Kamis, 03 Desember 2009

MOBIL

Mobil (kependekan dari otomobil yang berasal dari bahasa Yunani 'autos' (sendiri) dan Latin 'movére' (bergerak)) adalah kendaraan beroda empat atau lebih yang membawa mesin sendiriSejarah
Replika Benz Motorwagen 1886.

Kendaraan tenaga uap pertama dibuat pada akhir abad 18. Nicolas-Joseph Cugnot dengan sukses mendemonstrasikan kendaraan tersebut pada tahun 1769. Kendaraan pertama menggunakan tenaga mesin uap, mungkin peningkatan mesin uap yang paling dikenal, dikembangkan di Birmingham, Inggris oleh Lunar Society. Dan juga di Birmingham mobil tenaga bensin pertama kali dibuat di Britania pada tahun 1896 oleh Frederick William Lanchester yang juga mematenkan rem cakram. Pada tahun 1890-an, etanol digunakan sebagai sumber tenaga di A.S.
[sunting] Kepopuleran

Penemuan Cugnot penggunaannya dilihat secara rendah di tempat asalnya Prancis, dan penemuan tersebut diteruskan ke Britania, di mana Richard Trevithick menjalankan gerobak-uap di tahun 1801. Kendaraan tersebut dianggap aneh pada awalnya, namun penemuan dalam dekade setelahnya, seperti rem tangan, transmisi multi-kecepatan, dan peningkatan kecepatan dan setir, membuatnya sukses.

Sekarang ini, Amerika memiliki mobil lebih banyak dari negara lainnya. Jepang memimpin dalam pembuatan mobil, tetapi penduduk Jepang tidak mampu membiayai menjalankan mobil karena tempat parkir yang jarang dan harga bahan bakar yang mahal
[sunting] Inovasi
Mobil "Velo" Karl Benz (1894).

Paten mobil pertama di Amerika Serikat diberikan kepada Oliver Evans pada 1789; pada 1804 Evans mendemonstrasikan mobil pertamanya, yang bukan hanya mobil pertama di AS tapi juga merupakan kendaraan amfibi pertama, yang kendaraan tenaga-uapnya sanggup jalan di darat menggunakan roda dan di air menggunakan roda padel.

Umumnya mobil pertama mesin pembakaran dalam yang menggunakan bensin dibuat hampir bersamaan pada 1886 oleh penemu Jerman yang bekerja secara terpisah. Carl Benz pada 3 Juli 1886 di Mannheim, dan Gottlieb Daimler dan Wilhelm Maybach di Stuttgart.

Pada 5 November 1895, George B. Selden diberikan paten AS untuk mesin mobil dua tak. Paten ini memberi dampak negatif pada perkembangan industri mobil di AS. Penerobosan spektakuler dilakukan oleh Berta Benz pada 1888. Mesin-uap, listrik, dan bensin bersaing untuk beberapa dekade, dengan mesin bensin pembakaran dalam meraih dominasi pada 1910-an.

Garis-produksi skala besar pembuatan mobil harga terjangkau dilakukan oleh Oldsmobil pada 1902, dan kemudian dikembangkan besar-besaran oleh Henry Ford pada 1910-an. Dalam periode dari 1900 ke pertengahan 1920-an perkembangan teknologi otomotif sangat cepat, disebabkan oleh jumlah besar (ratusan) pembuat mobil kecil yang semuanya bersaing untuk meraih perhatian dunia.

Pengembangan utama termasuk penyalaan elektronik dan self-starter elektronik (keduanya oleh Charles Kettering, untuk Perusahaan mobil Cadillac di tahun 1910-1911), suspensi independen, dan rem empat ban.
Ford Model T adalah salah satu mobil pertama yang harganya terjangkau konsumen (1927).

Pada tahun 1930-an, kebanyakan teknologi dalam permobilan sudah diciptakan, walaupun sering diciptakan kembali di kemudian hari dan diberikan kredit ke orang lain. Misalnya, pengemudian roda-depan diciptakan kembali oleh Andre Citroën dalam peluncuran Traction Avant pada 1934, meskipun teknologi ini sudah muncul beberapa tahun sebelumnya dalam mobil yang dibuat oleh Alvis dan Cord, dan di dalam mobil balap oleh Miller (dan mungkin telah muncul pada awal 1897).

Setelah 1930, jumlah produsen mobil berkurang drastis berpasan dengan industri saling bergabung dan matang. Sejak 1960, jumlah produsen hampir tetap, dan inovasi berkurang. Dalam banyak hal, teknologi baru hanya perbaikan dari teknologi sebelumnya. Dengam pengecualian dalam penemuan manajemen mesin, yang masuk pasaran pada 1960-an, ketika barang-barang elektronik menjadi cukup murah untuk produksi massal dan cukup kuat untuk menangani lingkungan yang kasar pada mobil. Dikembangkan oleh Bosch, alat elektronik ini dapat membuat buangan mobil berkurang secara drastis sambil meningkatkan efisiensi dan tenaga.

Minggu, 29 November 2009

keMajuan eLektRonik unTuk keButuHan kOmunikaSi ( TeLevisi )

A. sejarah televisi Pada tahun 1873 seorang operator telegram asal Valentia, Irlandia yang bernama Joseph May menemukan bahwa cahaya mempengaruhi resistansi elektris selenium. Ia menyadari itu bisa digunakan untuk mengubah cahaya kedalam arus listrik dengan menggunakan fotosel silenium (selenium photocell). Joseph May bersama Willoughby Smith (teknisi dari Telegraph Construction Maintenance Company) melakukan beberapa percobaan yang selanjutnya dilaporkan pada Journal of The Society of Telegraph Engineers. Hal ini merupakan embrio dari teknologi perekaman gambar. Setelah beberapa kurun waktu lamanya kemudian diciptakan sebuah piringan metal kecil yang bisa berputar dengan lubang-lubang didalamnya oleh seorang mahasiswa yang bernama Julius Paul Gottlieb Nipkow (1860-1940) atau lebih dikenal Paul Nipkow di Berlin, Jerman pada tahun 1884 dan disebut sebagai cikal bakal lahirnya televisi. Pada tahun 1897,Karl Ferdinand Braun menciptakan CRT dengan layar yang dapat berpendar jika terkena sinar. 1900, Sejarah penggunaan nama televisi malah baru pertama kali ditemukan pada tahun ini. Adalah Constatin Perskyl yang menyebutkan tele (jauh) dan tampak (vision). yang jika digabung menjadi television. Pada tahun 1907, Dua orang bernama Boris Rosing dan Campbell Swinton melakukan percobaan terpisah yang menggunakan sinar katoda untuk dapat mengirim gambar. Sekitar tahun 1920 John Logie Baird (1888-1946) dan Charles Francis Jenkins (1867- 1934) menggunakan piringan karya Paul Nipkow untuk menciptakan suatu sistem dalam penangkapan gambar, transmisi, serta penerimaannya. Mereka membuat seluruh sistem televisi ini berdasarkan sistem gerakan mekanik, baik dalam penyiaran maupun penerimaannya. Televisi elektronik agak tersendat perkembangannya pada tahun-tahun itu, lebih banyak disebabkan karena televisi mekanik lebih murah dan tahan banting. Bukan itu saja, tetapi juga sangat susah untuk mendapatkan dukungan finansial bagi riset TV elektronik ketika TV mekanik dianggap sudah mampu bekerja dengan sangat baiknya pada masa itu. Sampai akhirnya Vladimir Kosmo Zworykin (1889-1982) dan Philo T. Farnsworth (1906-1971) berhasil dengan TV elektroniknya. Dengan biaya yang murah dan hasilnya berjalan baik, maka orang-orang pada waktu itu berangsur-angsur mulai meninggalkan tv mekanik dan menggantinya dengan tv elektronik. Vladimir Zworykin, yang merupakan salah satu dari beberapa pakar pada masa itu, mendapat bantuan dari David Sarnoff (1891-1971), Senior Vice President dari RCA (Radio Corporation of America). Sarnoff sudah banyak mencurahkan perhatian pada perkembangan TV mekanik, dan meramalkan TV elektronik akan mempunyai masa depan komersial yang lebih baik. Selain itu, Philo Farnsworth juga berhasil mendapatkan sponsor untuk mendukung idenya dan ikut berkompetisi dengan Vladimir. Farnsworth, maupun Zworykin, bekerja terpisah, dan keduanya berhasil dalam membuat kemajuan bagi TV secara komersial dengan biaya yang sangat terjangkau. Di tahun 1935, keduanya mulai memancarkan siaran dengan menggunakan sistem yang sepenuhnya elektronik. Kompetitor utama mereka adalah Baird Television, yang sudah terlebih dahulu melakukan siaran sejak 1928, dengan menggunakan sistem mekanik seluruhnya. Pada saat itu sangat sedikit orang yang mempunyai televisi, dan yang mereka punyai umumnya berkualitas seadanya. Pada masa itu ukuran layar TV hanya sekitar tiga sampai delapan inchi saja sehingga persaingan mekanik dan elektronik tidak begitu nyata, tetapi kompetisi itu ada disana. TV RCA, Tipe TT5 1939, RCA dan Zworykin siap untuk program reguler televisinya, dan mereka mendemonstrasikan secara besar-besaran pada World Fair di New York. Antusias masyarakat yang begitu besar terhadap sistem elektronik ini, menyebabkan the National Television Standards Committee 1941, memutuskan sudah saatnya untuk menstandarisasikan sistem transmisi siaran televisi di Amerika. Lima bulan kemudian, seluruh stasiun televisi Amerika yang berjumlah 22 buah itu, sudah mengkonversikan sistemnya kedalam standard elektronik baru. Pada tahun-tahun pertama, ketika sedang resesi ekonomi dunia, harga satu set televisi sangat mahal. Ketika harganya mulai turun, Amerika terlibat perang dunia ke dua. Setelah perang usai, televisi masuk dalam era emasnya. Sayangnya pada masa itu semua orang hanya dapat menyaksikannya dalam format warna hitam putih. Perkembangan teknologi pertelevisian saat ini sudah sedemikian pesat sehingga dampak siarannya menyebabkan seolah-olah tidak ada lagi batas antara satu Negara dengan Negara lainnya terlebih setelah digunakannya satelit untuk memancarkan signal televisi. Inilah yang disebut sebagai globalisasi di bidang informasi. B. Perkembangan televisi Seperti yang telah dikemukakan dibagian terdahulu, cirri utama dari perkembangan teknologi komunikasi adalah terjadinya perkawinan antara beberapa jenis media dan teknologi yang kemudian menghasilkan bentuk-bentuk baru yang memiliki kemampuan berlipat ganda jika disbanding dengan apa yang telah ada sebelumnya. Bergabungnya tv dengan saluran data, computer, alrm, dan teknologi telekomunikasi telah menciptakan aneka pelayanan komunikasi yang lengkap dan unik, bahkan tidak pernah terbayangkan sebelumnya. • Televisi kabel Pada masa sekarang televise kabel (cable tv) merupakan suatu sistem penyiaran televise melalui kabel. Jadi siarannya tidak dipancarkan keudara, seperti tv biasa melainkan langsung dihubungkan ke rumah-rumah pelanggan melalui saluran kabel. Awalnya ide tv kabel yang asli bermula pada tahun 1948 sebagai suatu usaha yang dilakukan oleh Robert J. Tarlton, seorang penjual radio di Lansfor, Pennysylvania (Amerika Serikat). Tarlton kemudian merancang suatu upaya bisnis. Ia mendirikan antenna tinggi di pegunungan yang berdekatan, dimana penerimaan siaran tv cukup bagus, lalu dari situ disambungkan dengan kabel koaksial kerumah-rumah penduduk di desa sekitar yang bersedia membayar sedikit iuran untuk jasa tersebut. Tahun 50an dan 60an system tv kabel dalam arti yang asli ini menyebar secara mantap ketempat-tempat lain yang juga ingin menikmati siaran tv dengan kualitas penerimaan yang lebih baik. Pada tahun 70an tv kabel yang semula dimaksudkan sekedar untuk meningkatkan kualitas penerimaan siaran dari stasiun yang ada, berkembang menjadi konsep disamping meneruskan siaran dari stasiun tersebut juga menyiarkan acara sendiri melalui kabel. Hal yang istimewa dalam perkembangannya kemudian pada tahun 70an sistem tv kabel di disain untuk mampu berfungsi dua arah yaitu bukan hanya menyampaikan siaran dari stasiun kerumah-rumah, tetapi juga dapat menerima respon dari rumah para pelanggan. Perkembangan tv kabel agak sedikit terhambat oleh peraturan Federal Communication Commision (FCC) dan lobbying dari pihak jaringan (Network) tv utama (ABC, NBC, dan CBS) yang takut munculnya saingan bagi mereka . awal penyebaran tv kabel di AS adalah di daerah pedesaan, dimana penerimaan tv jelek kondisinya. Dalam perkembangannya kemudian dapat kita lihat adanya tv berlangganan, tv bayar, teleteks, videoteks. Munculnya perkembangan baru ini menambah semarak budaya pertelevisian. • TV berlangganan Tv berlangganan dikenal dengna STV ( Subscription Television) pada pokoknya merupakan televise yang ditonton dengan membayar sejumlah uang langganan. Siaran tv ini dipancarkan keudara oleh stasiun local yang menawarkan pelayanan berlangganan. Jadi pendapatn STV bersumber dari uang langganan. Acara siaran STV mirip dengan pada TV kabel flm baru. Hiburan khusus dan peristiwa olah raga dengan bayaran bulanan kurang lebih sama. Perbedaan yang utama adalah bahwa tv kabel menyajikan acara sejak berita hingga saluran keagamaan. Sedangkan STV hanya menyuguhkan film acara tipikal STV yang lain. Tetapi dibalik itu STV biasanya berkembang lebih cepat di kota-kota besar (karena ditempat seperti itu memerlukan waktu yang lama untuk membangun jaringan saluran tv kabel). Perusahaan tv kabel memerlukan beberapa tahun untuk menghubungkan kabel dari rumah kerumah pada sebuah kota, sedangkan stasiun STV dapat mendaftar pelanggannya secara si pelanggan pemasang alat decoding di rumahnya. Seiring dengan reformasi teknologi yang terus bergulir dan merambah banyak aspek kehidupan global, Indonesia pun tak lepas dari imbas dan gejolak teknologi tersebut. TV berbayar ini menawarkan sistem PPV (Pay per View) yang ditawarkan melalui kabel atau DBS. Dengan sistem PPV ini, pelanggan harus menunggu sampai progam siaran yang mereka inginkan diudarakan baik oleh kabel maupun DBS. Salah satu penyedia layanan televisi berlangganan Indonesia, Indovision mengklaim dirinya sebagai perusahaan televisi berlangganan pertama yang mengaplikasikan sistem DBS dengan menggunakan satelit Palapa C-2 sejak pertama berdiri pada bulan Agustus 1988. Sembilan tahun kemudian (1997), Indovision meluncurkan satelit barunya yakni IndoStar 1 atau yang lebih dikenal dengan satelit Cakrawarta 1 yang digunakan sampai sekarang. • TV bayar (pay tv) Istilah tv dengan membayar dimaksudkan sebagai pelayanan tambahan yang dapat diperoleh para pelanggan tv kabel untuk dapat menikmati sejumlah acara siaran yang tidak disiarkan lewat udara (off air). Dengan membayar uang tambahan pelanggan tv kabel dapat menikmati pelayanan program yang lebih banyak. Bayaran tambahan tersebut bisa berdasarkan persaluran atau pemprogram, tergantung pada kemauan si pelanggan. Pelayanan tv bayar ini dimulai pada tahun 1972 oleh perusahaan Home Box Office (HBO) sedangkan tv bayar pada program bermula pada tahun 1973 di Colombus, ohio oleh perusahaan telesinema yang membebankan bayaran sebesar $2.50 perfilman di tonton. • Teleteks dan videoteks Teleteks adalah sistem penyampaian informasi satu arah yang sistem pemancarannya dengan memanfaatkan garis televisi yang tidak dimanfaatkan dalam pengiriman sinyal gambar dan sinyal suara. Sinyal-sinyal teleteks ini ditumpangkan pada sinyal gambar televisi dalam bentuk digital, memproses informasi tersebut dan menampilkannya secara grafis di atas layar, berita, ramalan cuaca, dan informasi olah raga , harga saham, tinjauan acara, dan teks keterangan adegan untuk orang-orang yang sulit mendengar adalah contoh-contoh dari banyak layanan yang bisa disediakan melalui teleteks. Videoteks adalah pelayanan informasi interaktif dari komputer pusat yang memungkinkan individu untuk meminta kerangka informasi dari komputer pusat melalui telepon atau kabel, untuk ditampilkan ada layar tampilan video (umumya televisi rumah). Teleteks dan videoteks merupakan pelayanan informasi dalam bentuk tulisan alphanumeric dan graphic melalui layar tv. Hal yang menjadi pelayanan informasi semacam ini biasanya adalah berita, informasi tentang kejadian actual (current affairs) serta mengenai hal-hal yang menjadi kebutuhan sehari-hari, seperti cuaca, jadwal kereta api, pesawat terbang, bus, pertunjukan bioskop dan theater, nilai tukar uang (foreign currency). Sebagai contoh penggunaan teleteks dapat memunculkan di layar tvnya jadwal teater di hari yang bersangkutan, untuk mengetahui pertunjukan mana yang tiketnya masih tersedia, tetapi tidak melakukan pemesanan tiket melalui layar tv tersebut. Sedangkan pemakaian video teks bukan hanya mengetahui jadwal dan ketersediaan tiket, tetapi juga dapat meminta ulasan (review) tentang pertunjukan yang diinginkannya lalu jika tertarik sekalian memesan tempat untuk menonton pertunjukan yang dimaksud. Videotext merupakan nama generic untuk dua macam teknologi yang mengatur perubahan fungsi pesawat tv. Pertama adalah dimana pesawat tv dihubungkan melalui saluran telepon atau dua arah (jadi bersifat interaktif) dan disebut videotext dengan akhiran T diterjemahkan ke bahasa Indonesia menjadi videoteks. Video teks dikembangkan oleh Sam Fedida dan para peneliti di British Teleccomunication research laboratories pada tahun 1971 dan pertama kali di uji coba pada tahun 1976. pada saat itu motivasi mengembangkan videoteks dan teleteks ketika itu memang berbaur antara ingin menolong warga masyarakat yang tuna netra dengan memberi tulisan-tulisan di layar tv. Meningkatkan penggunaan telepon dan kebutuhan pelayanan informasi yang interaktif seperti pemesanan tempat di hotel, ketersediaan kamar dan sebagainya. Dari sini kemudian suatu rentangan aplikasi videoteks yang lebih luas untuk keperluan rumah tangga dan kantor bermula dan terus dikembangkan. Pertumbuhan videoteks pada tahun 80an dimulai dengan 4 bentuk yang satu sama lainnya tidak cocok (incompatible) masing-masing dikembangkan di Negara yang berbeda dengan dana yang cukup besar dari pemerintah. • Telekonfrensi Telekomunikasi melalui tv diwujudkan dengan menggunakan jaringan institusional untuk menghubungkan pihak-pihak yang berkonferensi. Setiap lokasi mesti mempunyai setidak-tidaknya peralatan studio yang minimal dan sebuah modulator. Dengan sistem ini para peserta konferensi yang berjumlah besar dan ada kamera lebih dari satu pada setiap lokasi, satu yang dominan secara otomatis di switch ke kamera yang mengcover microphone yang menangkap suara yang dimaksud. • Tv digital Televisi digital atau DTV adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal gambar, suara, dan data ke pesawat televisi. Televisi digital merupakan alat yang digunakan untuk menangkap siaran TV digital, perkembangan dari sistem siaran analog ke digital yang mengubah informasi menjadi sinyal digital berbentuk bit data seperti komputer. Perangkat penerima yang akan mendukung uji coba siaran digital di Indonesia adalah Polytron dengan produk TV digital dan kotak konverter. Polytron akan mengeluarkan TV digital berukuran 21 inchi dan 29 inchi dengan harga yang dapat dijangkau masyarakat. Tahun 2006, beberapa pelaku bisnis pertelevisian Indonesia melakukan uji coba siaran televisi digital. PT Super Save Elektronik melakukan uji coba siaran digital bulan April-Mei 2006 di saluran 27 UHF dengan format DMB-T (Cina) sementara TVRI/RCTI melakukan uji coba siaran digital bulan Juli-Oktober 2006 di saluran 34 UHF dengan format DVB-T. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor:07/P/M.KOMINFO/3/2007 tanggal 21 Maret 2007 tentang Standar Penyiaran Digital Terestrial untuk Televisi Tidak Bergerak di Indonesia menetapkan DVB-T ditetapkan sebagai standar penyiaran televisi digital teresterial tidak bergerak. Stasiun-stasiun televisi swasta memanfaatkan teknologi digital pada sistem penyiaran terutama pada sistem perangkat studio untuk memproduksi, mengedit, merekam, dan menyimpan program. Sementara itu penyelenggara televisi digital memanfaatkan spektrum dalam jumlah besar, dimana menggunakan lebih dari satu kanal transmisi. Penyelenggara berperan sebagai operator jaringan dengan mentransmisikan program stasiun televisi lain secara terestrial menjadi satu paket layanan. Pengiriman sinyal gambar, suara, dan data oleh penyelenggara televisi digital memakai sistem transmisi digital dengan satelit atau yang biasa disebut sebagai siaran TV berlangganan. TVRI telah melakukan peluncuran siaran televisi digital pertama kali di Indonesia pada 13 Agustus 2008. Pelaksanaan dalam skala yang lebih luas dan melibatkan televisi swasta dapat dilakukan di bulan Maret 2009 dan dipancarkan dari salah satu menara pemancar televisi di Joglo, Jakarta Barat. Sistem penyiaran digital di Indonesia mengadopsi sistem penyiaran video digital standar internasional (DVB) yang dikompresi memakai MPEG-2 dan dipancarkan secara terestrial (DVB-T) pada kanal UHF (di Jakarta di kanal 40, 42, 44 dan 46 UHF) serta berkonsep gratis untuk mengudara. Penerimaan sinyal digital mengharuskan pengguna di rumah untuk menambah kotak konverter hingga pada nantinya berlangsung produksi massal TV digital yang bisa menangkap siaran DVB-T tanpa perlu tambahan kotak konverter. DAFTAR PUSTAKA – Straubhaar Joseph dan Larore Robert. Communications Media in Information Age, 2000, wadsworth, united kingdom united states. – http://misteridigital.Wordress.com/2007/09/24/sejarah-televisi – Nasution Zulkarimein. Perkembangan Teknologi Komunikasi. Jakarta:Penerbit Usaha Terbuka.
About this entry

