan kesulitan berkomunikasi maupun pengiriman pesan dalam komunikasi itu sendiri telah mengajarkan manusia untuk terus mencari dan menyempurnakan suatu proses komunikasi yang lebih efektif daripada yang sebelumnya.

Misalnya penentuan lambang atau simbol-simbol yang dipahami bersama, adalah pengaruh dari keterbatasan dan kesulitan berkomunikasi pada masa sebelumnya yang dikarenakan oleh belum ditentukannya kesamaan lambang dan simbol tersebut.

Sejak zaman primitif sampai sekarang, semua kelompok manusia tergantung pada komunikasi tatap mata, berhadap-hadapan. Akan tetapi diperlukan adanya sistem mengirim pesan untuk mengatasi ruang dan waktu.

Dikisahkan bahwa Persia tua telah mendirikan serangkaian menara yang dinamakan “pos seruan”, dan menempatkan orang yang bersuara nyaris dan keras atasnya untuk meneruskan berbagai pesan dengan cara berteriak, beranting dari satu menara ke lain menara.

Orang Romawi mengoperasikan suatu organisasi pelayanan kurir yang dinamakan cursus publicus. Antara tahun 1305 sampai awal tahun 1800-an, perusahaan House of Taxis telah meneylenggarakan suatu bentuk pelayanan kilat berkuda di seluruh Eropa. Pada tahun 1628, organisasi ini memperkerjakan 20.000 karyawan. Para kurirnya berseragam biru dan perak menjelajahi seluruh Eropa dengan membawa pesan antara para pangeran dan jenderal, saudagar dan peminjam uang.

Kantor pos adalah saluran pertama yang terbuka lebar bagi komunikasi era industri. Pada tahun 1837, kantor pos Inggris bukan saja membawa berbagai pesan kaum elit, tetapi juga melayani 88 juta kiriman setahun, suatu komunikasi yang luar biasa volumenya dalam ukuran waktu itu.

Pada tahun 1960, ketika era industry mencapai puncaknya, jumlah itu mencapai 10 milyar kiriman. Pada tahun yang sama, kantor pos Amerika Serikat mendistribusikan rata-rata 355 kiriman pos dalam negeri persetiap pria, wanita, dan anak di negeri itu.



F. Kemajuan Teknologi Komunikasi

Komunikasi makin berkembang dengan ditemukannya mesin cetak di Cina pada abad ke-10 yang mluas ke Jepang abad ke-12. Akhirnya komunikasi mulai dapat menembus jarak dan waktu, terutama setelah Johannes Gutenberg menemukan mesin cetak pada tahun 1440.

Perkembangan komunikasi makin sempurna dengan adanya berbagai penemuan baru. Louis Daguerre menemukan fotografi yang dapat mengabadikan rupa dan peristiwa (1822). Samuel Morse menemukan telegrafi jarak jauh pertama (64 KM: 1844).

Thomas Alva Edison menemukan perekam bunyi (fonograf) pertama, yang dapat mengabadikan komunikasi lisan secara praktikal (1877). Alexander Graham Bell menemukan telpon yang dapat mempercepat komunikasi pengganti suara yang sangat memakan waktu dan tenaga (1876).

Guglielmo Marconi menemukan radio telegrafi (1898), disusul penemuan radio teleponi oleh Reginald Fressenden(1900). Malam Natal tahun 1906, Fressenden merintis siaran radio pertama di dunia.

Selanjutnya Edison menemukan film bicara (1913). Televisi dirintis oleh Paul Nipkov (1883). Sejak tahun 1935, televisi merupakan alat komunikasi mutakhir. Sementara itu teleks muncul di eropa awal tahun 30-an:jaringannya meluas setelah Perang Dunia II, yang mempercepat penyampaian berita dalam media massa.



Setelah itu ditemukannya kapal api oleh Robert Fulton (1807), kereta api oleh George Stephenson (1825), serta pesawat terbang oleh dua bersaudara Wilbur dan Orville Wright (1903), merupakan penyempurnaan teknologi pengangkutan yang langsung mempengaruhi kelancaran komunikasi.

Tahun-tahun tersebut adalah tahapan di mana komunikasi terus mengalami kemajuan dan penyempurnaan. Bahkan di masa sekarang kita mengenal yang namanya internet, handphone, komputer, serta beragam teknologi komunikasi yang sudah menggunakan teknik digital.



C. MAKNA PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI

The development of communications technology directly effects the speed with which a society evolves. an entire country with one telephone or one radio may be impossible for people in the united states to imagine, but there are still many countries today where ten families share a singgle telephone and people consider a telvision set to be a luxury.



Three communications revolutions

The channels of comunication have changed dramatically over the centuries, but the idea that a society will pay to stay informed and entertained is not new

1. The first attempt at written communicatrion began modesly with pictograph. the pitrograph is a symbol of an object that is used to convey an idea. the first known pictograph were carved in stone by the sumerians of Mesopotamia in about 3500 BC.

2. A societies grew more literete. the demand for manuscript flourished. but a scrieb could produce only one copy at a time. the second information communications revolutions began in Germany in 1455. when jhohannes Guttenberg printed a bible on a press that used movable type.

3. the third communications revolutions because computers have become the storehouses and transmitters of vast amounts of information that previously relied on the written world, which processes and transmits informations much more eficienly than mechinical devices. is driving majority of changes affecting today’s media.

Menurut tehranian (1982), dalam 25 tahun terakhir ada 3 kekuatan yaitu kekuatan tanologis,sosio-ekonomi,dan politik utama yang telah mengubah struktur sistim internasional ke tingkat tertentu yang bahkan suatu pandangan yang cukup realistik pun harus mempertimbangkannya:

1. Eksplosi teknologis yang bergerak cepat di lapangan komunikasi,dimana revolusi dalam bidang satelit komunikasi dan teknok mikroprosessor mencerminkan 2 ilustrasi yang paling dramatis,yang mempunyai komunikasi dunia yang universal dan disesuaikan dengan keperluan pribadi atau personalized.
2. Di pihak lain,perangkat kekuatan kedua telah dibentukoleh dorongan demokratisasi dari suatu proses revolisioner sedunia yang bermula dan dikenalkannya.
3. Sementara media telah berfungsi sebagai saluran bagi belangsungnya konflik idiologis sekaligus pembangkit konsensus sedunia.

Implikasi perkembangan teknologi komunikasi tsebut dalam rangka keseluruhan perubahan sosial budaya. Dan untuk sampai kepada perkembangan komunikasi sepeti keadaan yang tejadi di abad sekarang in,riwayatnya sudah cukup panjang.Bell (1979) menyederhanakan riwayat tersebut dengan menyebutkan empat revolusi yang terjadi dalm hal manusia berhubuan satu sama lainnya.

