Kamis, 26 November 2009

Teknologi Komunikasi Dalam Masyarakat Informasi

Oleh melriezka pada Perkembangan Teknologi Komunikasi. Tinggalkan sebuah Komentar



Perkembangan TIK membawa perubahan sosial spektakuler yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sejumlah prediksi memang pernah dilakukan oleh para futurolog seperti John Naisbitt dan Alvin Tofler. John Naisbitt , misalnya, menyatakan ada sembilan kecenderungan besar yang sekarang sedang berlangsung di dunia. Salah satu kecenderungan besar itu adalah beralihnya masyarakat industri ke masyarakat informasi. Dengan munculnya masyarakat informasi, muncul pula ekonomi informasi. Industri pabrik berubah menjadi industri informasi. Kemajuan teknologi komunikasi menyangkut semua unsur dalam prosesnya, baik pula pada teknologi pengirim, penyalur, pembagi atau penerima pesan yang membawakan informasi kepada orang yang dituju.

Menurut Alvin Tofler dalam bukunya The Third Wave, perkembangan ini dinamai dengan gelombang ketiga (1980). Tofler membagi sejarah umat manusia menjadi tigaa gelombang, yakni:

* Gelombang pertama antara tahun 800 SM – 1700 M disebut juga gelombang pembaruan. Manusia menemukan dan menerapkan teknologi pertanian. Tanah merupakan dasar bagi kegiatan ekonomi, kehidupan sosial budaya, struktur sosial dan politik. Hubungan antar manusia sangat akrab, personal, dan komunikasi bersifat sederhana, tulisan sebagai alat bantu. Kemudian struktur ini diubah secara total oleh datangnya peradaban industri (gelombang kedua).

* Gelombang kedua mulai berimpit dengan revolusi industri. Manusia beralih ke energi terbaru seperti minyak, batu bara, dan gas. Mulai ditemukan mesin uap yang kemudian dipadukan dengan pabrik yang menghasilkan barang-barang produksi. Industri bersandar pada kegiatan produksi massal. Hubungan manusia menjadi impersonal, komunikasi dikuasai oleh media massa. Gelombang ini akhirnya tergusur oleh (gelombang ketiga.

* Gelombang ketiga adalah peradaban yang didukung oleh kemajuan teknologi komunikasi dan pengolahan data, penerbangan dan aplikasi angkasa luar, energi alternatif dan energi terbarukan serta rekayasa genetik dan bioteknologi, dengan komputer dan mikro teknik sebagai teknologi intinya. Pada era ini jaringan komunikasi, data dan informasi, komputer, latihan dan teknologi modernlah yang terpenting. Informasi merupakan faktor penentu. Jika pada gelombang kedua mengutamakan kekuatan fisik manusia, pada gelombang ketiga menekankan [ada kekuatan pikiran.

Perbandingan antara ketiga tahapan masyarakat: pertanian, industri dan informasi dapat dilihat pada tabel berikut[1].
No Kategori Perubahan Masyarakat Pertanian Masyarakat Industri Masyarakat Informasi
1 Produk Makanan Barang Informasi
2 Faktor Tanah Modal produksi Keahlian
3 Tempat produksi Rumah Pabrik Utilitas
4 Aktor Petani/artis Pekerja pabrik Teknisi
5 Sifat teknologi Berorientasi pada perkakas Teknologi tenaga Teknologi informasi
6 Metodologi Trial and Error Eksperimen Teori abstrak Simulasi
7 Faktor penunjuk Tradisi Pertumbuhan ekonomi Kodifikasi pengetahuan
8 Syarat keberhasilan Bicara Melek bicara dan tulis Melek visual/aural/komputer
9 Aturan yang otoriter Hirarkis/ Representasi Demokrasi Demokrasi



Partisipatif
10 Prinsip kesatuan Regionalisme Nasionalisme Globalisme

Roger (1986) membandingkan ketiga tahap masyarakat tersebut seperti dalam tabel berikut ini.
Karakteristik Kunci Masyarakat Pertanian Masyarakat Industri Masyarakat Informasi
Periode waktu 10.000 tahun dan berlanjut terus di sebagian besar Negara Dunia Ketiga 200 tahun (mulai sekitar 1750 di Inggris) Di As sekitar tahun1995
Elemen kunci/ Sumber-daya dasar Makanan Energi Informasi
Jenis pekerjaan utama Petani Pekerja pabrik Pekerja informasi
Institusi, sosial, kunci Pertanian Pabrik baja Universitas



Penelitian
Teknologi dasar Pekerja dengan tangan Mesin uap Komputer dan elektronika
Sifat komunikasi massa Media cetak searah Media elektronik (radio, film dan TV) Media interaktif yang bersifat demassified



A. Masyarakat Informasi

Komunikasi telah memainkan peranan penting dalam mengembangkan dan mempertahankan kesehjateraan masyarakat secara geografis sepanjang sejarah. Informatika Masyarakat adalah sebuah fenomena terkini pada masyarakat jaringan modern, dapat dilacak pada pemrakarsa komunikasi masyarakat akhir 1980 sampai awal 1990.