You’re currently reading “keMajuan eLektRonik unTuk keButuHan kOmunikaSi ( TeLevisi ),” an entry on faraa sinagaa Blog

Published:
21 November 2009 / 3:22 am

Category:
Uncategorized

Tags:
RIWAYAT DAN MAKNA PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI



1. PENDAHULUAN

Teknologi adalah penggunaan yang efesien dari ilmu, keterampilan dan bahan untuk memproduksi suatu benda yang lebih berkwalitas.dalam teknologi penggunaan pikiran dan tangan merupakan alat yang efektif untuk menciptakan suatu barang, dengan kerja sama ini manusia yanglemah dan tidak mampu bertahan hidup akan mampu membuat perrtahanan yang lebih baik lagi.

Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti sama, communico, communication, atau communicare yang berarti membuat sama. Istilah communis adalah istilah yang paling sering disebut sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akardari kata-kata Latin lainnya yang mirip. Pengertian komunikasi secara umum adalah suatu proses penyampaian pesan dari komunikator (pembicara) kepada komunikan (pendengar) melalui suatu channel (saluran) serta menghasilkan feedback (umpan balik). Komunikasi diartikan secara luas sebagai suatu proses untuk berbagi pengalaman.

Jika diamati kemajuan teknologi secara keseluruhan maka teknologi itu sendiri terus berkembang terus dan terus. Mulai dari perkembangan teknologi budaya sampai teknologi komunikasi. Sekarang teknologi berkembang secara otomatis dan pesat, dari mulai yang kecil, medium sampai yang high tech.kemajuan teknologi sangat membantu manusia serta mempengaruhi kehidupan individu, sosial dam kebudayaan. Teknologi bukan hanya menjagkau benda yang bersifat materil tetapi juga benda yang non materil seperti: ide, gagasan, cita-cita dan norma dst. Dalam lingkup benda non materil peranan benda-benda instrumen sangat penting seperti isyarat dan simbol, bahasa merupakan suatu sistem dari simbol.





1. RIWAYAT PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI

Teknologi komunikasi adalah teknologi elektronika yang mampu mendukung percepatan dan meningkatkan kwalitas komunikasi (informasi) serta arus percepatan komunikasi (informasi) tidak mungkin lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Teknologi berasal dari bahasa latin texere yang artinya membangun. Jadi teknologi merupakan penyempurnaan teknologi yang pernah ada secara berkesinambungan dari waktu kewaktu dari pakar ke pakar yang berikutnya.

Beberapa pengertian tekonolgi komunikasi (informasi):

1. everett M Rogers dalam buku diffusion and inovatioan (1993) ”teknologi dirancang untuk menggerakan peralatan guna mengurangi ketidak pastian dalam hubungan sebab akibat, termasuk didalamnya untuk mencapai yang dikehendaki”

2. daalm buku communication technology (1986) sebagai berikut ”teknologi biasanya terdiri dari 2 aspek: (a)perangkat keras maksudnya objek materi dan sifatnya dan (b)perangkat lunak maksudnya dasar informasi untuk meggerakkan perangkat keras itu”

Sifat manusia untuk menyampaikan keinginannya dan untuk mengetahui hasrat orang lain, merupakan awal keterampilan manusia berkomunikasi secara otomatis melalui lambang-lambang isyarat, kemudian disusul dengan kemapuan untuk memberi arti setiap lambang-lambang itu dalam bentuk bahasa verbal.

Usaha-usaha untuk manusia berkomunikasi lebih jauh, terlihat dalam berbagai bentuk kehidupan mereka di masa lalu. Pendirian tempat-tempat pemukiman di daerah aliran sungai dan tepi pantai, dipIlih untuk memudahkan mereka dapat berkomunikasi dengan dunia luar menggunakan perahu, rakit, dan sampan. Pemukul gong di Romawi dan pembakar api yang mengepulkan asap di Cina adalah simbol-simbol komunikasi yang dilakukan oleh para serdadu di medan perang.

Dalam berkomunikasi, manusia menggunakan lebih banyak gerak-gerik, sikap tubuh dan mimik, tetapi perumusan pesan itu sendiri lebih dimungkinkan oleh adanya bahasa dan lambang-lambang yang dapat dipahami bersama.





Perkembangan komunikasi antarmanusia tidak terlepas dari pengaruh naluri kemanusiaan itu sendiri. untuk bertahan hidup manusia membutuhkan manusia yang lainnya untuk saling membantu. Sementara pada tahapan saling memberikan bantuan inilah proses komunikasi akan sangat dibutuhkan.



A. Zaman Tanda dan Isyarat

Zaman ini merupakan yang paling awal dalam sejarah perkembangan manusia dan muncul jauh sebelum nenek moyang manusia dapatberjalan tegak. Dalam berkomunikasi satu sama lain, peran insting (meskipun masih sangat rendah) sangatlah penting. Proses komunikasi manusia lebih berdasarkan insting dan bukan rasionya.

Itu semua terjadi karena kemampuan kapasitas otak manusia masih sangat terbatas. Perkembangan otak mereka juga sangat lamban. Oleh karena itu, zaman ini berjalan dalam ribuan tahun sebelum digunakannya gerak isyarat. Bunyi-bunyian dan tanda jenis lain dalam komunikasi.

Penggunaan tanda dan isyarat itu tidak berarti bahwa manusia pada zaman tersebut tidak dapat berkomunikasi. Gerak isyarat dan tanda itu dalam komunikasi dikenal dengan komunikasi nonverbal. Hal ini tetap bisa dikattakan berkomunikasi meskipun dengan “bahasa” dan kemampuannya sendiri. Ringkasnya, mereka mengadakan komunikasi dengan sederhana sekali.

Lebih dari beribu-ribu tahun lamanya, pola komunikasi tidak hanya digunakan, tetapi juga mengalami penyempurnaan dari waktu ke waktu, tentunya sesuai dengan kapasitas yang dimiliki. Meskipun ada perkembangan dalam proses komunikasi, proses itu belum mengarah pada penggunaan bahasa atau percakapan sebagai alat komunikasi yang bisa dilakukan manusia dewasa ini. Perkembangan penting komunikasi dalam era ini adalah digunakannya bahasa tanda dan isyarat sebagai alat komunikasi. Munculnya tanda dan isyarat sebagai alat komunikasi berasal dari penyempurnaan penggunaan suara (geraman, tangisan, dan jeritan) sebagai alat komunikasi.



B. Zaman Bahasa Lisan

Zaman komunikasi lisan ini berjalan kira-kira 300.000 sampai 200.000 tahun SM. Era ini juga ditandai dengan lahirnya embrio kemampuan untuk berbicara dan berbahasa secara terbata-bata dalam kelompok masyarakat tertentu. Oleh karena itu, manusia pada zaman ini sering disebut dengan homosapiens. Dari penelitian yang pernah dilakukan, kemampuan berbicara dalam sistem bahasa baru terjadi sekitar 90.000 tahun sampai 40.000 tahun SM. Sementara itu bahasa secara lengkap mulai digunakan kira-kira 35.000 tahun SM.

Meskipun perkembangan teknologi komunikasi diawali dengan penemuan-penemuan mesin pencetak huruf di kemudian huruf, namun perkembangan komunikasi itu sendiri dimulai dengan kepandaian melukis hewan buruan di gua-gua yang diabadikan secara grafik kurang lebih 20.000 tahun yang lalu.

Pada awal sejarah perkembangan manusia dalam mengenal tulisan, mereka telah memahat atau mengukir gambar binatang dan manusia pada tulang, batu, taring, dan bahan-bahan yang lain. Manusia pada era ini biasanya mewariskan lukisan indah pada dinding beberapa gua di daerah mereka tinggal. Ratusan gua itu pernah ditemukan di Spanyol dan Perancis bagian selatan.



C. Zaman Tulisan

Kecakapan manusia berkomunikasi secara lisan menurut perkiraan berlangsung sekitar 50 juta tahun, kemudian memasuki generasi kedua di mana manusia mulai memiliki kecakapan berkomunikasi melalui tulisan.

Bukti kecakapan ini ditandai dengan ditemukannya tanah liat yang bertulis di Sumeria dan Mesopotamia sekitar 4000 tahun sebelum masehi. Kemudian berlanjut dengan ditemukannya berbagai tulisan di kulit binatang dan batu arca. Lalu secara berturut-turut dapat disebutkan pemakaian huruf kuno di Mesir (3000 tahun SM), alphabet Phunesia (1800 tahun SM), huruf Yunani Kuno (1000 tahun SM), huruf Latin (600 tahun SM).

Di Mesopotamia kuno (berasal dari kata dalam bahasa Yunani yang berarti “tanah di antara dua sungai”) banyak sekali kelompok yang menghentikan pengembaraannya dan mulai membangun tempat tinggal yang permanen. Inilah kota-kota yang pertama. Tahun 6000 SM, Lembah Sabit Subur juga menjadi tempat lahirnya peradaban.

Ada juga sebuah bukti bahwa 30.000 tahun yang lalu manusia sudah membuat peralatan dan hidup berkelompok di seluruh benua. Juga ditemukan petroglif, atau lukisan batu, yang usianya kurang-lebih 10.000 tahun, dan ada lukisan-lukisan rumit di dinding-dinding gua di Spanyol maupun Perancis yang kira-kira berumur 18.000 tahun.