Keempat revolusi dalam bidang komunikasi tersebut,menurut bell adalah:

1. Dalam hal berbicara
2. Ditemukannya tulisan
3. Penemuan pencetakan
4. Dalam hal hubungan jarak jauh(telekomunikasi)





D. KESIMPULAN

Dengan demikian dapat ditarik dua buah kesimpulan mengenai patokan perkembangan komunikasi pada zaman sebelum masehi hingga zaman mulainya tahun masehi.

Pada tahun-tahun sebelum masehi, kemajuan proses komunikasi dimulai pada saat ditentukannya seperangkat lambang dan simbol-simbol yang dapat dipahami maknanya secara luas. Perkembangan selanjutnya adalah ditemukannya sejumlah sarana untuk menulis maupun menggambarkan lambang dan simbol-simbol tersebut. Meskipun pada akhirnya aksara atau huruf ditemukan, namun lambang dan simbol-simbol berupa gambar-gambar lebih dulu ditentukan sebagai pengganti suara dalam berkomunikasi.

Sedangkan untuk periode modern, meskipun dasar penemuan mesin cetak ditemukan di Cina pada abad ke-10, namun teknologi komunikasi baru dinyatakan berkembang pada tahun 1440, yaitu tahun di mana mesin cetak yang lebih efisien ditemukan oleh Johannes Gutenberg. Hal ini disebabkan karena baru setelah mesin cetak hasil penemuan Gutenberg itulah industri percetakan, yang juga tentunya merupakan industri komunikasi, pertama kali mulai berkembang.













DAFTAR PUSTAKA



Jb. Wahyudi. 1992. Teknologi Informasi dan Produksi Citra Bergerak. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Burhanuddin Salam. 2000. Sejarah Ilmu dan Filsafat Teknologi. PT. Rineka Cipta. Jakarta.

www. google. com

Straubhaar, Larose. 2000. Media Now Communications Media In The Information Age. Wadsworth Publishing Company. USA

Shirley Biagi. 1996. Media Impact Third Edition. Wadsworth Publishing Company. USA



from → Uncategorized
Makalah Tekom Kelompok 1
2009 September 28
Leave a comment
by irfan.mulyana

Nama :

Hasan Saladin ( 107051002301 )

Irfan Mulyana ( 107051002276 )

Muhammad Reza ( 107051002344 )

KPI 5 C

Dosen : Bapak Zamris Habib

1. PENDAHULUAN

Teknologi adalah penggunaan yang efesien dari ilmu, keterampilan dan bahan untuk memproduksi suatu benda yang lebih berkwalitas.dalam teknologi penggunaan pikiran dan tangan merupakan alat yang efektif untuk menciptakan suatu barang, dengan kerja sama ini manusia yanglemah dan tidak mampu bertahan hidup akan mampu membuat perrtahanan yang lebih baik lagi.

Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti sama, communico, communication, atau communicare yang berarti membuat sama. Istilah communis adalah istilah yang paling sering disebut sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akardari kata-kata Latin lainnya yang mirip. Pengertian komunikasi secara umum adalah suatu proses penyampaian pesan dari komunikator (pembicara) kepada komunikan (pendengar) melalui suatu channel (saluran) serta menghasilkan feedback (umpan balik). Komunikasi diartikan secara luas sebagai suatu proses untuk berbagi pengalaman.

Jika diamati kemajuan teknologi secara keseluruhan maka teknologi itu sendiri terus berkembang terus dan terus. Mulai dari perkembangan teknologi budaya sampai teknologi komunikasi. Sekarang teknologi berkembang secara otomatis dan pesat, dari mulai yang kecil, medium sampai yang high tech.kemajuan teknologi sangat membantu manusia serta mempengaruhi kehidupan individu, sosial dam kebudayaan. Teknologi bukan hanya menjagkau benda yang bersifat materil tetapi juga benda yang non materil seperti: ide, gagasan, cita-cita dan norma dst. Dalam lingkup benda non materil peranan benda-benda instrumen sangat penting seperti isyarat dan simbol, bahasa merupakan suatu sistem dari simbol.a

1. RIWAYAT PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI

Teknologi komunikasi adalah teknologi elektronika yang mampu mendukung percepatan dan meningkatkan kwalitas komunikasi (informasi) serta arus percepatan komunikasi (informasi) tidak mungkin lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Teknologi berasal dari bahasa latin texere yang artinya membangun. Jadi teknologi merupakan penyempurnaan teknologi yang pernah ada secara berkesinambungan dari waktu kewaktu dari pakar ke pakar yang berikutnya.

Beberapa pengertian tekonolgi komunikasi (informasi):

1. everett M Rogers dalam buku diffusion and inovatioan (1993) ”teknologi dirancang untuk menggerakan peralatan guna mengurangi ketidak pastian dalam hubungan sebab akibat, termasuk didalamnya untuk mencapai yang dikehendaki”

2. daalm buku communication technology (1986) sebagai berikut ”teknologi biasanya terdiri dari 2 aspek: (a)perangkat keras maksudnya objek materi dan sifatnya dan (b)perangkat lunak maksudnya dasar informasi untuk meggerakkan perangkat keras itu”

Sifat manusia untuk menyampaikan keinginannya dan untuk mengetahui hasrat orang lain, merupakan awal keterampilan manusia berkomunikasi secara otomatis melalui lambang-lambang isyarat, kemudian disusul dengan kemapuan untuk memberi arti setiap lambang-lambang itu dalam bentuk bahasa verbal.

Usaha-usaha untuk manusia berkomunikasi lebih jauh, terlihat dalam berbagai bentuk kehidupan mereka di masa lalu. Pendirian tempat-tempat pemukiman di daerah aliran sungai dan tepi pantai, dipIlih untuk memudahkan mereka dapat berkomunikasi dengan dunia luar menggunakan perahu, rakit, dan sampan. Pemukul gong di Romawi dan pembakar api yang mengepulkan asap di Cina adalah simbol-simbol komunikasi yang dilakukan oleh para serdadu di medan perang.

Dalam berkomunikasi, manusia menggunakan lebih banyak gerak-gerik, sikap tubuh dan mimik, tetapi perumusan pesan itu sendiri lebih dimungkinkan oleh adanya bahasa dan lambang-lambang yang dapat dipahami bersama.