Masyarakat informasi (information society) adalah sebuah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan sebuah masyarakat dan sebuah ekonomi yang dapat membuat kemungkinan terbaik dalam menggunakan informasi dan teknologi komunikasi baru (new information and communication technologies/ICT’s). Dalam masyarakat informasi orang akan mendapatkan keuntungan yang penuh dari teknologi baru dalam segala aspek kehidupan. Contohnya ATM untuk penarikan tunai dan pelayanan perbankan lainnya, telepon genggam (handphone), teletext television, faxes dan pelayanan informasi seperti internet, e-mail, mailinglist, serta komunitas maya (virtual community) lainnya.

Rogers (1986) merumuskan masyarakat informasi sebagai berikut[2]:

“Suatu bangsa di mana mayoritas angkatan kerja adalah terdiri dari para pekerja informasi, dan di mana informasi merupakan elemen yang paling penting. Jadi masyarakat informasi mencerminkan suatu perubahan yang tajam dari masyarakat industrial di mana mayoritas tenaga kerja bekerja dalam pekerjaan manufacturing seperti perakitan mobil dan produksi baja, di mana yang merupakan elemen kunci adalah energi. Kontras dengan itu, para pekerja individu pada masyarakat informasi adalah mereka yang aktifitas utamanya memproduksi, mengolah atau mendistribusikan informasi, dan memproduksi teknologi informasi”

Pengertian lain dari masyarakat informasi adalah suatu keadaan di mana produksi, distribusi dan manipulasi suatu informasi menjadi kegiatan utama. Jadi dapat dikatakan bahwa pengolahan informasi adalah inti dari kegiatan.

Informasi merupakan energi bahan yang berpola (patterned matter energy) yang mempengaruhi probabilitas yang tersedia bagi seorang individu dalam pembuatan keputusan. Informasi tidak memiliki eksistensi fisik secara sendiri, dan hanya dapat diekspresikan dalam bentuk material (seperti tinta di atas kertas, buku) atau dalam bentuk energi, seperti impus atau gelombang elektrik. Seringkali informasi dapat didistribusikan oleh sumber (resources) lain seperti uang.

Ciri-ciri Masyarakat Informasi

Diantara ciri-cirinya adalah :
a. Masyarakat yang terkena exposure (terpaan) media massa dan komunikasi global.
b. Masyarakat yang sadar akan informasi dan mendapatkan informasi secara cukup.
c. Menjadikan informasi sebagai komoditas bernilai ekonomis.
d. Berhubungan dengan masyarakat lain dalam sistem masyarakat global.
e. Mengakses informasi super highway (berkecepatan tinggi)

Dengan menjadi masyarakat informasi masyarakat akan menjadi :

1. Terbuka, diiringi dengan sikap kritis dan tidak apriori,
2. Demokratis, dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat, dan masyarakat informasi lebih demokratis dibandingkan masyarakat industri
3. Disentralisasi, kekuasaan berbgai, adanya otonomi daerah,
4. Bidang pekerjaan dari manufacture ke jasa, ciri pekerjaan berbasis ilmu pengetahuan,otomasi, pemecahan masalah dan innovasi,
5. Ketergantungan kepada ICT, komputer merupakan teman sejawat demokrasi yang paling penting sejak ditemukannya kotak suara (Toffler, 1992).

Globalisasi mempengaruhi paradigma kehidupan dan pola kehidupan masyarakat informasi (life style), terjadi jabatan-jabatan tertentu yang hilang tetapi banyak juga jabatan baru yang muncul (changing cariers), demikian juga banyak peraturan yang perlu disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya tentang cyber crime, transaksi elektronik yang memerlukan undang-undang dan peraturan yang baru (changing regulators).



B. Perspektif Masyarakat Informasi dan Globalisasi

McQuail menjelaskan, istilah masyarakat informasi—information society—dikemukakan pertama kali oleh Daniel Bell (1973) sehubungan dengan banyak bermunculannya sektor-sektor ekonomi berbasis informasi pada akhir era masyarakat industri tahun 1960an, yang mana proses produksi dan distribusi segala bentuk informasi, terutama berbasis teknologi komputer, telah menjadi sektor utama dalam perekonomian masyarakat.