Sejarah tulisan sendiri merupakan salah satu dari proses pergantian dari gambaran piktografi ke sistem fonetis, dari penggunaan gambar ke penggunaan sesederhana untuk menyatakan maksud yang lebih spesifik.

Setelah berlangsung ribuan tahun lamanya, sampailah manusia ke zaman tulisan (zaman ini muncul sekitar 5000 tahun sebelum masehi). Komunikasi tidak lagi dilakukan hanya dengan mengandalkan lisan, tetapi didukung pula oleh bahasa tulis.

Sebuah prasasti yang ditemukan menginformasikan bahwa sekitar 4000 tahun SM ditemukan kota kuno di Mesopotamia dan Mesir. Sebagaian besar prasasti ini menggambarkan lukisan dengan kasar atau goresan pada dinding bangunan.

Dari penemuan prasasti ini bisa dikemukakan bahwa sudah ada standarisasi makna pesan. Misalnya, secara sederhana gambaran matahari bisa berarti siang hari, membungkuk dengan tanda panah berarti memburu, dan garis yang berombak berarti danau atau sungai. Semua ini menjadi simbol awal dari sejarah kemunculan era tulisan.

Beberapa lukisan di antaranya sudah menggunakan komposisi warna. Bahkan lukisan tersebut menjadi cikal bakal lukisan-lukisan saat ini. Manusia di zaman ini melukis banteng, rusa kutub, dan binatang lain yang mereka buru. Dan yang lebih penting lagi adalah bahwa mereka telah membuat pakaian dari kulit binatang dan menemukan teknik pengerasan tanah liat dengan menggunakan api.



D. Zaman Kemunculan Retorika

Sebagai cikal bakal ilmu komunikasi, retorika mempunyai sejarah yang panjang. Para ahli berpendapat bahwa retorika sudah ada sejak manusia ada. Akan tetapi, retorika sebagai seni bicara yang dipelajari dimulai pada abad kelima sebelum masehi, ketika kaum Sofis di Yunani mengembara dari tempat yang satu ke tempat yang lain untuk mengajarkan pengetahuan mengenai politik dan pemerintahan dengan penekanan terutama pada kemampuan berpidato.

Orang yang pertama-tama dianggap memperkenalkan oratori atau seni berpidato adalah orangYunanai Sicilia. Tetapi tokoh pendiri sebenarnya adalah Corax dari Srakuasa (500 SM). Dialah yang mula-mula meletakkan sistematika oratori atas lima bagian.





Betapa pentingnya retorika dapat dilihat dari peranan retorika dalam demokrasi. Dalam hubungan ini terkenal seorang orator bernama Demosthenes (384-322) yang pada zaman yunani sangat termasyhur karena kegigihannya mempertahankan kemerdekaan Athena dari ancaman Raja Phillipus dari Macedonia.

Sementara itu di Romawiyang mengembangkan retorika adalah Marcus Tulius Cicero (106-43 SM) yang menjadi termasyhur karena suaranya dan bukunya yang berjudul antara lain de Oratore. Sebagai seorang orator yang ulung, Cicero mempunyai suara yang beratmengalun, bahkan kadang-kadang pidatonya itu disertai cucuran air mata.



E. Perkembangan Teknik Pengiriman Pesan

Meskipun ada anggapan yang mengatakan adalah ide yang menghasilkan pengetahuan, tetapi baik ide maupun pengetahuan adalah produk dari pengalaman. Secara psikologis, ini berarti seluruh perilaku manusia, kepribadian, dan tempramen ditentukan oleh perilaku masa lalu.

Apa yang telah tejadi di masa lalu adalah sebuah pengalaman yang mengajarkan hal-hal untuk sesuatu yang baru. Pengalaman akan kesulitan berkomunikasi maupun pengiriman pesan dalam komunikasi itu sendiri telah mengajarkan manusia untuk terus mencari dan menyempurnakan suatu proses komunikasi yang lebih efektif daripada yang sebelumnya.

Misalnya penentuan lambang atau simbol-simbol yang dipahami bersama, adalah pengaruh dari keterbatasan dan kesulitan berkomunikasi pada masa sebelumnya yang dikarenakan oleh belum ditentukannya kesamaan lambang dan simbol tersebut.

Sejak zaman primitif sampai sekarang, semua kelompok manusia tergantung pada komunikasi tatap mata, berhadap-hadapan. Akan tetapi diperlukan adanya sistem mengirim pesan untuk mengatasi ruang dan waktu.

Dikisahkan bahwa Persia tua telah mendirikan serangkaian menara yang dinamakan “pos seruan”, dan menempatkan orang yang bersuara nyaris dan keras atasnya untuk meneruskan berbagai pesan dengan cara berteriak, beranting dari satu menara ke lain menara.

Orang Romawi mengoperasikan suatu organisasi pelayanan kurir yang dinamakan cursus publicus. Antara tahun 1305 sampai awal tahun 1800-an, perusahaan House of Taxis telah meneylenggarakan suatu bentuk pelayanan kilat berkuda di seluruh Eropa. Pada tahun 1628, organisasi ini memperkerjakan 20.000 karyawan. Para kurirnya berseragam biru dan perak menjelajahi seluruh Eropa dengan membawa pesan antara para pangeran dan jenderal, saudagar dan peminjam uang.

Kantor pos adalah saluran pertama yang terbuka lebar bagi komunikasi era industri. Pada tahun 1837, kantor pos Inggris bukan saja membawa berbagai pesan kaum elit, tetapi juga melayani 88 juta kiriman setahun, suatu komunikasi yang luar biasa volumenya dalam ukuran waktu itu.

Pada tahun 1960, ketika era industry mencapai puncaknya, jumlah itu mencapai 10 milyar kiriman. Pada tahun yang sama, kantor pos Amerika Serikat mendistribusikan rata-rata 355 kiriman pos dalam negeri persetiap pria, wanita, dan anak di negeri itu.



F. Kemajuan Teknologi Komunikasi

Komunikasi makin berkembang dengan ditemukannya mesin cetak di Cina pada abad ke-10 yang mluas ke Jepang abad ke-12. Akhirnya komunikasi mulai dapat menembus jarak dan waktu, terutama setelah Johannes Gutenberg menemukan mesin cetak pada tahun 1440.

Perkembangan komunikasi makin sempurna dengan adanya berbagai penemuan baru. Louis Daguerre menemukan fotografi yang dapat mengabadikan rupa dan peristiwa (1822). Samuel Morse menemukan telegrafi jarak jauh pertama (64 KM: 1844).

Thomas Alva Edison menemukan perekam bunyi (fonograf) pertama, yang dapat mengabadikan komunikasi lisan secara praktikal (1877). Alexander Graham Bell menemukan telpon yang dapat mempercepat komunikasi pengganti suara yang sangat memakan waktu dan tenaga (1876).

Guglielmo Marconi menemukan radio telegrafi (1898), disusul penemuan radio teleponi oleh Reginald Fressenden(1900). Malam Natal tahun 1906, Fressenden merintis siaran radio pertama di dunia.

Selanjutnya Edison menemukan film bicara (1913). Televisi dirintis oleh Paul Nipkov (1883). Sejak tahun 1935, televisi merupakan alat komunikasi mutakhir. Sementara itu teleks muncul di eropa awal tahun 30-an:jaringannya meluas setelah Perang Dunia II, yang mempercepat penyampaian berita dalam media massa.



Setelah itu ditemukannya kapal api oleh Robert Fulton (1807), kereta api oleh George Stephenson (1825), serta pesawat terbang oleh dua bersaudara Wilbur dan Orville Wright (1903), merupakan penyempurnaan teknologi pengangkutan yang langsung mempengaruhi kelancaran komunikasi.

Tahun-tahun tersebut adalah tahapan di mana komunikasi terus mengalami kemajuan dan penyempurnaan. Bahkan di masa sekarang kita mengenal yang namanya internet, handphone, komputer, serta beragam teknologi komunikasi yang sudah menggunakan teknik digital.



C. MAKNA PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI

The development of communications technology directly effects the speed with which a society evolves. an entire country with one telephone or one radio may be impossible for people in the united states to imagine, but there are still many countries today where ten families share a singgle telephone and people consider a telvision set to be a luxury.



Three communications revolutions

The channels of comunication have changed dramatically over the centuries, but the idea that a society will pay to stay informed and entertained is not new

1. The first attempt at written communicatrion began modesly with pictograph. the pitrograph is a symbol of an object that is used to convey an idea. the first known pictograph were carved in stone by the sumerians of Mesopotamia in about 3500 BC.

2. A societies grew more literete. the demand for manuscript flourished. but a scrieb could produce only one copy at a time. the second information communications revolutions began in Germany in 1455. when jhohannes Guttenberg printed a bible on a press that used movable type.

3. the third communications revolutions because computers have become the storehouses and transmitters of vast amounts of information that previously relied on the written world, which processes and transmits informations much more eficienly than mechinical devices. is driving majority of changes affecting today’s media.

Menurut tehranian (1982), dalam 25 tahun terakhir ada 3 kekuatan yaitu kekuatan tanologis,sosio-ekonomi,dan politik utama yang telah mengubah struktur sistim internasional ke tingkat tertentu yang bahkan suatu pandangan yang cukup realistik pun harus mempertimbangkannya:

1. Eksplosi teknologis yang bergerak cepat di lapangan komunikasi,dimana revolusi dalam bidang satelit komunikasi dan teknok mikroprosessor mencerminkan 2 ilustrasi yang paling dramatis,yang mempunyai komunikasi dunia yang universal dan disesuaikan dengan keperluan pribadi atau personalized.
2. Di pihak lain,perangkat kekuatan kedua telah dibentukoleh dorongan demokratisasi dari suatu proses revolisioner sedunia yang bermula dan dikenalkannya.
3. Sementara media telah berfungsi sebagai saluran bagi belangsungnya konflik idiologis sekaligus pembangkit konsensus sedunia.

Implikasi perkembangan teknologi komunikasi tsebut dalam rangka keseluruhan perubahan sosial budaya. Dan untuk sampai kepada perkembangan komunikasi sepeti keadaan yang tejadi di abad sekarang in,riwayatnya sudah cukup panjang.Bell (1979) menyederhanakan riwayat tersebut dengan menyebutkan empat revolusi yang terjadi dalm hal manusia berhubuan satu sama lainnya.

Keempat revolusi dalam bidang komunikasi tersebut,menurut bell adalah:

1. Dalam hal berbicara
2. Ditemukannya tulisan
3. Penemuan pencetakan
4. Dalam hal hubungan jarak jauh(telekomunikasi)





D. KESIMPULAN

Dengan demikian dapat ditarik dua buah kesimpulan mengenai patokan perkembangan komunikasi pada zaman sebelum masehi hingga zaman mulainya tahun masehi.

Pada tahun-tahun sebelum masehi, kemajuan proses komunikasi dimulai pada saat ditentukannya seperangkat lambang dan simbol-simbol yang dapat dipahami maknanya secara luas. Perkembangan selanjutnya adalah ditemukannya sejumlah sarana untuk menulis maupun menggambarkan lambang dan simbol-simbol tersebut. Meskipun pada akhirnya aksara atau huruf ditemukan, namun lambang dan simbol-simbol berupa gambar-gambar lebih dulu ditentukan sebagai pengganti suara dalam berkomunikasi.

Sedangkan untuk periode modern, meskipun dasar penemuan mesin cetak ditemukan di Cina pada abad ke-10, namun teknologi komunikasi baru dinyatakan berkembang pada tahun 1440, yaitu tahun di mana mesin cetak yang lebih efisien ditemukan oleh Johannes Gutenberg. Hal ini disebabkan karena baru setelah mesin cetak hasil penemuan Gutenberg itulah industri percetakan, yang juga tentunya merupakan industri komunikasi, pertama kali mulai berkembang.













DAFTAR PUSTAKA



Jb. Wahyudi. 1992. Teknologi Informasi dan Produksi Citra Bergerak. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Burhanuddin Salam. 2000. Sejarah Ilmu dan Filsafat Teknologi. PT. Rineka Cipta. Jakarta.

www. google. com

Straubhaar, Larose. 2000. Media Now Communications Media In The Information Age. Wadsworth Publishing Company. USA

Shirley Biagi. 1996. Media Impact Third Edition. Wadsworth Publishing Company. USA



from → Uncategorized
Makalah Tekom Kelompok 1
2009 September 28
Leave a comment
by irfan.mulyana

Nama :

Hasan Saladin ( 107051002301 )

Irfan Mulyana ( 107051002276 )

Muhammad Reza ( 107051002344 )

KPI 5 C

Dosen : Bapak Zamris Habib

1. PENDAHULUAN

Teknologi adalah penggunaan yang efesien dari ilmu, keterampilan dan bahan untuk memproduksi suatu benda yang lebih berkwalitas.dalam teknologi penggunaan pikiran dan tangan merupakan alat yang efektif untuk menciptakan suatu barang, dengan kerja sama ini manusia yanglemah dan tidak mampu bertahan hidup akan mampu membuat perrtahanan yang lebih baik lagi.

Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti sama, communico, communication, atau communicare yang berarti membuat sama. Istilah communis adalah istilah yang paling sering disebut sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akardari kata-kata Latin lainnya yang mirip. Pengertian komunikasi secara umum adalah suatu proses penyampaian pesan dari komunikator (pembicara) kepada komunikan (pendengar) melalui suatu channel (saluran) serta menghasilkan feedback (umpan balik). Komunikasi diartikan secara luas sebagai suatu proses untuk berbagi pengalaman.

Jika diamati kemajuan teknologi secara keseluruhan maka teknologi itu sendiri terus berkembang terus dan terus. Mulai dari perkembangan teknologi budaya sampai teknologi komunikasi. Sekarang teknologi berkembang secara otomatis dan pesat, dari mulai yang kecil, medium sampai yang high tech.kemajuan teknologi sangat membantu manusia serta mempengaruhi kehidupan individu, sosial dam kebudayaan. Teknologi bukan hanya menjagkau benda yang bersifat materil tetapi juga benda yang non materil seperti: ide, gagasan, cita-cita dan norma dst. Dalam lingkup benda non materil peranan benda-benda instrumen sangat penting seperti isyarat dan simbol, bahasa merupakan suatu sistem dari simbol.a

1. RIWAYAT PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI

Teknologi komunikasi adalah teknologi elektronika yang mampu mendukung percepatan dan meningkatkan kwalitas komunikasi (informasi) serta arus percepatan komunikasi (informasi) tidak mungkin lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Teknologi berasal dari bahasa latin texere yang artinya membangun. Jadi teknologi merupakan penyempurnaan teknologi yang pernah ada secara berkesinambungan dari waktu kewaktu dari pakar ke pakar yang berikutnya.

Beberapa pengertian tekonolgi komunikasi (informasi):

1. everett M Rogers dalam buku diffusion and inovatioan (1993) ”teknologi dirancang untuk menggerakan peralatan guna mengurangi ketidak pastian dalam hubungan sebab akibat, termasuk didalamnya untuk mencapai yang dikehendaki”

2. daalm buku communication technology (1986) sebagai berikut ”teknologi biasanya terdiri dari 2 aspek: (a)perangkat keras maksudnya objek materi dan sifatnya dan (b)perangkat lunak maksudnya dasar informasi untuk meggerakkan perangkat keras itu”

Sifat manusia untuk menyampaikan keinginannya dan untuk mengetahui hasrat orang lain, merupakan awal keterampilan manusia berkomunikasi secara otomatis melalui lambang-lambang isyarat, kemudian disusul dengan kemapuan untuk memberi arti setiap lambang-lambang itu dalam bentuk bahasa verbal.

Usaha-usaha untuk manusia berkomunikasi lebih jauh, terlihat dalam berbagai bentuk kehidupan mereka di masa lalu. Pendirian tempat-tempat pemukiman di daerah aliran sungai dan tepi pantai, dipIlih untuk memudahkan mereka dapat berkomunikasi dengan dunia luar menggunakan perahu, rakit, dan sampan. Pemukul gong di Romawi dan pembakar api yang mengepulkan asap di Cina adalah simbol-simbol komunikasi yang dilakukan oleh para serdadu di medan perang.