Perkembangan komunikasi antarmanusia tidak terlepas dari pengaruh naluri kemanusiaan itu sendiri. untuk bertahan hidup manusia membutuhkan manusia yang lainnya untuk saling membantu. Sementara pada tahapan saling memberikan bantuan inilah proses komunikasi akan sangat dibutuhkan.

A. Zaman Tanda dan Isyarat

Zaman ini merupakan yang paling awal dalam sejarah perkembangan manusia dan muncul jauh sebelum nenek moyang manusia dapatberjalan tegak. Dalam berkomunikasi satu sama lain, peran insting (meskipun masih sangat rendah) sangatlah penting. Proses komunikasi manusia lebih berdasarkan insting dan bukan rasionya.

Itu semua terjadi karena kemampuan kapasitas otak manusia masih sangat terbatas. Perkembangan otak mereka juga sangat lamban. Oleh karena itu, zaman ini berjalan dalam ribuan tahun sebelum digunakannya gerak isyarat. Bunyi-bunyian dan tanda jenis lain dalam komunikasi.

Penggunaan tanda dan isyarat itu tidak berarti bahwa manusia pada zaman tersebut tidak dapat berkomunikasi. Gerak isyarat dan tanda itu dalam komunikasi dikenal dengan komunikasi nonverbal. Hal ini tetap bisa dikattakan berkomunikasi meskipun dengan “bahasa” dan kemampuannya sendiri. Ringkasnya, mereka mengadakan komunikasi dengan sederhana sekali.

Lebih dari beribu-ribu tahun lamanya, pola komunikasi tidak hanya digunakan, tetapi juga mengalami penyempurnaan dari waktu ke waktu, tentunya sesuai dengan kapasitas yang dimiliki. Meskipun ada perkembangan dalam proses komunikasi, proses itu belum mengarah pada penggunaan bahasa atau percakapan sebagai alat komunikasi yang bisa dilakukan manusia dewasa ini. Perkembangan penting komunikasi dalam era ini adalah digunakannya bahasa tanda dan isyarat sebagai alat komunikasi. Munculnya tanda dan isyarat sebagai alat komunikasi berasal dari penyempurnaan penggunaan suara (geraman, tangisan, dan jeritan) sebagai alat komunikasi.

B. Zaman Bahasa Lisan

Zaman komunikasi lisan ini berjalan kira-kira 300.000 sampai 200.000 tahun SM. Era ini juga ditandai dengan lahirnya embrio kemampuan untuk berbicara dan berbahasa secara terbata-bata dalam kelompok masyarakat tertentu. Oleh karena itu, manusia pada zaman ini sering disebut dengan homosapiens. Dari penelitian yang pernah dilakukan, kemampuan berbicara dalam sistem bahasa baru terjadi sekitar 90.000 tahun sampai 40.000 tahun SM. Sementara itu bahasa secara lengkap mulai digunakan kira-kira 35.000 tahun SM.

Meskipun perkembangan teknologi komunikasi diawali dengan penemuan-penemuan mesin pencetak huruf di kemudian huruf, namun perkembangan komunikasi itu sendiri dimulai dengan kepandaian melukis hewan buruan di gua-gua yang diabadikan secara grafik kurang lebih 20.000 tahun yang lalu.

Pada awal sejarah perkembangan manusia dalam mengenal tulisan, mereka telah memahat atau mengukir gambar binatang dan manusia pada tulang, batu, taring, dan bahan-bahan yang lain. Manusia pada era ini biasanya mewariskan lukisan indah pada dinding beberapa gua di daerah mereka tinggal. Ratusan gua itu pernah ditemukan di Spanyol dan Perancis bagian selatan.

C. Zaman Tulisan

Kecakapan manusia berkomunikasi secara lisan menurut perkiraan berlangsung sekitar 50 juta tahun, kemudian memasuki generasi kedua di mana manusia mulai memiliki kecakapan berkomunikasi melalui tulisan.

Bukti kecakapan ini ditandai dengan ditemukannya tanah liat yang bertulis di Sumeria dan Mesopotamia sekitar 4000 tahun sebelum masehi. Kemudian berlanjut dengan ditemukannya berbagai tulisan di kulit binatang dan batu arca. Lalu secara berturut-turut dapat disebutkan pemakaian huruf kuno di Mesir (3000 tahun SM), alphabet Phunesia (1800 tahun SM), huruf Yunani Kuno (1000 tahun SM), huruf Latin (600 tahun SM).

Di Mesopotamia kuno (berasal dari kata dalam bahasa Yunani yang berarti “tanah di antara dua sungai”) banyak sekali kelompok yang menghentikan pengembaraannya dan mulai membangun tempat tinggal yang permanen. Inilah kota-kota yang pertama. Tahun 6000 SM, Lembah Sabit Subur juga menjadi tempat lahirnya peradaban.

Ada juga sebuah bukti bahwa 30.000 tahun yang lalu manusia sudah membuat peralatan dan hidup berkelompok di seluruh benua. Juga ditemukan petroglif, atau lukisan batu, yang usianya kurang-lebih 10.000 tahun, dan ada lukisan-lukisan rumit di dinding-dinding gua di Spanyol maupun Perancis yang kira-kira berumur 18.000 tahun.

Sejarah tulisan sendiri merupakan salah satu dari proses pergantian dari gambaran piktografi ke sistem fonetis, dari penggunaan gambar ke penggunaan sesederhana untuk menyatakan maksud yang lebih spesifik.

Setelah berlangsung ribuan tahun lamanya, sampailah manusia ke zaman tulisan (zaman ini muncul sekitar 5000 tahun sebelum masehi). Komunikasi tidak lagi dilakukan hanya dengan mengandalkan lisan, tetapi didukung pula oleh bahasa tulis.

Sebuah prasasti yang ditemukan menginformasikan bahwa sekitar 4000 tahun SM ditemukan kota kuno di Mesopotamia dan Mesir. Sebagaian besar prasasti ini menggambarkan lukisan dengan kasar atau goresan pada dinding bangunan.

Dari penemuan prasasti ini bisa dikemukakan bahwa sudah ada standarisasi makna pesan. Misalnya, secara sederhana gambaran matahari bisa berarti siang hari, membungkuk dengan tanda panah berarti memburu, dan garis yang berombak berarti danau atau sungai. Semua ini menjadi simbol awal dari sejarah kemunculan era tulisan.

Beberapa lukisan di antaranya sudah menggunakan komposisi warna. Bahkan lukisan tersebut menjadi cikal bakal lukisan-lukisan saat ini. Manusia di zaman ini melukis banteng, rusa kutub, dan binatang lain yang mereka buru. Dan yang lebih penting lagi adalah bahwa mereka telah membuat pakaian dari kulit binatang dan menemukan teknik pengerasan tanah liat dengan menggunakan api.

D. Zaman Kemunculan Retorika

Sebagai cikal bakal ilmu komunikasi, retorika mempunyai sejarah yang panjang. Para ahli berpendapat bahwa retorika sudah ada sejak manusia ada. Akan tetapi, retorika sebagai seni bicara yang dipelajari dimulai pada abad kelima sebelum masehi, ketika kaum Sofis di Yunani mengembara dari tempat yang satu ke tempat yang lain untuk mengajarkan pengetahuan mengenai politik dan pemerintahan dengan penekanan terutama pada kemampuan berpidato.

Orang yang pertama-tama dianggap memperkenalkan oratori atau seni berpidato adalah orangYunanai Sicilia. Tetapi tokoh pendiri sebenarnya adalah Corax dari Srakuasa (500 SM). Dialah yang mula-mula meletakkan sistematika oratori atas lima bagian.

Betapa pentingnya retorika dapat dilihat dari peranan retorika dalam demokrasi. Dalam hubungan ini terkenal seorang orator bernama Demosthenes (384-322) yang pada zaman yunani sangat termasyhur karena kegigihannya mempertahankan kemerdekaan Athena dari ancaman Raja Phillipus dari Macedonia.

Sementara itu di Romawiyang mengembangkan retorika adalah Marcus Tulius Cicero (106-43 SM) yang menjadi termasyhur karena suaranya dan bukunya yang berjudul antara lain de Oratore. Sebagai seorang orator yang ulung, Cicero mempunyai suara yang beratmengalun, bahkan kadang-kadang pidatonya itu disertai cucuran air mata.

E. Perkembangan Teknik Pengiriman Pesan

Meskipun ada anggapan yang mengatakan adalah ide yang menghasilkan pengetahuan, tetapi baik ide maupun pengetahuan adalah produk dari pengalaman. Secara psikologis, ini berarti seluruh perilaku manusia, kepribadian, dan tempramen ditentukan oleh perilaku masa lalu.

Apa yang telah tejadi di masa lalu adalah sebuah pengalaman yang mengajarkan hal-hal untuk sesuatu yang baru. Pengalaman akan kesulitan berkomunikasi maupun pengiriman pesan dalam komunikasi itu sendiri telah mengajarkan manusia untuk terus mencari dan menyempurnakan suatu proses komunikasi yang lebih efektif daripada yang sebelumnya.

Misalnya penentuan lambang atau simbol-simbol yang dipahami bersama, adalah pengaruh dari keterbatasan dan kesulitan berkomunikasi pada masa sebelumnya yang dikarenakan oleh belum ditentukannya kesamaan lambang dan simbol tersebut.

Sejak zaman primitif sampai sekarang, semua kelompok manusia tergantung pada komunikasi tatap mata, berhadap-hadapan. Akan tetapi diperlukan adanya sistem mengirim pesan untuk mengatasi ruang dan waktu.

Dikisahkan bahwa Persia tua telah mendirikan serangkaian menara yang dinamakan “pos seruan”, dan menempatkan orang yang bersuara nyaris dan keras atasnya untuk meneruskan berbagai pesan dengan cara berteriak, beranting dari satu menara ke lain menara.

Orang Romawi mengoperasikan suatu organisasi pelayanan kurir yang dinamakan cursus publicus. Antara tahun 1305 sampai awal tahun 1800-an, perusahaan House of Taxis telah meneylenggarakan suatu bentuk pelayanan kilat berkuda di seluruh Eropa. Pada tahun 1628, organisasi ini memperkerjakan 20.000 karyawan. Para kurirnya berseragam biru dan perak menjelajahi seluruh Eropa dengan membawa pesan antara para pangeran dan jenderal, saudagar dan peminjam uang.

Kantor pos adalah saluran pertama yang terbuka lebar bagi komunikasi era industri. Pada tahun 1837, kantor pos Inggris bukan saja membawa berbagai pesan kaum elit, tetapi juga melayani 88 juta kiriman setahun, suatu komunikasi yang luar biasa volumenya dalam ukuran waktu itu.

Pada tahun 1960, ketika era industry mencapai puncaknya, jumlah itu mencapai 10 milyar kiriman. Pada tahun yang sama, kantor pos Amerika Serikat mendistribusikan rata-rata 355 kiriman pos dalam negeri persetiap pria, wanita, dan anak di negeri itu.

F. Kemajuan Teknologi Komunikasi

Komunikasi makin berkembang dengan ditemukannya mesin cetak di Cina pada abad ke-10 yang mluas ke Jepang abad ke-12. Akhirnya komunikasi mulai dapat menembus jarak dan waktu, terutama setelah Johannes Gutenberg menemukan mesin cetak pada tahun 1440.

Perkembangan komunikasi makin sempurna dengan adanya berbagai penemuan baru. Louis Daguerre menemukan fotografi yang dapat mengabadikan rupa dan peristiwa (1822). Samuel Morse menemukan telegrafi jarak jauh pertama (64 KM: 1844).

Thomas Alva Edison menemukan perekam bunyi (fonograf) pertama, yang dapat mengabadikan komunikasi lisan secara praktikal (1877). Alexander Graham Bell menemukan telpon yang dapat mempercepat komunikasi pengganti suara yang sangat memakan waktu dan tenaga (1876).

Guglielmo Marconi menemukan radio telegrafi (1898), disusul penemuan radio teleponi oleh Reginald Fressenden(1900). Malam Natal tahun 1906, Fressenden merintis siaran radio pertama di dunia.

Selanjutnya Edison menemukan film bicara (1913). Televisi dirintis oleh Paul Nipkov (1883). Sejak tahun 1935, televisi merupakan alat komunikasi mutakhir. Sementara itu teleks muncul di eropa awal tahun 30-an:jaringannya meluas setelah Perang Dunia II, yang mempercepat penyampaian berita dalam media massa.

Setelah itu ditemukannya kapal api oleh Robert Fulton (1807), kereta api oleh George Stephenson (1825), serta pesawat terbang oleh dua bersaudara Wilbur dan Orville Wright (1903), merupakan penyempurnaan teknologi pengangkutan yang langsung mempengaruhi kelancaran komunikasi.

Tahun-tahun tersebut adalah tahapan di mana komunikasi terus mengalami kemajuan dan penyempurnaan. Bahkan di masa sekarang kita mengenal yang namanya internet, handphone, komputer, serta beragam teknologi komunikasi yang sudah menggunakan teknik digital.