Dalam berkomunikasi, manusia menggunakan lebih banyak gerak-gerik, sikap tubuh dan mimik, tetapi perumusan pesan itu sendiri lebih dimungkinkan oleh adanya bahasa dan lambang-lambang yang dapat dipahami bersama.

Perkembangan komunikasi antarmanusia tidak terlepas dari pengaruh naluri kemanusiaan itu sendiri. untuk bertahan hidup manusia membutuhkan manusia yang lainnya untuk saling membantu. Sementara pada tahapan saling memberikan bantuan inilah proses komunikasi akan sangat dibutuhkan.

A. Zaman Tanda dan Isyarat

Zaman ini merupakan yang paling awal dalam sejarah perkembangan manusia dan muncul jauh sebelum nenek moyang manusia dapatberjalan tegak. Dalam berkomunikasi satu sama lain, peran insting (meskipun masih sangat rendah) sangatlah penting. Proses komunikasi manusia lebih berdasarkan insting dan bukan rasionya.

Itu semua terjadi karena kemampuan kapasitas otak manusia masih sangat terbatas. Perkembangan otak mereka juga sangat lamban. Oleh karena itu, zaman ini berjalan dalam ribuan tahun sebelum digunakannya gerak isyarat. Bunyi-bunyian dan tanda jenis lain dalam komunikasi.

Penggunaan tanda dan isyarat itu tidak berarti bahwa manusia pada zaman tersebut tidak dapat berkomunikasi. Gerak isyarat dan tanda itu dalam komunikasi dikenal dengan komunikasi nonverbal. Hal ini tetap bisa dikattakan berkomunikasi meskipun dengan “bahasa” dan kemampuannya sendiri. Ringkasnya, mereka mengadakan komunikasi dengan sederhana sekali.

Lebih dari beribu-ribu tahun lamanya, pola komunikasi tidak hanya digunakan, tetapi juga mengalami penyempurnaan dari waktu ke waktu, tentunya sesuai dengan kapasitas yang dimiliki. Meskipun ada perkembangan dalam proses komunikasi, proses itu belum mengarah pada penggunaan bahasa atau percakapan sebagai alat komunikasi yang bisa dilakukan manusia dewasa ini. Perkembangan penting komunikasi dalam era ini adalah digunakannya bahasa tanda dan isyarat sebagai alat komunikasi. Munculnya tanda dan isyarat sebagai alat komunikasi berasal dari penyempurnaan penggunaan suara (geraman, tangisan, dan jeritan) sebagai alat komunikasi.

B. Zaman Bahasa Lisan

Zaman komunikasi lisan ini berjalan kira-kira 300.000 sampai 200.000 tahun SM. Era ini juga ditandai dengan lahirnya embrio kemampuan untuk berbicara dan berbahasa secara terbata-bata dalam kelompok masyarakat tertentu. Oleh karena itu, manusia pada zaman ini sering disebut dengan homosapiens. Dari penelitian yang pernah dilakukan, kemampuan berbicara dalam sistem bahasa baru terjadi sekitar 90.000 tahun sampai 40.000 tahun SM. Sementara itu bahasa secara lengkap mulai digunakan kira-kira 35.000 tahun SM.

Meskipun perkembangan teknologi komunikasi diawali dengan penemuan-penemuan mesin pencetak huruf di kemudian huruf, namun perkembangan komunikasi itu sendiri dimulai dengan kepandaian melukis hewan buruan di gua-gua yang diabadikan secara grafik kurang lebih 20.000 tahun yang lalu.

Pada awal sejarah perkembangan manusia dalam mengenal tulisan, mereka telah memahat atau mengukir gambar binatang dan manusia pada tulang, batu, taring, dan bahan-bahan yang lain. Manusia pada era ini biasanya mewariskan lukisan indah pada dinding beberapa gua di daerah mereka tinggal. Ratusan gua itu pernah ditemukan di Spanyol dan Perancis bagian selatan.

C. Zaman Tulisan

Kecakapan manusia berkomunikasi secara lisan menurut perkiraan berlangsung sekitar 50 juta tahun, kemudian memasuki generasi kedua di mana manusia mulai memiliki kecakapan berkomunikasi melalui tulisan.

Bukti kecakapan ini ditandai dengan ditemukannya tanah liat yang bertulis di Sumeria dan Mesopotamia sekitar 4000 tahun sebelum masehi. Kemudian berlanjut dengan ditemukannya berbagai tulisan di kulit binatang dan batu arca. Lalu secara berturut-turut dapat disebutkan pemakaian huruf kuno di Mesir (3000 tahun SM), alphabet Phunesia (1800 tahun SM), huruf Yunani Kuno (1000 tahun SM), huruf Latin (600 tahun SM).

Di Mesopotamia kuno (berasal dari kata dalam bahasa Yunani yang berarti “tanah di antara dua sungai”) banyak sekali kelompok yang menghentikan pengembaraannya dan mulai membangun tempat tinggal yang permanen. Inilah kota-kota yang pertama. Tahun 6000 SM, Lembah Sabit Subur juga menjadi tempat lahirnya peradaban.

Ada juga sebuah bukti bahwa 30.000 tahun yang lalu manusia sudah membuat peralatan dan hidup berkelompok di seluruh benua. Juga ditemukan petroglif, atau lukisan batu, yang usianya kurang-lebih 10.000 tahun, dan ada lukisan-lukisan rumit di dinding-dinding gua di Spanyol maupun Perancis yang kira-kira berumur 18.000 tahun.

Sejarah tulisan sendiri merupakan salah satu dari proses pergantian dari gambaran piktografi ke sistem fonetis, dari penggunaan gambar ke penggunaan sesederhana untuk menyatakan maksud yang lebih spesifik.

Setelah berlangsung ribuan tahun lamanya, sampailah manusia ke zaman tulisan (zaman ini muncul sekitar 5000 tahun sebelum masehi). Komunikasi tidak lagi dilakukan hanya dengan mengandalkan lisan, tetapi didukung pula oleh bahasa tulis.

Sebuah prasasti yang ditemukan menginformasikan bahwa sekitar 4000 tahun SM ditemukan kota kuno di Mesopotamia dan Mesir. Sebagaian besar prasasti ini menggambarkan lukisan dengan kasar atau goresan pada dinding bangunan.

Dari penemuan prasasti ini bisa dikemukakan bahwa sudah ada standarisasi makna pesan. Misalnya, secara sederhana gambaran matahari bisa berarti siang hari, membungkuk dengan tanda panah berarti memburu, dan garis yang berombak berarti danau atau sungai. Semua ini menjadi simbol awal dari sejarah kemunculan era tulisan.

Beberapa lukisan di antaranya sudah menggunakan komposisi warna. Bahkan lukisan tersebut menjadi cikal bakal lukisan-lukisan saat ini. Manusia di zaman ini melukis banteng, rusa kutub, dan binatang lain yang mereka buru. Dan yang lebih penting lagi adalah bahwa mereka telah membuat pakaian dari kulit binatang dan menemukan teknik pengerasan tanah liat dengan menggunakan api.

D. Zaman Kemunculan Retorika

Sebagai cikal bakal ilmu komunikasi, retorika mempunyai sejarah yang panjang. Para ahli berpendapat bahwa retorika sudah ada sejak manusia ada. Akan tetapi, retorika sebagai seni bicara yang dipelajari dimulai pada abad kelima sebelum masehi, ketika kaum Sofis di Yunani mengembara dari tempat yang satu ke tempat yang lain untuk mengajarkan pengetahuan mengenai politik dan pemerintahan dengan penekanan terutama pada kemampuan berpidato.

Orang yang pertama-tama dianggap memperkenalkan oratori atau seni berpidato adalah orangYunanai Sicilia. Tetapi tokoh pendiri sebenarnya adalah Corax dari Srakuasa (500 SM). Dialah yang mula-mula meletakkan sistematika oratori atas lima bagian.

Betapa pentingnya retorika dapat dilihat dari peranan retorika dalam demokrasi. Dalam hubungan ini terkenal seorang orator bernama Demosthenes (384-322) yang pada zaman yunani sangat termasyhur karena kegigihannya mempertahankan kemerdekaan Athena dari ancaman Raja Phillipus dari Macedonia.

Sementara itu di Romawiyang mengembangkan retorika adalah Marcus Tulius Cicero (106-43 SM) yang menjadi termasyhur karena suaranya dan bukunya yang berjudul antara lain de Oratore. Sebagai seorang orator yang ulung, Cicero mempunyai suara yang beratmengalun, bahkan kadang-kadang pidatonya itu disertai cucuran air mata.

E. Perkembangan Teknik Pengiriman Pesan

Meskipun ada anggapan yang mengatakan adalah ide yang menghasilkan pengetahuan, tetapi baik ide maupun pengetahuan adalah produk dari pengalaman. Secara psikologis, ini berarti seluruh perilaku manusia, kepribadian, dan tempramen ditentukan oleh perilaku masa lalu.

Apa yang telah tejadi di masa lalu adalah sebuah pengalaman yang mengajarkan hal-hal untuk sesuatu yang baru. Pengalaman akan kesulitan berkomunikasi maupun pengiriman pesan dalam komunikasi itu sendiri telah mengajarkan manusia untuk terus mencari dan menyempurnakan suatu proses komunikasi yang lebih efektif daripada yang sebelumnya.

Misalnya penentuan lambang atau simbol-simbol yang dipahami bersama, adalah pengaruh dari keterbatasan dan kesulitan berkomunikasi pada masa sebelumnya yang dikarenakan oleh belum ditentukannya kesamaan lambang dan simbol tersebut.

Sejak zaman primitif sampai sekarang, semua kelompok manusia tergantung pada komunikasi tatap mata, berhadap-hadapan. Akan tetapi diperlukan adanya sistem mengirim pesan untuk mengatasi ruang dan waktu.

Dikisahkan bahwa Persia tua telah mendirikan serangkaian menara yang dinamakan “pos seruan”, dan menempatkan orang yang bersuara nyaris dan keras atasnya untuk meneruskan berbagai pesan dengan cara berteriak, beranting dari satu menara ke lain menara.

Orang Romawi mengoperasikan suatu organisasi pelayanan kurir yang dinamakan cursus publicus. Antara tahun 1305 sampai awal tahun 1800-an, perusahaan House of Taxis telah meneylenggarakan suatu bentuk pelayanan kilat berkuda di seluruh Eropa. Pada tahun 1628, organisasi ini memperkerjakan 20.000 karyawan. Para kurirnya berseragam biru dan perak menjelajahi seluruh Eropa dengan membawa pesan antara para pangeran dan jenderal, saudagar dan peminjam uang.

Kantor pos adalah saluran pertama yang terbuka lebar bagi komunikasi era industri. Pada tahun 1837, kantor pos Inggris bukan saja membawa berbagai pesan kaum elit, tetapi juga melayani 88 juta kiriman setahun, suatu komunikasi yang luar biasa volumenya dalam ukuran waktu itu.

Pada tahun 1960, ketika era industry mencapai puncaknya, jumlah itu mencapai 10 milyar kiriman. Pada tahun yang sama, kantor pos Amerika Serikat mendistribusikan rata-rata 355 kiriman pos dalam negeri persetiap pria, wanita, dan anak di negeri itu.

F. Kemajuan Teknologi Komunikasi

Komunikasi makin berkembang dengan ditemukannya mesin cetak di Cina pada abad ke-10 yang mluas ke Jepang abad ke-12. Akhirnya komunikasi mulai dapat menembus jarak dan waktu, terutama setelah Johannes Gutenberg menemukan mesin cetak pada tahun 1440.

Perkembangan komunikasi makin sempurna dengan adanya berbagai penemuan baru. Louis Daguerre menemukan fotografi yang dapat mengabadikan rupa dan peristiwa (1822). Samuel Morse menemukan telegrafi jarak jauh pertama (64 KM: 1844).

Thomas Alva Edison menemukan perekam bunyi (fonograf) pertama, yang dapat mengabadikan komunikasi lisan secara praktikal (1877). Alexander Graham Bell menemukan telpon yang dapat mempercepat komunikasi pengganti suara yang sangat memakan waktu dan tenaga (1876).

Guglielmo Marconi menemukan radio telegrafi (1898), disusul penemuan radio teleponi oleh Reginald Fressenden(1900). Malam Natal tahun 1906, Fressenden merintis siaran radio pertama di dunia.

Selanjutnya Edison menemukan film bicara (1913). Televisi dirintis oleh Paul Nipkov (1883). Sejak tahun 1935, televisi merupakan alat komunikasi mutakhir. Sementara itu teleks muncul di eropa awal tahun 30-an:jaringannya meluas setelah Perang Dunia II, yang mempercepat penyampaian berita dalam media massa.

Setelah itu ditemukannya kapal api oleh Robert Fulton (1807), kereta api oleh George Stephenson (1825), serta pesawat terbang oleh dua bersaudara Wilbur dan Orville Wright (1903), merupakan penyempurnaan teknologi pengangkutan yang langsung mempengaruhi kelancaran komunikasi.

Tahun-tahun tersebut adalah tahapan di mana komunikasi terus mengalami kemajuan dan penyempurnaan. Bahkan di masa sekarang kita mengenal yang namanya internet, handphone, komputer, serta beragam teknologi komunikasi yang sudah menggunakan teknik digital.

C. MAKNA PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI

Menurut tehranian (1982),dalam 25 tahun terakhir ada 3 kekuatan yaitu kekuatan tanologis,sosio-ekonomi,dan politik utama yang telah mengubah struktur sistim internasional ke tingkat tertentu yang bahkan suatu pandangan yang cukup realistik pun harus mempertimbangkannya:

1. Eksplosi teknologis yang bergerak cepat di lapangan komunikasi,dimana revolusi dalam bidang satelit komunikasi dan teknok mikroprosessor mencerminkan 2 ilustrasi yang paling dramatis,yang mempunyai komunikasi dunia yang universal dan disesuaikan dengan keperluan pribadi atau personalized.
2. Di pihak lain,perangkat kekuatan kedua telah dibentukoleh dorongan demokratisasi dari suatu proses revolisioner sedunia yang bermula dan dikenalkannya.
3. Sementara media telah berfungsi sebagai saluran bagi belangsungnya konflik idiologis sekaligus pembangkit konsensus sedunia.

Implikasi perkembangan teknologi komunikasi tsebut dalam rangka keseluruhan perubahan sosial budaya. Dan untuk sampai kepada perkembangan komunikasi sepeti keadaan yang tejadi di abad sekarang in,riwayatnya sudah cukup panjang.Bell (1979) menyederhanakan riwayat tersebut dengan menyebutkan empat revolusi yang terjadi dalm hal manusia berhubuan satu sama lainnya.

Keempat revolusi dalam bidang komunikasi tersebut,menurut bell adalah:

1. Dalam hal berbicara
2. Ditemukannya tulisan
3. Penemuan pencetakan
4. Dalam hal hubungan jarak jauh(telekomunikasi)

D. KESIMPULAN

Dengan demikian dapat ditarik dua buah kesimpulan mengenai patokan perkembangan komunikasi pada zaman sebelum masehi hingga zaman mulainya tahun masehi.

Pada tahun-tahun sebelum masehi, kemajuan proses komunikasi dimulai pada saat ditentukannya seperangkat lambang dan simbol-simbol yang dapat dipahami maknanya secara luas. Perkembangan selanjutnya adalah ditemukannya sejumlah sarana untuk menulis maupun menggambarkan lambang dan simbol-simbol tersebut. Meskipun pada akhirnya aksara atau huruf ditemukan, namun lambang dan simbol-simbol berupa gambar-gambar lebih dulu ditentukan sebagai pengganti suara dalam berkomunikasi.