C. MAKNA PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI

Menurut tehranian (1982),dalam 25 tahun terakhir ada 3 kekuatan yaitu kekuatan tanologis,sosio-ekonomi,dan politik utama yang telah mengubah struktur sistim internasional ke tingkat tertentu yang bahkan suatu pandangan yang cukup realistik pun harus mempertimbangkannya:

1. Eksplosi teknologis yang bergerak cepat di lapangan komunikasi,dimana revolusi dalam bidang satelit komunikasi dan teknok mikroprosessor mencerminkan 2 ilustrasi yang paling dramatis,yang mempunyai komunikasi dunia yang universal dan disesuaikan dengan keperluan pribadi atau personalized.
2. Di pihak lain,perangkat kekuatan kedua telah dibentukoleh dorongan demokratisasi dari suatu proses revolisioner sedunia yang bermula dan dikenalkannya.
3. Sementara media telah berfungsi sebagai saluran bagi belangsungnya konflik idiologis sekaligus pembangkit konsensus sedunia.

Implikasi perkembangan teknologi komunikasi tsebut dalam rangka keseluruhan perubahan sosial budaya. Dan untuk sampai kepada perkembangan komunikasi sepeti keadaan yang tejadi di abad sekarang in,riwayatnya sudah cukup panjang.Bell (1979) menyederhanakan riwayat tersebut dengan menyebutkan empat revolusi yang terjadi dalm hal manusia berhubuan satu sama lainnya.

Keempat revolusi dalam bidang komunikasi tersebut,menurut bell adalah:

1. Dalam hal berbicara
2. Ditemukannya tulisan
3. Penemuan pencetakan
4. Dalam hal hubungan jarak jauh(telekomunikasi)

D. KESIMPULAN

Dengan demikian dapat ditarik dua buah kesimpulan mengenai patokan perkembangan komunikasi pada zaman sebelum masehi hingga zaman mulainya tahun masehi.

Pada tahun-tahun sebelum masehi, kemajuan proses komunikasi dimulai pada saat ditentukannya seperangkat lambang dan simbol-simbol yang dapat dipahami maknanya secara luas. Perkembangan selanjutnya adalah ditemukannya sejumlah sarana untuk menulis maupun menggambarkan lambang dan simbol-simbol tersebut. Meskipun pada akhirnya aksara atau huruf ditemukan, namun lambang dan simbol-simbol berupa gambar-gambar lebih dulu ditentukan sebagai pengganti suara dalam berkomunikasi.

Sedangkan untuk periode modern, meskipun dasar penemuan mesin cetak ditemukan di Cina pada abad ke-10, namun teknologi komunikasi baru dinyatakan berkembang pada tahun 1440, yaitu tahun di mana mesin cetak yang lebih efisien ditemukan oleh Johannes Gutenberg. Hal ini disebabkan karena baru setelah mesin cetak hasil penemuan Gutenberg itulah industri percetakan, yang juga tentunya merupakan industri komunikasi, pertama kali mulai berkembang.

Kamis, 26 November 2009

Kemajuan Elektronik Untuk Kebutuhan Komunikasi ( Radio )
Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara).

1.Gelombang radio

Gelombang radio adalah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik, dan terbentuk ketika objek bermuatan listrik dimodulasi (dinaikkan frekuensinya) pada frekuensi yang terdapat dalam frekuensi gelombang radio (RF) dalam suatu spektrum elektromagnetik. Gelombang radio ini berada pada jangkauan frekuensi 10 hertz (Hz) sampai beberapa gigahertz (GHz), dan radiasi elektromagnetiknya bergerak dengan cara osilasi elektrik maupun magnetik.

Gelombang elektromagnetik lainnya, yang memiliki frekuensi di atas gelombang radio meliputi sinar gamma, sinar-X, inframerah, ultraviolet, dan cahaya terlihat.


Ketika gelombang radio dipancarkan melalui kabel, osilasi dari medan listrik dan magnetik tersebut dinyatakan dalam bentuk arus bolak-balik dan voltase di dalam kabel. Hal ini kemudian dapat diubah menjadi signal audio atau lainnya yang membawa informasi.

Meskipun kata 'radio' digunakan untuk hal-hal yang berkaitan dengan alat penerima gelombang suara, namun transmisi gelombangnya dipakai sebagai dasar gelombang pada televisi, radio, radar, dan telepon genggam pada umumnya.

2.Penemuan

Dasar teori dari perambatan gelombang elektromagnetik pertama kali dijelaskan pada 1873 oleh James Clerk Maxwell dalam papernya di Royal Society mengenai teori dinamika medan elektromagnetik (bahasa Inggris: A dynamical theory of the electromagnetic field), berdasarkan hasil kerja penelitiannya antara 1861 dan 1865.

Pada 1878 David E. Hughes adalah orang pertama yang mengirimkan dan menerima
gelombang radio ketika dia menemukan bahwa keseimbangan induksinya menyebabkan gangguan ke telepon buatannya. Dia mendemonstrasikan penemuannya kepada Royal Society pada 1880 tapi hanya dibilang itu cuma merupakan induksi.

Adalah Heinrich Rudolf Hertz yang, antara 1886 dan 1888, pertama kali membuktikan teori Maxwell melalui eksperimen, memperagakan bahwa radiasi radio memiliki seluruh properti gelombang (sekarang disebut gelombang Hertzian), dan menemukan bahwa persamaan elektromagnetik dapat diformulasikan ke persamaan turunan partial disebut persamaan gelombang.

3.Sejarah radio

Berbicara mengenai Amatir Radio, sudah barang tentu kita harus meninjau sejarahnya dan apabila kita meninjau sejarah Radio Amatir rasanya kurang lengkap apabila kita tidak memperkenalkan terlebih dahulu para ilmuwan yang telah menemukan berbagai pengetahuan dasar (basic sciences) di bidang kelistrikan dan magnetisme sebagai pangkal tolak berkembangan radio komunikasi. Phenomena¬-phenomena alam seperti petir, magnetisme bumi dan sebagainya telah mendorong manusia untuk mengembangkan rasa ingin tahunya sehingga para ilmuwan bekerja keras untuk membuka rahasia alam tersebut.

Michael Faraday, seorang ahli fisika Inggris telah mendapatkan temuan-¬temuan di bidang ilmu kelistrikan antara lain induksi elektromagnet dan formulasi rumus¬rumus fisika mengenai induksi listrik dan magnet. Pada tahun 1873, James Clerk Maxwell, seorang ahli astronomi¬fisika Scotlandia mempunyai penemuan ilmiah tentang adanya gelombang elektromagnetik yang merambat pada kecepatan cahaya.

Limabelas tahun setelah Maxwell, seorang ahli fisika Jerman bernama Heinrich Hertz telah mencoba untuk membuat gelombang radio dan berhasil memancarkannya sampai jarak 200 meter. Dengan peralatan laboratorium yang sederhana, Hertz telah berhasil memformulasikan rumus perhitungan panjang gelombang.

Disamping rumus ia membuktikan bahwa gelombang radio tersebut dapat dipantulkan, direfraksi dan dipolarisasikan seperti halnya dengan sinar cahaya. Dalam percobaannya, Hertz membuat suatu spark¬gap transmitter, antena pengarah dan suatu rangkaian resonator untuk menangkap kembali gelombang radio yang dipancarkan tersebut.

Temuan-¬temuan fisika dasar ini pada gilirannya akan menjadi titik tolak pengembangan praktis di lapangan yang berupa radio komunikasi untuk tujuan penggunaannya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan hidup manusia.

4.Penggunaan Radio

Banyak penggunaan awal radio adalah maritim, untuk mengirimkan pesan telegraf menggunakan kode Morse antara kapal dan darat. Salah satu pengguna awal termasuk Angkatan Laut Jepang memata-matai armada Rusia pada saat Perang Tsushima di 1901. Salah satu penggunaan yang paling dikenang adalah pada saat tenggelamnya RMS Titanic pada 1912, termawuk komunikasi antara operator di kapal yang tenggelam dan kapal terdekat, dan komunikasi ke stasiun darat mendaftar yang terselamatkan.

Radio digunakan untuk menyalurkan perintah dan komunikasi antara Angkatan Darat dan Angkatan Laut di kedua pihak pada Perang Dunia II; Jerman menggunakan komunikasi radio untuk pesan diplomatik ketika kabel bawah lautnya dipotong oleh Britania. Amerika Serikat menyampaikan Empat belas Pokok Presiden Woodrow Wilson kepada Jerman melalui radio ketika perang.

Siaran mulai dapat dilakukan pada 1920-an, dengan populernya pesawat radio, terutama di Eropa dan Amerika Serikat. Selain siaran, siaran titik-ke-titik, termasuk telepon dan siaran ulang program radio, menjadi populer pada 1920-an dan 1930-an.

Penggunaan radio dalam masa sebelum perang adalah pengembangan pendeteksian dan pelokasian pesawat dan kapal dengan penggunaan radar].
Sekarang ini, radio banyak bentuknya, termasuk jaringan tanpa kabel, komunikasi bergerak di segala jenis, dan juga penyiaran radio. Baca sejarah radio untuk informasi lebih lanjut.

Sebelum televisi terkenal, siaran radio komersial termasuk drama, komedi, beragam show, dan banyak hiburan lainnya; tidak hanya berita dan musik saja. Lihat pemrograman radio

5.Penemuan Radio Komunikasi

Temuan-¬temuan fisika dasar oleh para ilmuwan tersebut di atas merupakan penemuan-penemuan pada skala laboratorium yang sangat bermanfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan. Kemanfaatan suatu pengetahuan dasar (basic sciences) untuk secara langsung memenuhi kebutuhan hidup manusia masih memerlukan satu langkah upaya lagi.

Pada awal tahun 1890¬an seorang Itali bernama Guglielmo Maconi mempelajari ilmu¬ ilmu dasar temuan para ilmuwan tersebut di atas dan berusaha mengembangkan dan menerapkannya sehingga dapat berguna secara langsung untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Dengan menciptakan inovasi¬inovasi atas dasar peralatan yang diciptakan oleh Hertz, Marconi telah berhasil meningkatkan jarak pancaran gelombang elektromagnet dan mengisinya dengan informasi. Sehingga peralatan transmitter dan receiver ciptaan Marconi tersebut mampu mentransfer informasi dari satu tempat ke tempat lain tanpa kawat, inilah awal dari komunikasi radio.

Peralatan sederhana dari Marconi yang diciptakan pada sekitar tahun 1894 ini mempunyai jarak capai sekitar 800 meter. Pada tahun 1896, Marconi pindah dari Bologna¬Italia ke Inggris melunjutkan percobaan¬-percobaan radionya dengan memperbesar jarak jangkauannya menjadi sekitar 6.5 km dan dua tahun kemu¬dian ia mampu mentrans-misikan informasi dengan radionya melintasi Kanal Inggris. Akhirnya, pada tahun 1901 Marconi dan kawan¬-kawannya berhasil mengadakan komunikasi radio melintasi Atlantik, ialah dari Poldhu¬Inggris ke Halifax¬ Newfound¬land.

Sejak saat itu teknologi komunikasi radio telah mampu menerobos masuk ke aspek ekonomi dan militer, peralatan telegraphi tanpa kawat mulai digunakan untuk komunikasi di laut. Sekitar tahun 1905 spark¬gap transmitter dan coherer receiver dipasang di kapal--kapal dagang dan kapal¬ kapal angkatan laut sehingga sejak saat itu hubungan antara kapal di seberang lautan dengan daratan dapat dilakukan.

Marconi, seorang peneliti tanpa gelar kesarjanaan telah diakui sebagai penemu radio komunikasi dan amatir radio sedunia mengakui bahwa Marconi adalah amatir radio pertama di dunia. Hasil karyanya telah memajukan budaya umat manusia.

Seperti kita sadari bahwa dewasa ini komunikasi radio makin hari makin berkembang, penggunaannya makin meluas dan telah meresap pada hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat di dunia dan komunikasi radio telah menjadi sesuatu yang strategis vital.

6.Kegiatan Radio Amatir

Radio amatirisme telah menarik perhatian para penggemar pengetahuan (scientific hobby) masyarakat di berbagai negara. Experimen¬-experimen teknik radio telah dikembangkan di berbagai negara. Para amatir radio di berbagai negara telah melakukan eksperimen¬e-ksperimen baik secara perorangan maupun berkelompok dan berbagai organisasi amatir radio telah terbentuk.

Tercatat dalam sejarah bahwa organisasi amatir radio tertua di dunia adalah “The Wireless Institute of Australia” yang didirikan pada tahun 1910, disusul pada tahun 1913 berdirinya “The Wireless Society of London” yang kemudian berkembang dan berganti nama menjadi “Radio Society of Great Britain” Pada tahun 1914 berdirilah “The American Radio Relay Legue” dan disusul dengan berdirinya organisasi amatir radio di berbagai negara.