Sedangkan untuk periode modern, meskipun dasar penemuan mesin cetak ditemukan di Cina pada abad ke-10, namun teknologi komunikasi baru dinyatakan berkembang pada tahun 1440, yaitu tahun di mana mesin cetak yang lebih efisien ditemukan oleh Johannes Gutenberg. Hal ini disebabkan karena baru setelah mesin cetak hasil penemuan Gutenberg itulah industri percetakan, yang juga tentunya merupakan industri komunikasi, pertama kali mulai berkembang.

Kamis, 26 November 2009

Kemajuan Elektronik Untuk Kebutuhan Komunikasi ( Radio )
Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara).

1.Gelombang radio

Gelombang radio adalah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik, dan terbentuk ketika objek bermuatan listrik dimodulasi (dinaikkan frekuensinya) pada frekuensi yang terdapat dalam frekuensi gelombang radio (RF) dalam suatu spektrum elektromagnetik. Gelombang radio ini berada pada jangkauan frekuensi 10 hertz (Hz) sampai beberapa gigahertz (GHz), dan radiasi elektromagnetiknya bergerak dengan cara osilasi elektrik maupun magnetik.

Gelombang elektromagnetik lainnya, yang memiliki frekuensi di atas gelombang radio meliputi sinar gamma, sinar-X, inframerah, ultraviolet, dan cahaya terlihat.


Ketika gelombang radio dipancarkan melalui kabel, osilasi dari medan listrik dan magnetik tersebut dinyatakan dalam bentuk arus bolak-balik dan voltase di dalam kabel. Hal ini kemudian dapat diubah menjadi signal audio atau lainnya yang membawa informasi.

Meskipun kata 'radio' digunakan untuk hal-hal yang berkaitan dengan alat penerima gelombang suara, namun transmisi gelombangnya dipakai sebagai dasar gelombang pada televisi, radio, radar, dan telepon genggam pada umumnya.

2.Penemuan

Dasar teori dari perambatan gelombang elektromagnetik pertama kali dijelaskan pada 1873 oleh James Clerk Maxwell dalam papernya di Royal Society mengenai teori dinamika medan elektromagnetik (bahasa Inggris: A dynamical theory of the electromagnetic field), berdasarkan hasil kerja penelitiannya antara 1861 dan 1865.

Pada 1878 David E. Hughes adalah orang pertama yang mengirimkan dan menerima
gelombang radio ketika dia menemukan bahwa keseimbangan induksinya menyebabkan gangguan ke telepon buatannya. Dia mendemonstrasikan penemuannya kepada Royal Society pada 1880 tapi hanya dibilang itu cuma merupakan induksi.

Adalah Heinrich Rudolf Hertz yang, antara 1886 dan 1888, pertama kali membuktikan teori Maxwell melalui eksperimen, memperagakan bahwa radiasi radio memiliki seluruh properti gelombang (sekarang disebut gelombang Hertzian), dan menemukan bahwa persamaan elektromagnetik dapat diformulasikan ke persamaan turunan partial disebut persamaan gelombang.

3.Sejarah radio

Berbicara mengenai Amatir Radio, sudah barang tentu kita harus meninjau sejarahnya dan apabila kita meninjau sejarah Radio Amatir rasanya kurang lengkap apabila kita tidak memperkenalkan terlebih dahulu para ilmuwan yang telah menemukan berbagai pengetahuan dasar (basic sciences) di bidang kelistrikan dan magnetisme sebagai pangkal tolak berkembangan radio komunikasi. Phenomena¬-phenomena alam seperti petir, magnetisme bumi dan sebagainya telah mendorong manusia untuk mengembangkan rasa ingin tahunya sehingga para ilmuwan bekerja keras untuk membuka rahasia alam tersebut.

Michael Faraday, seorang ahli fisika Inggris telah mendapatkan temuan-¬temuan di bidang ilmu kelistrikan antara lain induksi elektromagnet dan formulasi rumus¬rumus fisika mengenai induksi listrik dan magnet. Pada tahun 1873, James Clerk Maxwell, seorang ahli astronomi¬fisika Scotlandia mempunyai penemuan ilmiah tentang adanya gelombang elektromagnetik yang merambat pada kecepatan cahaya.

Limabelas tahun setelah Maxwell, seorang ahli fisika Jerman bernama Heinrich Hertz telah mencoba untuk membuat gelombang radio dan berhasil memancarkannya sampai jarak 200 meter. Dengan peralatan laboratorium yang sederhana, Hertz telah berhasil memformulasikan rumus perhitungan panjang gelombang.

Disamping rumus ia membuktikan bahwa gelombang radio tersebut dapat dipantulkan, direfraksi dan dipolarisasikan seperti halnya dengan sinar cahaya. Dalam percobaannya, Hertz membuat suatu spark¬gap transmitter, antena pengarah dan suatu rangkaian resonator untuk menangkap kembali gelombang radio yang dipancarkan tersebut.

Temuan-¬temuan fisika dasar ini pada gilirannya akan menjadi titik tolak pengembangan praktis di lapangan yang berupa radio komunikasi untuk tujuan penggunaannya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan hidup manusia.

4.Penggunaan Radio

Banyak penggunaan awal radio adalah maritim, untuk mengirimkan pesan telegraf menggunakan kode Morse antara kapal dan darat. Salah satu pengguna awal termasuk Angkatan Laut Jepang memata-matai armada Rusia pada saat Perang Tsushima di 1901. Salah satu penggunaan yang paling dikenang adalah pada saat tenggelamnya RMS Titanic pada 1912, termawuk komunikasi antara operator di kapal yang tenggelam dan kapal terdekat, dan komunikasi ke stasiun darat mendaftar yang terselamatkan.

Radio digunakan untuk menyalurkan perintah dan komunikasi antara Angkatan Darat dan Angkatan Laut di kedua pihak pada Perang Dunia II; Jerman menggunakan komunikasi radio untuk pesan diplomatik ketika kabel bawah lautnya dipotong oleh Britania. Amerika Serikat menyampaikan Empat belas Pokok Presiden Woodrow Wilson kepada Jerman melalui radio ketika perang.

Siaran mulai dapat dilakukan pada 1920-an, dengan populernya pesawat radio, terutama di Eropa dan Amerika Serikat. Selain siaran, siaran titik-ke-titik, termasuk telepon dan siaran ulang program radio, menjadi populer pada 1920-an dan 1930-an.

Penggunaan radio dalam masa sebelum perang adalah pengembangan pendeteksian dan pelokasian pesawat dan kapal dengan penggunaan radar].
Sekarang ini, radio banyak bentuknya, termasuk jaringan tanpa kabel, komunikasi bergerak di segala jenis, dan juga penyiaran radio. Baca sejarah radio untuk informasi lebih lanjut.

Sebelum televisi terkenal, siaran radio komersial termasuk drama, komedi, beragam show, dan banyak hiburan lainnya; tidak hanya berita dan musik saja. Lihat pemrograman radio

5.Penemuan Radio Komunikasi

Temuan-¬temuan fisika dasar oleh para ilmuwan tersebut di atas merupakan penemuan-penemuan pada skala laboratorium yang sangat bermanfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan. Kemanfaatan suatu pengetahuan dasar (basic sciences) untuk secara langsung memenuhi kebutuhan hidup manusia masih memerlukan satu langkah upaya lagi.

Pada awal tahun 1890¬an seorang Itali bernama Guglielmo Maconi mempelajari ilmu¬ ilmu dasar temuan para ilmuwan tersebut di atas dan berusaha mengembangkan dan menerapkannya sehingga dapat berguna secara langsung untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Dengan menciptakan inovasi¬inovasi atas dasar peralatan yang diciptakan oleh Hertz, Marconi telah berhasil meningkatkan jarak pancaran gelombang elektromagnet dan mengisinya dengan informasi. Sehingga peralatan transmitter dan receiver ciptaan Marconi tersebut mampu mentransfer informasi dari satu tempat ke tempat lain tanpa kawat, inilah awal dari komunikasi radio.

Peralatan sederhana dari Marconi yang diciptakan pada sekitar tahun 1894 ini mempunyai jarak capai sekitar 800 meter. Pada tahun 1896, Marconi pindah dari Bologna¬Italia ke Inggris melunjutkan percobaan¬-percobaan radionya dengan memperbesar jarak jangkauannya menjadi sekitar 6.5 km dan dua tahun kemu¬dian ia mampu mentrans-misikan informasi dengan radionya melintasi Kanal Inggris. Akhirnya, pada tahun 1901 Marconi dan kawan¬-kawannya berhasil mengadakan komunikasi radio melintasi Atlantik, ialah dari Poldhu¬Inggris ke Halifax¬ Newfound¬land.

Sejak saat itu teknologi komunikasi radio telah mampu menerobos masuk ke aspek ekonomi dan militer, peralatan telegraphi tanpa kawat mulai digunakan untuk komunikasi di laut. Sekitar tahun 1905 spark¬gap transmitter dan coherer receiver dipasang di kapal--kapal dagang dan kapal¬ kapal angkatan laut sehingga sejak saat itu hubungan antara kapal di seberang lautan dengan daratan dapat dilakukan.

Marconi, seorang peneliti tanpa gelar kesarjanaan telah diakui sebagai penemu radio komunikasi dan amatir radio sedunia mengakui bahwa Marconi adalah amatir radio pertama di dunia. Hasil karyanya telah memajukan budaya umat manusia.

Seperti kita sadari bahwa dewasa ini komunikasi radio makin hari makin berkembang, penggunaannya makin meluas dan telah meresap pada hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat di dunia dan komunikasi radio telah menjadi sesuatu yang strategis vital.

6.Kegiatan Radio Amatir

Radio amatirisme telah menarik perhatian para penggemar pengetahuan (scientific hobby) masyarakat di berbagai negara. Experimen¬-experimen teknik radio telah dikembangkan di berbagai negara. Para amatir radio di berbagai negara telah melakukan eksperimen¬e-ksperimen baik secara perorangan maupun berkelompok dan berbagai organisasi amatir radio telah terbentuk.

Tercatat dalam sejarah bahwa organisasi amatir radio tertua di dunia adalah “The Wireless Institute of Australia” yang didirikan pada tahun 1910, disusul pada tahun 1913 berdirinya “The Wireless Society of London” yang kemudian berkembang dan berganti nama menjadi “Radio Society of Great Britain” Pada tahun 1914 berdirilah “The American Radio Relay Legue” dan disusul dengan berdirinya organisasi amatir radio di berbagai negara.

Eksperimen¬-eksperimen tehnik radio yang dilakukan oleh para amatir radio telah menghasilkan berbagai temuan yang berguna bagi perkembangan teknologi komunikasi radio yang pada gilirannya dirasakan dampaknya pada bidang ekonomi, militer dan aspek-¬aspek lainnya dalam kehidupan masyarakat. Kegiatan radio amatir dilakukan bersama antar amatir radio di dunia dengan tanpa mengenal batas negara dan kebangsaan.

Amatir radio di dunia secara rutin mengadakan komunikasi diantara mereka untuk tukar menukar pengetahuan dan pengalamannya di bidang teknik elektronika radio. Komunikasi yang dilakukan secara rutin ini menimbulkan terjadinya persahabatan diantara para amatir radio di dunia dan memberikan dampak kepada terjadinya persahabatan antar bangsa di dunia.

Kerjasama ini dipererat dengan berdirinya The International Amateur Radio Union (IARU) pada tanggal 18 April 1925 yang merupakan organisasi amatir radio internasional dan tanggal 18 April dinyatakan sebagai HARI AMATIR RADIO SEDUNIA. Pada tahun 1977 ORARI secara resmi menjadi anggota IARU.

Kerjasama amatir radio antar negara ini mengalami hambatan karena peraturan di setiap negara berbeda. Keseragaman pengaturan di negara¬-negara tersebut mutlak diperlukan dan mendapatkan legalitas internasional. Perjuangan amatir radio dunia kepada ITU (International Telecommunication Union) berhasil dengan dicantumkannya Radio Amateur Service dalam Radio Regulation yang mengatur dan melindungi kegiatan amatir radio.

Teknologi radio dan elektronika telah memasuki hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat, aktivitas dibidang perdagangan, di bidang transportasi hubungan antar pesawat terbang dan pesawat terbang dengan bandara, hubungan antar kapal laut dan antara kapal dengan pelabuhan dilakukan dengan radio, elektronika di bidang kesehatan mendorong kemajuan peralatan medis yang cukup berarti, demikian pula telekomunikasi radio merupakan sarana penting untuk hubungan antar negara. Di bidang pertahanan--keamanan komunikasi radio sudah menjadi sarana vital, pengendalian misil-¬misil menggunakan teknologi radio dan peralatan militer modern sudah serba elektronik.

Teknologi radio ini telah mendorong kemajuan yang pesat pada perkembangan elektronika dan dewasa ini telah mendorong pula kemajuan pada bidang ilmu yang lain ialah pada ilmu bahan (material sciences). Dengan diketemukannya bahan semikonduktor, peralatan komunikasi radio telah mengalami perkembangan performance¬nya.

Teknologi komputer mengalami kemajuan yang cukup pesat. Dengan demensi yang sama, kemampuan micro chip meningkat berlipat ganda dalam waktu yang relatif pendek.
Perkawinan antara komputer dengan radio telah memberikan era baru dibidang telekomunikasi, ialah komunikasi digital. Disamping transfer data, teknologi komunikasi digital ini telah mampu mentransfer program¬-program yang disusun dengan bahasa komputer. Digital Signal Proccessing telah berkembang pula, ia telah mampu mengeliminir gangguan pada transfer informasi yang memberikan kemungkinan transfer data bebas dari gangguan. Foto¬foto dan informasi lain yang dikirim oleh satelit ke bumi dapat diterima dengan sempurna. Begitu pula informasi¬-informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh.

Amatir Radio di berbagai negara telah dengan tekun mengikuti perkembangan teknologi komunikasi ini dan memberikan sumbangan yang cukup berarti bagi kemajuan teknologi komunikasi modern. Diluncurkannya berbagai satelit amatir radio oleh rekan¬-rekan di negara maju memberikan pertanda majunya eksperimen¬-eksperimen para amatir radio di dunia sejalan dengan perkembangan teknologi. Sumbangan amatir radio tidak hanya terbatas pada pengembangan teknologi transceiver tetapi sampai kepada mempelopori pengembangan radio astronomi.

Kegiatan¬-kegiatan yang dilakukan oleh amatir radio ini tidak hanya memberikan sumbangan bagi kemajuan teknologi dimana teknologi merupakan tulang punggung pembangunan nasional, akan tetapi memberikan pula aspek ganda.

Dengan aktivitas amatir radio ini, sumber daya manusia dibidang telekomunikasi dapat ditingkatkan baik kualitas maupun kuantitasnya. Makin berkembangnya sumber daya manusia di suatu bidang berarti makin mantapnya ketahanan nasional di bidang yang bersangkutan, karena sumber daya manusia adalah faktor utama bahkan faktor penentu bagi ketahanan nasional suatu negara.

Sekitar tahun 1914 sejak berdirinya ARRL, amatir radio di Amerika Serikat membuat stasiun-¬stasiun radio yang bertugas me¬relay berita dari kapal yang ada di seberang lautan ke daratan Amerika. Kegiatan ini merupakan sumbangan amatir radio dalam bentuk public service. Kegiatan relay berita ini akhirnya diambil alih penanganannya oleh pemerintah karena kegiatan semacam ini dapat dijadikan komoditi untuk menghasilkan dana bagi negara. Namun amatir radio diberikan tugas dan peranan lain dalam rangka pengabdian kepada umat manusia ialah merelay berita dari sation radio yang mengalami marabahaya. Tugas ini merupakan tugas mulia seorang amatir radio.

Dengan demikian, maka tugas amatir radio tidak hanya mengadakan eksperimen yang hasilnya disumbangkan untuk pembangunan akan tetapi telah berkembang dengan tugas berikutnya ialah dalam rangka kemanusiaan, menolong manusia lain yang berada dalam keadaan marabahaya.

Di Amerika Serikat pada tahun 1917 kegiatan radio amatir diberhentikan karena Amerika Serikat terlibat dalam Perang Dunia. Pada awal peperangan, angkatan bersenjata mengalami kesulitan pengadaan personil yang mahir di bidang telekomunikasi. Pengadaan personil terampil di bidang ini tidak mungkin diselenggarakan dalam waktu yang singkat.

Melihat keadaan tersebut, amatir radio di Amerika Serikat secara sukarela telah menyumbangkan dirinya beserta peralatan komunikasinya untuk kepentingan negara. Sekitar 4000 personil amatir radio masuk sebagai sukarelawan pada angkatan bersenjata untuk menyumbangkan pengetahuan dan pengalamannya kepada negara. Demikian halnya pada periode Perang Dunia ke II, tercatat sekitar 24 ribu amatir radio di Amerika Serikat menjadi sukarelawan pada angkatan bersenjata. Situasi semacam ini tidak hanya terjadi di Amerika Serikat akan tetapi di berbagai negara yang terlibat dalam peperangan.

Sehingga tugas dan fungsi amatir radio berkembang lagi ialah sebagai cadangan nasional di bidang telekomunikasi. Amatir radio harus selalu siap untuk secara sukarela menyumbangkan diri beserta peralatannya untuk negara bila sewaktu-¬waktu diperlukan. Rasanya sumbangan sukarela ini tidak hanya diperlukan pada waktu negara dalam keadaan bahaya akan tetapi negara memerlukan bantuan pula dari amatir radio pada periode pembangunan.

Aspek lain dari kegiatan amatir radio ialah pengabdian kepada masyarakat yang berupa bantuan komunikasi sukarela kepada masyarakat secara non¬komersial. Salah satu bencana alam di Amerika Serikat dimana amatir radio di negara itu untuk pertama kalinya memberikan sumbangannya yang cukup berarti ialah pada waktu terjadi badai besar yang melanda New York pada tahun 1929.

Di Indonesia, sumbangan amatir radio di bidang kemanusiaan sudah cukup banyak. Ini tercatat pada beberapa bencana alam seperti gempa bumi di Liwa, Banyuwangi, bencana alam di Irian Jaya, Maluku dan Aceh. Selanjutnya bencana gunung Merapi di Yogyakarta, bencana alam dan tsunami di Flores, Biak, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara. Kecelakaan kapal yang terjadi di Bali, Kalimantan Barat, Aceh, kecelakaan pesawat terbang di Bandung, Gorontalo, Sungai Musi dan di Sibolangit. Bencana alam gempa dan tsunami yang terjadi di Flores pada tahun 1992 telah melibatkan amatir radio dari berbagai daerah seperti Jawa Timur, Bali, NTB dan Sulawesi Selatan yang secara sukarela berdatangan untuk melaksanakan Bantuan Komunikasi Darurat (Bankomdar).

Pada bencana di Flores tersebut, seorang anggota amatir radio di Maumere, Gabriel Setiawan YC9LVK telah kehilangan seluruh harta bendanya dilanda tsunami, kecuali hanya radionya yang dapat diselamatkan. Seluruh jaringan listrik dan jaringan komunikasi maupun transportasi di daerah bencana lumpuh total. Setiawan tidak mengungsi dan tetap tinggal di daerah bahaya. Dengan kaki yang patah akibat tertimpa rumahnya yang ambruk, Setiawan dan temannya mengumpulkan baterry dari mobil-¬mobil yang sudah hancur untuk power supply pesawatnya dan dengan gigih melakukan komunikasi radio sehingga pertolongan dari luar lokasi dapat dilakukan secara tepat. Pemerintah mengamati hal ini dan Gabriel Setiawan dianugerahi Penghargaan Adhikarya telekomunikasi.

Penghargaan ini merupakan penghargaan yang tinggi dari pemerintah atas jasa amatir radio dalam pengabdiannya kepada negara dan bangsa. Amatir Radio selalu siap siaga untuk secara sukarela tampil ke depan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat dalam rangka kegiatan kemanusiaan.

Kesiagaan tidak hanya dalam memberikan bantuan pada musibah bencana alam dan kecelakaan akan tetapi juga kepada bencana wabah penyakit. Upaya-¬upaya kemanusiaan seperti itu tidak hanya dilakukan oleh amatir radio di Indonesia akan tetapi juga di negara lain. Dalam rangka kesiagaannya, anggota amatir radio di Amerika Serikat setiap tahun mengadakan latihan komunikasi di lapangan dengan mendirikan stasiun¬stasiun radio lapangan dan mengadakan latihan berkomunikasi secara serentak seluruh negara, kegiatan lapangan ini dinamakan FIELD DAY. Dalam Field Day ini dilakukan “Simulated Emergency Traffic” atau disingkat S.E.T. Kegiatan radio amatirisme di Indonesia dilindungi dan diatur dengan diratifikasinya konvensi telekomunikasi internasional di Nairobi tahun 1982 melalui undang¬undang nomor 11 tahun 1985 dan sebagai pelindung berikutnya adalah undang¬undang nomor 3 tahun 1989 tentang telekomunikasi.

Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 1967, organisasi yang merupakan wadah tunggal kegiatan amatirisme radio di Indonesia dibentuk dan organisasi ini bernama Organisasi Amatir Radio Indonesia diringkas ORARI yang secara remi berdiri pada tanggal 9 Juli 1968. Dalam peraturan pemerintah itu amatir radio di Indonesia baik secara perorangan maupun secara organisasi bertugas monitoring terhadap kemungkinan¬-kemungkinan pelanggaran di bidang radio telekomunikasi.

Dengan mengamati sejarah amatir radio, kita sadar akan fungsi dan peranan yang diemban oleh amatir radio. Radio adalah merupakan hobby, yang dapat memberikan kesenangan, namun dibalik itu amatir radio mempunyai tugas¬-tugas yang luhur.

Frekuensi radio yang dialokasikan oleh pemerintah kepada amatir radio tidaklah untuk kesenangan semata¬mata akan tetapi mengandung muatan tugas¬tugas dan harapan dari masyarakat. Apabila kita simak sejarah perkembangan amatir di dunia maupun Indonesia, maka dapat disimpulkan tugas, fungsi dan peranan amatir radio sebagai bagian dari masyarakat adalah sebagai berikut:

1.Sebagai scientific hobbiest melakukan eksperimen-¬eksperimen di bidang teknik radio yang hasilnya disumbangkan untuk kepentingan pembangunan bangsa.

2.Selalu siap untuk melakukan upaya-¬upaya kemanusiaan :
-Memberikan pertolongan kepada mereka yang sedang dalam marabahaya tanpa memandang kebangsaannya
-Memberikan bantuan komunikasi kepada masyarakat dalam bencana alam, wabah dan musibah kecelakaan.

3.Menyiapkan diri sebagai cadangan nasional di bidang telekomunikasi, menyumbangkan diri beserta peralatan telekomunikasinya bila sewaktu-¬waktu negara memerlukannya

4.Menyelenggarakan komunikasi antar amatir radio di tingkat lokal, nasional maupun internasional dalam rangka menggalang persahabatan antar amatir radio serta tukar--menukar pengetahuan keradioamatiran. Membantu pemerintah memonitor kemungkinan adanya pelanggaran di bidang radio telekomunikasi.
daMPak teKnOLOgi pada keHiduPan MasyaRakat

Oleh faraa sinaga pada Uncategorized. Tinggalkan sebuah Komentar

Menurut King (1983) ditemukan dan digunakannya perkakas primitive dan pemakaian api telah dicatat sebagai pencapaian teknologi yang awal dari homo sapiens. Lalu penjinakkan hewan serta berbagai penemuan yang memungkinkan orang hidup bertani secara menetap dicatat sebagai transformasi besar masyarakat yang pertama.
Perkembangan teknologi senantiasa mempunyai implikasi ekonomi, militer dan politik. Dimasa yang silam dapat dilihat menyusul penggunaan senapan locok dan mesiu untuk kegunaan militer, suatu arus pencepatan kemajuan teknologi militer telah memberikan kelebihan yang dominan sekalipun kadang temporer, bagi pemiliknya.
Aspek penting dari dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh perkembangan teknologi, antara lain terlihat pada pembagian kerja secara internasional (international division of labor). Mesin yang digerakan uap untuk memintal dan menenun yang diperkenalkan oleh revolusi industry telah menggeser industry tekstil yang dijalankan secara manual di Negara-negara asia menjadi tidak ekonomis di pasar dunia. Kemudian penemuan aniline dyes telah menamatkan industry indigo di india. Begitupun proses Haber untuk memproduksi pupuk komiawi telah mengacaukan industry salpetre chili. Yang lebih mutakhir lagi, jam tangan mikroelektronik digital buatan Jepang dan AS telah melorotkan industry jam Swiss yang begitu kesohor.
Demikian juga dengan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang sedang melaju saat ini. Sebagai implikasi yang ditimbulkannya bagi segala aspek kehidupan perlu dikaji secara tuntas untuk diusahakan jalan keluar yang paling sesuai dengan kebutuhan umat manusia. Dari pengalaman di masa lalu dapat diasumsikan bahwa perkembangan teknologi lebih lanjut akan terus mempunyai akan terus mempunyai konsekuensi politik penting, khususnya melalui aplikasi militer dan pergeseran dalam pola industry dan perdagangan.
DUNIA KETIGA DAN TEKNOLOGI INFORMASI
Baik Negara-negara maju maupun Negara berkembang mempunyai perhatian atau concern yang sama mengenai perkembangan teknologi komunikasi dan indormasi seperti yang tengah berlangsung dewasa ini. Menurut Beaird (1981) bukti kesamaan perasaan itu dapat dilihat dari prevalence pada kebijakan informasi nasional yang memiliki tujuan dengan dua concern yang sering melengkapi, yaitu:
1. Menjaga kedaulatan nasional dari interpedensi yang timbul dari berbagai teknologi “abad indormasi”, dan
2. Megembangkan infrastruktur informasi nasional yang akan mengurangi ketergantungan depada sumber-sumber (reseources) informasi asing.
Kebijakan indormasi ini kerap ini kerap kali menghasilkan pembatasan terhadap arus indormasi internasional, sekaligus industry dan jasa informasi. Kombinasi antara perkembangan ekonomi dan politik ini dapat mempunyai konsekuensi yang merugikan (adverse) bagi AS. Dalam kenyataannya memang pusat industry informasi saat ini adalah AS. Negara lain khawatir, dan mengambil sikap hati-hati. Suatu konvergensi kekuatan telah menggerakkan suatu kecenderungan proteksionis di kalangan Negara-negara lain ke arah:
1. Meningkatkan pertautan atau linkages antara kemampuan teknologi telekomunikasi dan computer;
2. Prediksi tentang akan bertambah banyaknya Negara industry menjadikan informasi sebagai basis perekonomian mereka;
3. Perbedaan dalam sumber-sumber indormasi antara Negara maju dan Negara berkembang, seperti mana juga terjadi di kalangan sesame Negara industry;
4. Tumbuhnya sejak perang dunia II lebih dari 100 bangsa baru yang tujuan strateginya adalah pembangunan ekonomi dan social;
5. Pembagian/perbedaan idiologis yang berkelanjutan antara Negara-negara timur dengan barat.
Untuk memperkirakan dampak dari perubahan teknologi saat ini menurut Rada (1983) perlu diperhatikan ketimpangan atau disparitas yang ada di antara dan di kalangan bangsa-bangsa di dunia. Dalam perkembangan mikroelektronik, atau lebih khusus lagi, teknologi informasi, setidak-tidaknya terdapat tiga ketimpangan (disparitas) yang mencolok antara Negara-negara maju dengan Negara berkembang yaitu:
Pertama adalah dalam hal distribusi internasional kemampuan sains dan teknologi.menurut UNESCO, porsi Negara-negara berkembang dalam total pengeluaran sains dan teknologi adalah sekitar 3%, dan hanya memiliki 13% dari seluruh ilmuan dan insinyur yang ada dunia. Tiupun sebagian besardari porsi dimaksud tertumpuk di beberapa Negara saja, seprti India, Brazil. Argentina, dan Meksiko.
Disparitas kedua berkenaan dengan kemempuan industry. Konferensi United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) tahun 1975 di Lima menyepakati sasaran industrilisasi bagi negara-negara berkembang yang kemudian dikenal sebagai “Lia Target” atau sasaran Lima. Dalam kesempatan itu ditargetakanbahwa Negara-negara berkembang harus meningkatkan porsi mereka dalam keluaran industry dunia dari 7% menjadi paling sedikit 25% pada tahun 2000. Pada tahun 1980 porsi yang dicapai oleh Negara-negara berkembang tercatat sebesar 9%, dan dalam ukuran normal tidak akan melebihi 13% pada akhir abad 20.

Disparitas yang ketiga adalah dalam infrastruktur informasi masyarakat: system yang mejalin aktivitas yang brbeda-beda, yaitu pada aspek social, cultural, politik dan ekonomi. Dalam bentuk nilai peralatan pengolahan data, diperkirakan bahwa AS, Jepang dan Eropa Barat mencapai 83 persen dari keseluruhan dunia pada tahun 1978. Sisanya yang 17 persen dimiliki bersama oleh bagian dunia lainnya, hanya meningkat menjadi 20 persen hingga tahun 1988.
Dalam peralatan telekomunikasi, Negara-negara berkembang mewakili 10 persen dari pasar dunia pada tahun 1980, dan hanya meningkat menjadi 14 persen pada tahun 1990.
Oleh karena sifat revolusi komunikasi yang menyebar dan merasuk ke hamper seluruh bidang kehidupan, memang dapat dipastikan implikasi yang ditimbulkan bagi kehidupan maasyarakat secara global juga kompleks. Porat (1978) menunjukkan beberapa isu-isu komuniaksi/indormasi internasional yang muncul karena perkembangan yang terjadi belakangan ini.
1. Masalah yang terdapat di antara dunia kesatu dengan dunia ketiga. Problem ini juga diberi judul maasalah utar selatan. NWIO, dan yang berkaitan dengan perkembangan komunikasi dan ekonomi.
2. Masalah di antara dunia kesatu an kedua, dapat diberi judul masalah timur-barat, menyangkut keamanan nasional dan hak-hak asasi manusia.
3. Problema di kalangan dunia kesatu: pola perdagangan.
Isu-isu structural yang menyngkut bidang komunikasi global sebagai implikasi perkembangan teknologi komunikasi, diidentifikasikan oleh Tobin Foundation (1982) sebagai berikut.
1. Perencanaan orbit/spectrum,
2. Integrated Service Digital Networks (ISDN)
3. High Definition Television
Salah satu kekuatiran terhadap revolusi yang disuarakan oleh dunia ketiga adalah implikasi yang ditimbulkan bagi perekonomian dunia secara umum dan bagi perkembangan perekonomian di Negara-negara berkembang secara khusus.
Masalah-masalah yang dianggap menjadi problem bagi dunia ketiga sebagai akibat perkembangan teknologi informasi diantaranya sebagai berikut ini.
1. Kesempatan kerja yang semakin menyempit, dikarenakan bertambah meningkatnya otomatisasi dalam proses produksi sebagai hasil berkemangnya teknologi komputerisasi, robotisasi, an kemudian apa yang dikenal sebagai kecerdasan artificial (artificial intelegence) yang hampir sepenuhnya dapat menggantikan fungsi tertentu menusia dalam kelangsungan proses produksi barang dan ataupun jasa.
2. Persaingan yang amat berat dalam bisnis teknologi informasi berikut rangkaian produk ikutannya. Negara-negara berkembang tentu tidak mungkin berperan sebagai pesaing yang setara dalam kompetisi teknologis ini karena lawan yang dihadapinya adalan Negara-negara berteknologi tinggi.
3. Tekanan-tekanan ekonomi dari Negara maju terhadap Negara berkembang sebagai konsekuensi dari ketergantungan Negara berkembang di berbagai sector ekonomi dan perdagangan.
4. Berubahnya pola industrialisasi dunia dalam arti tidak terwujudnya harapan Negara-negara berkembang mengenai akan dimanfaatkannya dunia ketiga sebagai lokasi investasi industry karena tersedianya bahan mentah dan tenga kerja. Ternyata kemudian pemanfaatan dimaksud tidaklah sepenuhnya persis seperti yang dibayangkan sebelumnya oleh Negara-negara berkembang.
Bagaimanapun juga, Negara-negara sedang berkembang prihatin menghadapi perkembangan teknologi informasi yang begitu pesatnya di Negara-negara maju, terutama dalam kaitannya dngan kemungkinan semakin besarnya dominasi Negara maju terhadap perkembangan dunia di masa mendatang. Dewan pemimpin (Board of Directors) dari Society For International Development (SID), suatu organisasi yang dipimpin oleh tokoh-tokoh Negara dunia ketiga yang berpusatdi Roma misalnya telah mengidentifikasikan sejumlah permasalahan sebagai berikut.
1. Lebih dari setengah populasi tenaga kerja di dunia industrial dipekerjakan di dunia industry dan lapangan yang berkaitan. Informasi, merupakan bidang yang menghasilkan hampir 60% GNP Amerika Serikat dan lebih 55% total GNP Negara-negara yang bergabung dalam MEE.
2. Turnover industry informasi di dunia pada tahun 1983 berkisar sebesar $200 milyar, dan pada tahun berikutnya menjadi industry terbesar di dunia.
3. Porsi actual Negara-negara dunia ketiga dalam industry informasi masih di bawah 10% dan investasi mereka dalam kegiatan riset ilmu dan teknologi dibidang ini tidak lebih dari 34% dari total dunia.
4. Pada tahun 1990 hanya dua Negara industry yang diharapkan neraca perdagangan yang menguntungkan di lapangan informasi, yakni Jepang dan AS. Sedangkan Negara-negara anggota MEE kemungkinan akan mengalami deficit lebih dari 15 milyar mereka mempunyai neraca perdagangan yang seimbang pada 1970-an.
Kemajuan teknologi komunikasi membawa pengaruh yang positif dan negative terhadap keadaan masyarakat sekitar, yaitu :
Dampak positifnya antara lain :
• Keberadaan teknologi membuat kita bisa menjadi tidak hanya seorang penikmat, tetapi juga pencipta hanya dengan satu alat
• Teknologi memberikan akses untuk informasi yang terbuka lebar sehingga bisa menjadi hal yang sangat bagus bila digunakan dengan baik.