Eksperimen¬-eksperimen tehnik radio yang dilakukan oleh para amatir radio telah menghasilkan berbagai temuan yang berguna bagi perkembangan teknologi komunikasi radio yang pada gilirannya dirasakan dampaknya pada bidang ekonomi, militer dan aspek-¬aspek lainnya dalam kehidupan masyarakat. Kegiatan radio amatir dilakukan bersama antar amatir radio di dunia dengan tanpa mengenal batas negara dan kebangsaan.

Amatir radio di dunia secara rutin mengadakan komunikasi diantara mereka untuk tukar menukar pengetahuan dan pengalamannya di bidang teknik elektronika radio. Komunikasi yang dilakukan secara rutin ini menimbulkan terjadinya persahabatan diantara para amatir radio di dunia dan memberikan dampak kepada terjadinya persahabatan antar bangsa di dunia.

Kerjasama ini dipererat dengan berdirinya The International Amateur Radio Union (IARU) pada tanggal 18 April 1925 yang merupakan organisasi amatir radio internasional dan tanggal 18 April dinyatakan sebagai HARI AMATIR RADIO SEDUNIA. Pada tahun 1977 ORARI secara resmi menjadi anggota IARU.

Kerjasama amatir radio antar negara ini mengalami hambatan karena peraturan di setiap negara berbeda. Keseragaman pengaturan di negara¬-negara tersebut mutlak diperlukan dan mendapatkan legalitas internasional. Perjuangan amatir radio dunia kepada ITU (International Telecommunication Union) berhasil dengan dicantumkannya Radio Amateur Service dalam Radio Regulation yang mengatur dan melindungi kegiatan amatir radio.

Teknologi radio dan elektronika telah memasuki hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat, aktivitas dibidang perdagangan, di bidang transportasi hubungan antar pesawat terbang dan pesawat terbang dengan bandara, hubungan antar kapal laut dan antara kapal dengan pelabuhan dilakukan dengan radio, elektronika di bidang kesehatan mendorong kemajuan peralatan medis yang cukup berarti, demikian pula telekomunikasi radio merupakan sarana penting untuk hubungan antar negara. Di bidang pertahanan--keamanan komunikasi radio sudah menjadi sarana vital, pengendalian misil-¬misil menggunakan teknologi radio dan peralatan militer modern sudah serba elektronik.

Teknologi radio ini telah mendorong kemajuan yang pesat pada perkembangan elektronika dan dewasa ini telah mendorong pula kemajuan pada bidang ilmu yang lain ialah pada ilmu bahan (material sciences). Dengan diketemukannya bahan semikonduktor, peralatan komunikasi radio telah mengalami perkembangan performance¬nya.

Teknologi komputer mengalami kemajuan yang cukup pesat. Dengan demensi yang sama, kemampuan micro chip meningkat berlipat ganda dalam waktu yang relatif pendek.
Perkawinan antara komputer dengan radio telah memberikan era baru dibidang telekomunikasi, ialah komunikasi digital. Disamping transfer data, teknologi komunikasi digital ini telah mampu mentransfer program¬-program yang disusun dengan bahasa komputer. Digital Signal Proccessing telah berkembang pula, ia telah mampu mengeliminir gangguan pada transfer informasi yang memberikan kemungkinan transfer data bebas dari gangguan. Foto¬foto dan informasi lain yang dikirim oleh satelit ke bumi dapat diterima dengan sempurna. Begitu pula informasi¬-informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh.

Amatir Radio di berbagai negara telah dengan tekun mengikuti perkembangan teknologi komunikasi ini dan memberikan sumbangan yang cukup berarti bagi kemajuan teknologi komunikasi modern. Diluncurkannya berbagai satelit amatir radio oleh rekan¬-rekan di negara maju memberikan pertanda majunya eksperimen¬-eksperimen para amatir radio di dunia sejalan dengan perkembangan teknologi. Sumbangan amatir radio tidak hanya terbatas pada pengembangan teknologi transceiver tetapi sampai kepada mempelopori pengembangan radio astronomi.

Kegiatan¬-kegiatan yang dilakukan oleh amatir radio ini tidak hanya memberikan sumbangan bagi kemajuan teknologi dimana teknologi merupakan tulang punggung pembangunan nasional, akan tetapi memberikan pula aspek ganda.

Dengan aktivitas amatir radio ini, sumber daya manusia dibidang telekomunikasi dapat ditingkatkan baik kualitas maupun kuantitasnya. Makin berkembangnya sumber daya manusia di suatu bidang berarti makin mantapnya ketahanan nasional di bidang yang bersangkutan, karena sumber daya manusia adalah faktor utama bahkan faktor penentu bagi ketahanan nasional suatu negara.

Sekitar tahun 1914 sejak berdirinya ARRL, amatir radio di Amerika Serikat membuat stasiun-¬stasiun radio yang bertugas me¬relay berita dari kapal yang ada di seberang lautan ke daratan Amerika. Kegiatan ini merupakan sumbangan amatir radio dalam bentuk public service. Kegiatan relay berita ini akhirnya diambil alih penanganannya oleh pemerintah karena kegiatan semacam ini dapat dijadikan komoditi untuk menghasilkan dana bagi negara. Namun amatir radio diberikan tugas dan peranan lain dalam rangka pengabdian kepada umat manusia ialah merelay berita dari sation radio yang mengalami marabahaya. Tugas ini merupakan tugas mulia seorang amatir radio.

Dengan demikian, maka tugas amatir radio tidak hanya mengadakan eksperimen yang hasilnya disumbangkan untuk pembangunan akan tetapi telah berkembang dengan tugas berikutnya ialah dalam rangka kemanusiaan, menolong manusia lain yang berada dalam keadaan marabahaya.

Di Amerika Serikat pada tahun 1917 kegiatan radio amatir diberhentikan karena Amerika Serikat terlibat dalam Perang Dunia. Pada awal peperangan, angkatan bersenjata mengalami kesulitan pengadaan personil yang mahir di bidang telekomunikasi. Pengadaan personil terampil di bidang ini tidak mungkin diselenggarakan dalam waktu yang singkat.

Melihat keadaan tersebut, amatir radio di Amerika Serikat secara sukarela telah menyumbangkan dirinya beserta peralatan komunikasinya untuk kepentingan negara. Sekitar 4000 personil amatir radio masuk sebagai sukarelawan pada angkatan bersenjata untuk menyumbangkan pengetahuan dan pengalamannya kepada negara. Demikian halnya pada periode Perang Dunia ke II, tercatat sekitar 24 ribu amatir radio di Amerika Serikat menjadi sukarelawan pada angkatan bersenjata. Situasi semacam ini tidak hanya terjadi di Amerika Serikat akan tetapi di berbagai negara yang terlibat dalam peperangan.