Sedangkan dampak negatifya antara lain :
• berkembangnya budaya asing yang tidak sesuai degan kebudayaan kita.
• semakin berkurangnya tenaga manusia yang terpakai.
• munculanya gap antara komunitas yang memiliki informasi lebih dengan yang tidak juga mulai bermunculan.
• Terjadinya monopoli dalam pengelolaan, penyedian, dan pemanfaatan informasi
• Tidak meratanya distribusi informasi
• Kurangnya isi pesan yang bersifat edukatif
• Terjadinya polusi informasi
• Terjadinya invasi terhadap privacy
• Timbulnya permasalahan yang berkaitan dengan hak cipta.

DILEMA NEGARA-NEGARA YANG SEDANG BERKEMBANG
Melihat perkembangan yang terjadi di sector ini, dapat dikatakan bahwa di satu pihak tidak ada suatu proses pembangunan yang dapat berlangsung tanpa titik berat pengandalan pada teknologi ini berikut informasi yang dibawakannya amat sarat dengan nilai-nilai tertentu, pilihan memang agak terbatas disebabkan antara lain berikut ini.
1. Tidak ada suatu Negara yang dapat bertahan untuk tidak menyertai revolusi informasi dan tak satupun Negara yang dapat melawan seluruh dampaknay yang merembes ke segala bidang.
2. Satu-satunya pertanyaan yang valid yang tersisa adalah sikap yang tepat bagi Negara berkembang: apakah memilih suatu sikap pasif dan menerima invasi teknologi-teknologi tersebut berikut produknya, atau memilih suatu posisi aktif dan menjabarkan strategi-strategi dan kebijakan-kebijakan dengan memperhitungkan model-model pembangunan yang diinginkan, dan menjamin relevansi social sekaligus koherensi kulturalnya.
3. Tidak hanya bisa mengibarkan bendera “identitas cultural” saja sebagai alat melindungi invasi informasi. Cara terbaik untuk melindungi identitas cultural yan gmerupakan bagian yang paling mudah terkena di Negara-negara dunia ketiga denga menjadikan kebudayaan sebagai salah satu penggerak kunci proses pembangunan dan dengan mendorong penggunaan berbagai teknologi informasi yang baru secara kreatif dan asli.
4. Teknologi informasi tidak dapat disalahkan dalam hal terjadinya homogenesis cultural, sebab dalam kasus Negara-negara berkembang, homogenitas ini lebih merupakan produk model-model pembangunan yang diimpor berikut kandungan informasinya daripada dikarenakan teknologi informasi itu sendiri.
5. Tidak ada lapangan lain yang ketergantungan dunia ketiga kepada Negara maju menjadi lebih hebat di bidang informasi, dan tidak ada lapangan lain dimana konsep kemandirian begitu tidak diabaikan seperti yang berlaku pada lapangan ini. Ketergantungan informasi jauh lebih sukar diatasi disbanding dengan bidang lainnya karena bersifat multyvarious.
6. Teknologi tidak dapat dibeli. Tidak ada jalan pintas yang dapat ditempuh dalam hal ini. Untuk menjadikannya teknologi yang dimiliki, pertama-tama harus dikuasai diproduksi secara local, dan kemudian sepenuhnya diintegrasikan dengan lingkungan sosio cultural setempat.
7. Tanpa teknologi informasi dan komunikasi, tak satupun teknologi lainnya, seperti biogenetika, neuroscience, eksplorasi luar angkasa dan teknologi militer dapat berkembang. Bahkan nyatanya informasi sendiri telah merupakan suatu system tersendiri yang komplit dan koheren, suatu system yang sekarang menekankan titik beratnya pada seluruh sector masyarakat manusia.
8. Secara geopolitik, dunia ketiga merupakan kawasan yang paling balkanized di dunia. Negara-negara berkembang juga ketinggalan dalam hal kerjasama social ekonomi dan cultural, dan karenanya tak dapat berharap membuat suatu langkah yang bermakna memasuki abad ke 21 jika tetap dalam bentuk yang sekarang. Bahkan 10 negara anggota MEE dengan segala kemakmurannya, serta kemajuan pesat yang dicapainya dalam tingkatan integrasi ekonomi dan jumlah substantive investasi mereka dalam hal program riset regional mengenai teknologi informasi tidak merasa pasti bahwa industry mereka dibidang ini mampu bersaing dengan yang lain pada akhir abad ini.
Menurut Tehranian (1984), teknologi komunaikasi talah berfungsi baik sebagai pemercepat (catalyst) maupun perintang bagi pertumbuhan dmemokrasi yang partisipasif.kemajuan dibidang percetakan telah menumbuhkan demojrasi pengetahuan dan sekaligus telah mengundurkan berbagai sumber otoritas tradisional, seperti gereja dan monarkhi, dan menciptakan pendekatan sekuler yang baru. Yang disebut belakangan berarti intelegensia, serta persamaan dan persaudaraan di antara sesama kaum tak berpunya.
Sirkulasi media masa telah pula meluaskan manfaat kultural dan edukatif media cetakan bagi seluruh warga yang dapat membaca. Sedangkan media elektronik, kemudian melakukan fungsi yang sama untuk mereka yang sekalipun buta huruf di seluruh jagad.
Pada sisi yang lainTehranian mengingatkan bahwa teknologi komuniaksi juga telah berfungsi sebagai pusat kekuaaan dan berbagai hak istimewa atau privilege dalam bentuk yang beraneka serta cara yang bermacam-macam untuk melegitimasikan kepentingan, memobilisir sumber-sumber atas nama yang berkuasa, dan memanipulir warga negara atau konsumen untuk tujuan mereka itu.
Tanpa teknologi informasi, birokrasi modern sesungguhnya tidak dapat berfungsi. Negara birokrasi modern dan perusahaan, sebagai dua tenaga sentralisasi yang paling dominan di dunia modern tak dapat tumbuh tanpa berkembangnya teknologi informasi yang ektensif.
Deutsch (1953) menilai perkembangan teknologi komunikasi telah semakin mendekatkan kita ke titik batas dari kemampuan perangkat intelektual menghadapi kompleksitas keadaan sekarang ini. Ia menghimbau penekanan yang lebih besar bagi intelegence amplification dalam penggunaan teknologi informasi untuk meningkatkan saling pengertian antar manusia. Sebagian dari masalah yang timbul, menurut Deutsch (1955), bahwa kita cenderung untuk memandang teknologi ini terutama pada peningkatan kemampuannya dalam menyimpan dan mendistribusikan informasi.
Menyinggun mengenai dampak sosial teknologi informasi, Tehranian mengajukan serangkaian pertanyaan yang menarik untuk dipikirkan. Diantaranya: apakah sesungguhnya peran yang dilakukan teknologi informasi dan komunikasi untuk membangun internasional? Apaakh kita sekarang ini berada pada fajar dari suatu abad informasi baru yang secara evolusioner menjanjikan kemajuan-kemajuan dalam penerapan teknologi dan ilmu utnuk mengatasi persoalan yang sudah berabad lamanya, seperti kemiskinan, ketidaksamaan, kebodohan dan prasangka? Apakah kelimpahruahan informasi dan jaringan komputer yang bertambah terus berarti juga meningkatnya derajat dari data (informasi yang relevan), pengetahuan (opini yang diinformasikan), kebijakan (pandangan yang tersimpan dan ditelusuri secara historik), dan keputusan yang bijak (keinginan bertindak yang telah mempunyai cukup informasi sebelumnya)?
Kendatipun tidak menjawab langsung pertanyaan-pertanyaan yang dimaksud Tehranian kemudian menunjukkan pula beberapa hal dari perkembangan teknologi komunikasi yang bernada optimis, secara cukup hati-hati. Kemudahan berkomunikasi langsung yang dimaksudkan oleh macam-macam alat teknologi sekarang, barangkali akan dapat dimanfaatkan menuju terwujudnya suatu alternatif dari model yang representatif dan korporatif untuk demokrasi langsung, buat pertama kalinya sejak pengalaman masyarakat Athene lebih kurang dua ribu tahun yang lalu.
Namun, untuk itu menurut Tehranian diperlukan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Untuk menjamin partisipasi warga masyarakat, ada dua syarat yang dikemukakannya yaitu pelayanan teknologi komunikasi harus dibuat tersedia secara universal, dan biayanya harus dapat dijangkau oleh semua pihak. Perkembangan selama ini memang menunjukkan tanda-tanda yang melegakan. Dari segi biaya, data yang dimiliki Intelsat memperlihatkan turunnya secara drastis satuan ongkos pelayanan sejak tahun 1965, yang menurut indeks turun dari 100 menjadi 5, sedang biaya hidup membumbung melampaui 250. Demikain pula mengenai ketersediaan teknologi ini, berkat ditemukannya berbagai inovasi seperti serat optik, robotik, dan kecerdasan buatan, semakin hari bertambah membesarkan hati.
Teknologi Komunikasi Dalam Masyarakat Informasi

Oleh melriezka pada Perkembangan Teknologi Komunikasi. Tinggalkan sebuah Komentar



Perkembangan TIK membawa perubahan sosial spektakuler yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sejumlah prediksi memang pernah dilakukan oleh para futurolog seperti John Naisbitt dan Alvin Tofler. John Naisbitt , misalnya, menyatakan ada sembilan kecenderungan besar yang sekarang sedang berlangsung di dunia. Salah satu kecenderungan besar itu adalah beralihnya masyarakat industri ke masyarakat informasi. Dengan munculnya masyarakat informasi, muncul pula ekonomi informasi. Industri pabrik berubah menjadi industri informasi. Kemajuan teknologi komunikasi menyangkut semua unsur dalam prosesnya, baik pula pada teknologi pengirim, penyalur, pembagi atau penerima pesan yang membawakan informasi kepada orang yang dituju.

Menurut Alvin Tofler dalam bukunya The Third Wave, perkembangan ini dinamai dengan gelombang ketiga (1980). Tofler membagi sejarah umat manusia menjadi tigaa gelombang, yakni:

* Gelombang pertama antara tahun 800 SM – 1700 M disebut juga gelombang pembaruan. Manusia menemukan dan menerapkan teknologi pertanian. Tanah merupakan dasar bagi kegiatan ekonomi, kehidupan sosial budaya, struktur sosial dan politik. Hubungan antar manusia sangat akrab, personal, dan komunikasi bersifat sederhana, tulisan sebagai alat bantu. Kemudian struktur ini diubah secara total oleh datangnya peradaban industri (gelombang kedua).

* Gelombang kedua mulai berimpit dengan revolusi industri. Manusia beralih ke energi terbaru seperti minyak, batu bara, dan gas. Mulai ditemukan mesin uap yang kemudian dipadukan dengan pabrik yang menghasilkan barang-barang produksi. Industri bersandar pada kegiatan produksi massal. Hubungan manusia menjadi impersonal, komunikasi dikuasai oleh media massa. Gelombang ini akhirnya tergusur oleh (gelombang ketiga.

* Gelombang ketiga adalah peradaban yang didukung oleh kemajuan teknologi komunikasi dan pengolahan data, penerbangan dan aplikasi angkasa luar, energi alternatif dan energi terbarukan serta rekayasa genetik dan bioteknologi, dengan komputer dan mikro teknik sebagai teknologi intinya. Pada era ini jaringan komunikasi, data dan informasi, komputer, latihan dan teknologi modernlah yang terpenting. Informasi merupakan faktor penentu. Jika pada gelombang kedua mengutamakan kekuatan fisik manusia, pada gelombang ketiga menekankan [ada kekuatan pikiran.

Perbandingan antara ketiga tahapan masyarakat: pertanian, industri dan informasi dapat dilihat pada tabel berikut[1].
No Kategori Perubahan Masyarakat Pertanian Masyarakat Industri Masyarakat Informasi
1 Produk Makanan Barang Informasi
2 Faktor Tanah Modal produksi Keahlian
3 Tempat produksi Rumah Pabrik Utilitas
4 Aktor Petani/artis Pekerja pabrik Teknisi
5 Sifat teknologi Berorientasi pada perkakas Teknologi tenaga Teknologi informasi
6 Metodologi Trial and Error Eksperimen Teori abstrak Simulasi
7 Faktor penunjuk Tradisi Pertumbuhan ekonomi Kodifikasi pengetahuan
8 Syarat keberhasilan Bicara Melek bicara dan tulis Melek visual/aural/komputer
9 Aturan yang otoriter Hirarkis/ Representasi Demokrasi Demokrasi



Partisipatif
10 Prinsip kesatuan Regionalisme Nasionalisme Globalisme

Roger (1986) membandingkan ketiga tahap masyarakat tersebut seperti dalam tabel berikut ini.
Karakteristik Kunci Masyarakat Pertanian Masyarakat Industri Masyarakat Informasi
Periode waktu 10.000 tahun dan berlanjut terus di sebagian besar Negara Dunia Ketiga 200 tahun (mulai sekitar 1750 di Inggris) Di As sekitar tahun1995
Elemen kunci/ Sumber-daya dasar Makanan Energi Informasi
Jenis pekerjaan utama Petani Pekerja pabrik Pekerja informasi
Institusi, sosial, kunci Pertanian Pabrik baja Universitas



Penelitian
Teknologi dasar Pekerja dengan tangan Mesin uap Komputer dan elektronika
Sifat komunikasi massa Media cetak searah Media elektronik (radio, film dan TV) Media interaktif yang bersifat demassified



A. Masyarakat Informasi

Komunikasi telah memainkan peranan penting dalam mengembangkan dan mempertahankan kesehjateraan masyarakat secara geografis sepanjang sejarah. Informatika Masyarakat adalah sebuah fenomena terkini pada masyarakat jaringan modern, dapat dilacak pada pemrakarsa komunikasi masyarakat akhir 1980 sampai awal 1990.

Masyarakat informasi (information society) adalah sebuah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan sebuah masyarakat dan sebuah ekonomi yang dapat membuat kemungkinan terbaik dalam menggunakan informasi dan teknologi komunikasi baru (new information and communication technologies/ICT’s). Dalam masyarakat informasi orang akan mendapatkan keuntungan yang penuh dari teknologi baru dalam segala aspek kehidupan. Contohnya ATM untuk penarikan tunai dan pelayanan perbankan lainnya, telepon genggam (handphone), teletext television, faxes dan pelayanan informasi seperti internet, e-mail, mailinglist, serta komunitas maya (virtual community) lainnya.

Rogers (1986) merumuskan masyarakat informasi sebagai berikut[2]:

“Suatu bangsa di mana mayoritas angkatan kerja adalah terdiri dari para pekerja informasi, dan di mana informasi merupakan elemen yang paling penting. Jadi masyarakat informasi mencerminkan suatu perubahan yang tajam dari masyarakat industrial di mana mayoritas tenaga kerja bekerja dalam pekerjaan manufacturing seperti perakitan mobil dan produksi baja, di mana yang merupakan elemen kunci adalah energi. Kontras dengan itu, para pekerja individu pada masyarakat informasi adalah mereka yang aktifitas utamanya memproduksi, mengolah atau mendistribusikan informasi, dan memproduksi teknologi informasi”

Pengertian lain dari masyarakat informasi adalah suatu keadaan di mana produksi, distribusi dan manipulasi suatu informasi menjadi kegiatan utama. Jadi dapat dikatakan bahwa pengolahan informasi adalah inti dari kegiatan.

Informasi merupakan energi bahan yang berpola (patterned matter energy) yang mempengaruhi probabilitas yang tersedia bagi seorang individu dalam pembuatan keputusan. Informasi tidak memiliki eksistensi fisik secara sendiri, dan hanya dapat diekspresikan dalam bentuk material (seperti tinta di atas kertas, buku) atau dalam bentuk energi, seperti impus atau gelombang elektrik. Seringkali informasi dapat didistribusikan oleh sumber (resources) lain seperti uang.

Ciri-ciri Masyarakat Informasi

Diantara ciri-cirinya adalah :
a. Masyarakat yang terkena exposure (terpaan) media massa dan komunikasi global.
b. Masyarakat yang sadar akan informasi dan mendapatkan informasi secara cukup.
c. Menjadikan informasi sebagai komoditas bernilai ekonomis.
d. Berhubungan dengan masyarakat lain dalam sistem masyarakat global.
e. Mengakses informasi super highway (berkecepatan tinggi)

Dengan menjadi masyarakat informasi masyarakat akan menjadi :

1. Terbuka, diiringi dengan sikap kritis dan tidak apriori,
2. Demokratis, dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat, dan masyarakat informasi lebih demokratis dibandingkan masyarakat industri
3. Disentralisasi, kekuasaan berbgai, adanya otonomi daerah,
4. Bidang pekerjaan dari manufacture ke jasa, ciri pekerjaan berbasis ilmu pengetahuan,otomasi, pemecahan masalah dan innovasi,
5. Ketergantungan kepada ICT, komputer merupakan teman sejawat demokrasi yang paling penting sejak ditemukannya kotak suara (Toffler, 1992).

Globalisasi mempengaruhi paradigma kehidupan dan pola kehidupan masyarakat informasi (life style), terjadi jabatan-jabatan tertentu yang hilang tetapi banyak juga jabatan baru yang muncul (changing cariers), demikian juga banyak peraturan yang perlu disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya tentang cyber crime, transaksi elektronik yang memerlukan undang-undang dan peraturan yang baru (changing regulators).



B. Perspektif Masyarakat Informasi dan Globalisasi

McQuail menjelaskan, istilah masyarakat informasi—information society—dikemukakan pertama kali oleh Daniel Bell (1973) sehubungan dengan banyak bermunculannya sektor-sektor ekonomi berbasis informasi pada akhir era masyarakat industri tahun 1960an, yang mana proses produksi dan distribusi segala bentuk informasi, terutama berbasis teknologi komputer, telah menjadi sektor utama dalam perekonomian masyarakat.

Van Cuilenburg (1987) menyebutkan karakteristik utama dari masyarakat informasi yaitu peningkatan yang sangat menonjol dalam proses produksi dan aliran segala bentuk informasi, terutama sebagai akibat dari murahnya biaya produksi, miniaturisasi dan komputerisasi. Rendahnya biaya transmisi dan distribusi informasi juga semakin mendorong pesatnya pertumbuhan industri informasi. Selain itu, sensitivitas terhadap jarak geografis pun terus mengalami penurunan, dan sekaligus kecepatan, volume dan interaktifitas dalam berkomunikasi juga terus mengalami peningkatan (McQuail,2000:121).

Oleh karena itu dalam teori masyarakat informasi disebutkan, bahwa teknologi telah mendorong terciptanya masyarakat informasi, yaitu dikenali dengan karakteristik: Predominance of information work, great volume of information flow, interactivity of relations, integration and convergence of activities, growth and interconnection of networks, globalizing tendencies and postmodern culture (McQuail,2000:88).

Trend masyarakat informasi ternyata juga telah meningkatkan rasa saling keterikatan—interconnectedness—masyarakat, yang mana masyarakat semakin terdorong untuk menjalin hubungan-hubungan sosial melalui jaringan-jaringan media, sehingga secara bertahap hubungan tersebut akan menggantikan atau melengkapi jaringan sosial kemasyarakatan ataupun komunikasi tatap muka.

Hal tersebut sesuai dengan apa yang dikemukakan McLuhan sehubungan dengan jaringan sosial yang berkembang melalui media. McLuhan merumuskan teori global village untuk mengemukakan pandangannya tentang suatu bentuk baru struktur masyarakat dimana media elektronik akan menghubungkan seluruh dunia ke dalam suatu sistem sosial, politik dan budaya. Media menjadi perpanjangan fungsi organ-organ tubuh manusia, yang mana dengan menggunakan media, manusia dapat memperluas pandangan, pendengaran dan sentuhannya melampaui batas ruang dan waktu. Media elektronik akan membukakan pemandangan-pemandangan baru bagi masyarakat kebanyakan dan memungkinkan kita untuk berada di manapun secara cepat.

Berbagai temuan teknologi bahkan dapat dikatakan telah memfasilitasi globalisasi karena kapasitasnya dalam mengatasi hambatan jarak dan waktu dalam aspek komunikasi manusia. Dengan globalisasi, ketergantungan masyarakat terhadap informasi pun menjadi semakin tinggi. Bagi sebagian orang, informasi bahkan dikonotasikan dengan suatu visi baru tentang perubahan atau kemajuan, dan juga masa depan dengan horison tak terbatas yang sedikit banyak merupakan kelanjutan dari model yang sudah ada saat ini. Dalam informasi yang saling dipertukarkan di masyarakat tersebut terkandung pesan-pesan ideologis yang cenderung melegitimasi trend-trend yang sedang berkembang atau menjatuhkan pihak lain yang tidak mainstream.

Dalam era masyarakat informasi yang global tersebut, kepemilikan—ownership—informasi dan hak publik untuk dapat mengakses informasi menjadi hal yang sangat diperhatikan oleh masyarakat. Pertimbangan ekonomi, sosiologi, dan teknologi senantiasa mendominasi berbagai aspek berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan terhadap informasi. Hal-hal tersebut tidak dapat dilepaskan dan terus berpengaruh dalam pertumbuhan media massa saat ini.

Masyarakat modern saat ini semakin tergantung kepada sistem-sistem komunikasi yang mana media massa merupakan salah satu bagian dari sistem tersebut. Namun, segala bentuk perubahan yang terjadi pada media massa akan menyentuh berbagai aspek kehidupan masyarakat karena media massa memainkan suatu peranan yang sangat penting dalam kehidupan politik, sosial dan perekonomian masyarakat, begitu pula sebaliknya.

Perubahan yang terjadi pada masyarakat belakangan ini membawa pengaruh kepada sistem media. Ada dorongan yang kuat dari masyarakat untuk menekan dan meminimalisir segala bentuk pengawasan yang tidak terbuka atau tidak transparan dari pihak-pihak tertentu, dan juga menolak beberapa regulasi terhadap media yang dirasa menyulitkan akses masyarakat. Hal tersebut menunjukkan adanya harapan dari masyarakat untuk bisa menuntut kontrol secara kolektif terhadap bentuk media yang berkembang saat ini dalam rangka melindungi kepentingan individual yang cenderung lebih lemah dan membatasi kekuatan dari pihak penguasa kebijakan publik dan pihak-pihak kapitalis dalam industri media.

Disamping itu, muncul tekanan dari masyarakat juga agar bisa mendapatkan akses yang adil dan bebas untuk menjadi oposisi terhadap golongan ideologi tertentu atau terhadap partai politik tertentu yang lebih mayoritas, dan untuk memastikan distribusi nilai-nilai sosial maupun budaya yang memuaskan semua pihak. Masyarakat saat ini lebih peduli dan lebih mempunyai kekuatan terhadap media massa. Sehingga hal-hal seperti kepuasan yang lebih merata, keterbukaan, nilai-nilai relatifitas, konsumerisme individual dan kekuatan perekonomian liberalisme seringkali lebih menjadi fokus perhatian masyarakat dan mendorong terwujudnya suatu sistem media yang terbuka.

Perkembangan teknologi komunikasi

Selama beberapa dekade terakhir kehidupan masyarakat telah berlangsung melalui masa-masa bersejarah yang diwarnai oleh perkembangan dan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat. Perkembangan dan kemajuan tersebut mendorong terjadinya perubahan-perubahan sistem komunikasi masyarakat yang berlangsung dengan cepat, dari sistem elektronik ke sistem satelit, dan kemudian ke sistem digital. Hal ini secara langsung atau tidak langsung telah menimbulkan pengaruh terhadap tatanan dan perilaku kehidupan masyarakat, bangsa dan negara, khususnya dalam konteks komunikasi sosial, politik, ekonomi, budaya, dan konteks komunikasi lainnya.

Penguasaan informasi harus dimulai dengan penguasaan dan pengendalian terhadap perkembangan teknologi komunikasi dan informasi itu sendiri. Ciri-ciri dari perkembangan teknologi komunikasi dan informasi (ICT, information and commnication technogy) dewasa ini ditandai dengan[3]:

1. The Rise of Internet, munculnya Web dengan information super high way
2. Convergencing Industries, munculnya industri digital yang mengglobal, dan
3. Convergecing Technologies, seperti CD digital, TV transmitte in digital format, telpon seluler dll.

Kemunculan TV digital di Indonesia yang diresmikan oleh Presiden RI pada hari kebangkitan Nasional 20 Mei 2009, oleh presiden dinyatakan sebagai revolusi ketiga di bidang informasi di Indonesia. Revolusi pertama ditandai dengan munculnya TV RI yang diresmikan oleh Presiden Soekarno tahun 1964, dan revolusi ke dua ditandai dengan peluncuran Satelit Palapa tahun 1976 oleh Presiden Soeharto. Satelit Komunikasi yang ditahun 1945 baru merupakan gagasan yang ditulis oleh Athur C. Clark dalam majalah Wireless World edisi Oktober 1945 dapat diwujudkan oleh Jhon R Piere dari Bell Laboratories dengan didemontrasikannya kelayakan komunikasi ruang angkasa dengan satelit ECHO dan Telstar. Bahkan Satelit Komunikasi, digital recording dan Internet adalah contoh dari Revolusi Ketiga Informasi di dunia.

Kemunculan internet telah mempermudah komunikasi dan penyaluran informasi ke seluruh dunia, teknologi Wolrd Wide Web sebagai multimedia portions, dengan HTMLnya dapat membuat halaman-halaman web. Teknologi Satelit (dimana Indonesia, 1976 adalah negara kedua waktu itu setelah Canada yang memiliki satelit komunikasi) telah melahirkan siaran TV-DBS (direct broadcating system) dan dilengkapi dengan kemunculan kabel optik yang bisa menyalurkan informasi dalam jumlah besar dan cepat, information super highway.

Perkembangan industri media

Perkembangan industri media, antara lain:

1. Media cetak seperti buku, majalah dan surat kabar. Trend teknologi di bidang media cetak ditandai dengan penggunaan bahasa digital (digitizing, making an image computer readable as with scaner), deskop publishing is the composition, seperti tata letak (lay out) dan mencetak dengan menggunakan dikendalikan oleh PC (Personal Computer), juga publishing (penyebaran dan pendistribuasian informasi melalui internet dan CD, serta teknologi komputer telah merubah cara mempublish (menerbitakan) buku, majalah dan surat kabar, bahkan mempercepat proses cetak, seperti cetak jarak jauh dengan biaya yang lebih murah.
2. Radio, yang sejak tahun 1940an telah menjadi kekuatan budaya dan politik, menjadi lebih signifikan perkembangannya dengan ditemukannya gelombang FM oleh Edwin Amstrong. Dewasa ini media radio audiensnya telah tersegmentasi seperti media lain.
3. Munculnya New Multimedia, suatu konvergensi dari televisi, telepon, computer, data base dan delevery system. Misalnya, sebuah Note Book yang tersambung dengan internet dengan ukuran layan 8 inch Anda dapat menikmati siaran TV manca negara sambil menunggu pesawat di airport, dapat mengirim dan menerima email dan telepon, melihat data perkembangan perusahaan dan mengevaluasi serta dapat mengambil keputusan di mana dan kapan saja, dengan kemunculan New Multimedia hambatan waktu dan tempat tidak lagi menjadi masalah.

Dalam bidang ekonomi dan perdagangangan, ditandai dengan munculnya e- Banking, e-comers, e-money, dan resesvasi tiket pesawat dan hotel melalui internet. Dibidang kesehatan munculnya e-medicin dan yang tak kalah pentingnya adalah sistem kependudukan di mana diharapakan setiap KTP atau IC harus memiliki chips, seperti di negara tatangga, pendataan kependudukan sudah computerize dan dapat diakses melalui internet sehingga perpindahan penduduk dapat dilacak dan diketahui dengan mudah. Dengan demikian masalah daftar pemilih tetap dalam Pemilu dapat diatasi dengan mudah dan dengan data kependudukan yang akurat.

Wujud sistem komunikasi yang dihasilkan oleh kemajuan teknologi menurut Bell (1979) yaitu:

1. Jaringan pengelolaan data yang memungkinkan orang berbelanja cukup dengan menekan tombol-tombol komputer di rumah masing-masing, pesanan akan dikirimkan langsung ke rumah.
2. Bank informasi dan sistem penyelusuran yang memungkinkan pemakainya menelusuri informasi yang diperlukan serta memperoleh copy cetaknya dalam waktu cepat.
3. sistem teleks yang menyediakan informasi mengenai segala rupa kebutuhan, seperti cuaca, informasi finansial, iklan terklasifikasi, katalog segala macam produk lewat layar televisi di rumah masing-masing.
4. Sistem faksimili yang memungkinkan pengiriman dokumen secara electronik.
5. Jaringan komputer interaktif yang memungkinkan pihak-pihak yang berkomunikasi mendiskusikan informasi melalui komputer.

Dengan semakin berkembangnya pekerjaan di bidang informasi dan semakin banyaknya sarana komunikasi, menurut F. Latham ( dalam Toffler, 1992) maka jumlah orang yang dapat bekerja di rumah atau di pusat-pusat kerja setempat juga semakin banyak. Hal tersebut disebabkan berbagai kekuatan yang ampuh sedang bertemu membentuk suatu kekuatan yang hebat untuk menciptakan “pondok elektronik”. Indikasinya adalah pergantian yang menguntungkan antara transportasi dengan telekomunikasi.
[1] Zulkarimein Nasution, Perkembangan Teknologi Komunikasi, hal 6.16.



[2] Zulkarimein Nasution, Perkembangan Teknologi Komunikasi, hal 6.15.

[3] zamrishabib.wordpress.com