Sehingga tugas dan fungsi amatir radio berkembang lagi ialah sebagai cadangan nasional di bidang telekomunikasi. Amatir radio harus selalu siap untuk secara sukarela menyumbangkan diri beserta peralatannya untuk negara bila sewaktu-¬waktu diperlukan. Rasanya sumbangan sukarela ini tidak hanya diperlukan pada waktu negara dalam keadaan bahaya akan tetapi negara memerlukan bantuan pula dari amatir radio pada periode pembangunan.

Aspek lain dari kegiatan amatir radio ialah pengabdian kepada masyarakat yang berupa bantuan komunikasi sukarela kepada masyarakat secara non¬komersial. Salah satu bencana alam di Amerika Serikat dimana amatir radio di negara itu untuk pertama kalinya memberikan sumbangannya yang cukup berarti ialah pada waktu terjadi badai besar yang melanda New York pada tahun 1929.

Di Indonesia, sumbangan amatir radio di bidang kemanusiaan sudah cukup banyak. Ini tercatat pada beberapa bencana alam seperti gempa bumi di Liwa, Banyuwangi, bencana alam di Irian Jaya, Maluku dan Aceh. Selanjutnya bencana gunung Merapi di Yogyakarta, bencana alam dan tsunami di Flores, Biak, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara. Kecelakaan kapal yang terjadi di Bali, Kalimantan Barat, Aceh, kecelakaan pesawat terbang di Bandung, Gorontalo, Sungai Musi dan di Sibolangit. Bencana alam gempa dan tsunami yang terjadi di Flores pada tahun 1992 telah melibatkan amatir radio dari berbagai daerah seperti Jawa Timur, Bali, NTB dan Sulawesi Selatan yang secara sukarela berdatangan untuk melaksanakan Bantuan Komunikasi Darurat (Bankomdar).

Pada bencana di Flores tersebut, seorang anggota amatir radio di Maumere, Gabriel Setiawan YC9LVK telah kehilangan seluruh harta bendanya dilanda tsunami, kecuali hanya radionya yang dapat diselamatkan. Seluruh jaringan listrik dan jaringan komunikasi maupun transportasi di daerah bencana lumpuh total. Setiawan tidak mengungsi dan tetap tinggal di daerah bahaya. Dengan kaki yang patah akibat tertimpa rumahnya yang ambruk, Setiawan dan temannya mengumpulkan baterry dari mobil-¬mobil yang sudah hancur untuk power supply pesawatnya dan dengan gigih melakukan komunikasi radio sehingga pertolongan dari luar lokasi dapat dilakukan secara tepat. Pemerintah mengamati hal ini dan Gabriel Setiawan dianugerahi Penghargaan Adhikarya telekomunikasi.

Penghargaan ini merupakan penghargaan yang tinggi dari pemerintah atas jasa amatir radio dalam pengabdiannya kepada negara dan bangsa. Amatir Radio selalu siap siaga untuk secara sukarela tampil ke depan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat dalam rangka kegiatan kemanusiaan.

Kesiagaan tidak hanya dalam memberikan bantuan pada musibah bencana alam dan kecelakaan akan tetapi juga kepada bencana wabah penyakit. Upaya-¬upaya kemanusiaan seperti itu tidak hanya dilakukan oleh amatir radio di Indonesia akan tetapi juga di negara lain. Dalam rangka kesiagaannya, anggota amatir radio di Amerika Serikat setiap tahun mengadakan latihan komunikasi di lapangan dengan mendirikan stasiun¬stasiun radio lapangan dan mengadakan latihan berkomunikasi secara serentak seluruh negara, kegiatan lapangan ini dinamakan FIELD DAY. Dalam Field Day ini dilakukan “Simulated Emergency Traffic” atau disingkat S.E.T. Kegiatan radio amatirisme di Indonesia dilindungi dan diatur dengan diratifikasinya konvensi telekomunikasi internasional di Nairobi tahun 1982 melalui undang¬undang nomor 11 tahun 1985 dan sebagai pelindung berikutnya adalah undang¬undang nomor 3 tahun 1989 tentang telekomunikasi.

Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 1967, organisasi yang merupakan wadah tunggal kegiatan amatirisme radio di Indonesia dibentuk dan organisasi ini bernama Organisasi Amatir Radio Indonesia diringkas ORARI yang secara remi berdiri pada tanggal 9 Juli 1968. Dalam peraturan pemerintah itu amatir radio di Indonesia baik secara perorangan maupun secara organisasi bertugas monitoring terhadap kemungkinan¬-kemungkinan pelanggaran di bidang radio telekomunikasi.

Dengan mengamati sejarah amatir radio, kita sadar akan fungsi dan peranan yang diemban oleh amatir radio. Radio adalah merupakan hobby, yang dapat memberikan kesenangan, namun dibalik itu amatir radio mempunyai tugas¬-tugas yang luhur.

Frekuensi radio yang dialokasikan oleh pemerintah kepada amatir radio tidaklah untuk kesenangan semata¬mata akan tetapi mengandung muatan tugas¬tugas dan harapan dari masyarakat. Apabila kita simak sejarah perkembangan amatir di dunia maupun Indonesia, maka dapat disimpulkan tugas, fungsi dan peranan amatir radio sebagai bagian dari masyarakat adalah sebagai berikut:

1.Sebagai scientific hobbiest melakukan eksperimen-¬eksperimen di bidang teknik radio yang hasilnya disumbangkan untuk kepentingan pembangunan bangsa.

2.Selalu siap untuk melakukan upaya-¬upaya kemanusiaan :
-Memberikan pertolongan kepada mereka yang sedang dalam marabahaya tanpa memandang kebangsaannya
-Memberikan bantuan komunikasi kepada masyarakat dalam bencana alam, wabah dan musibah kecelakaan.

3.Menyiapkan diri sebagai cadangan nasional di bidang telekomunikasi, menyumbangkan diri beserta peralatan telekomunikasinya bila sewaktu-¬waktu negara memerlukannya

4.Menyelenggarakan komunikasi antar amatir radio di tingkat lokal, nasional maupun internasional dalam rangka menggalang persahabatan antar amatir radio serta tukar--menukar pengetahuan keradioamatiran. Membantu pemerintah memonitor kemungkinan adanya pelanggaran di bidang radio telekomunikasi.