Van Cuilenburg (1987) menyebutkan karakteristik utama dari masyarakat informasi yaitu peningkatan yang sangat menonjol dalam proses produksi dan aliran segala bentuk informasi, terutama sebagai akibat dari murahnya biaya produksi, miniaturisasi dan komputerisasi. Rendahnya biaya transmisi dan distribusi informasi juga semakin mendorong pesatnya pertumbuhan industri informasi. Selain itu, sensitivitas terhadap jarak geografis pun terus mengalami penurunan, dan sekaligus kecepatan, volume dan interaktifitas dalam berkomunikasi juga terus mengalami peningkatan (McQuail,2000:121).

Oleh karena itu dalam teori masyarakat informasi disebutkan, bahwa teknologi telah mendorong terciptanya masyarakat informasi, yaitu dikenali dengan karakteristik: Predominance of information work, great volume of information flow, interactivity of relations, integration and convergence of activities, growth and interconnection of networks, globalizing tendencies and postmodern culture (McQuail,2000:88).

Trend masyarakat informasi ternyata juga telah meningkatkan rasa saling keterikatan—interconnectedness—masyarakat, yang mana masyarakat semakin terdorong untuk menjalin hubungan-hubungan sosial melalui jaringan-jaringan media, sehingga secara bertahap hubungan tersebut akan menggantikan atau melengkapi jaringan sosial kemasyarakatan ataupun komunikasi tatap muka.

Hal tersebut sesuai dengan apa yang dikemukakan McLuhan sehubungan dengan jaringan sosial yang berkembang melalui media. McLuhan merumuskan teori global village untuk mengemukakan pandangannya tentang suatu bentuk baru struktur masyarakat dimana media elektronik akan menghubungkan seluruh dunia ke dalam suatu sistem sosial, politik dan budaya. Media menjadi perpanjangan fungsi organ-organ tubuh manusia, yang mana dengan menggunakan media, manusia dapat memperluas pandangan, pendengaran dan sentuhannya melampaui batas ruang dan waktu. Media elektronik akan membukakan pemandangan-pemandangan baru bagi masyarakat kebanyakan dan memungkinkan kita untuk berada di manapun secara cepat.

Berbagai temuan teknologi bahkan dapat dikatakan telah memfasilitasi globalisasi karena kapasitasnya dalam mengatasi hambatan jarak dan waktu dalam aspek komunikasi manusia. Dengan globalisasi, ketergantungan masyarakat terhadap informasi pun menjadi semakin tinggi. Bagi sebagian orang, informasi bahkan dikonotasikan dengan suatu visi baru tentang perubahan atau kemajuan, dan juga masa depan dengan horison tak terbatas yang sedikit banyak merupakan kelanjutan dari model yang sudah ada saat ini. Dalam informasi yang saling dipertukarkan di masyarakat tersebut terkandung pesan-pesan ideologis yang cenderung melegitimasi trend-trend yang sedang berkembang atau menjatuhkan pihak lain yang tidak mainstream.

Dalam era masyarakat informasi yang global tersebut, kepemilikan—ownership—informasi dan hak publik untuk dapat mengakses informasi menjadi hal yang sangat diperhatikan oleh masyarakat. Pertimbangan ekonomi, sosiologi, dan teknologi senantiasa mendominasi berbagai aspek berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan terhadap informasi. Hal-hal tersebut tidak dapat dilepaskan dan terus berpengaruh dalam pertumbuhan media massa saat ini.

Masyarakat modern saat ini semakin tergantung kepada sistem-sistem komunikasi yang mana media massa merupakan salah satu bagian dari sistem tersebut. Namun, segala bentuk perubahan yang terjadi pada media massa akan menyentuh berbagai aspek kehidupan masyarakat karena media massa memainkan suatu peranan yang sangat penting dalam kehidupan politik, sosial dan perekonomian masyarakat, begitu pula sebaliknya.

Perubahan yang terjadi pada masyarakat belakangan ini membawa pengaruh kepada sistem media. Ada dorongan yang kuat dari masyarakat untuk menekan dan meminimalisir segala bentuk pengawasan yang tidak terbuka atau tidak transparan dari pihak-pihak tertentu, dan juga menolak beberapa regulasi terhadap media yang dirasa menyulitkan akses masyarakat. Hal tersebut menunjukkan adanya harapan dari masyarakat untuk bisa menuntut kontrol secara kolektif terhadap bentuk media yang berkembang saat ini dalam rangka melindungi kepentingan individual yang cenderung lebih lemah dan membatasi kekuatan dari pihak penguasa kebijakan publik dan pihak-pihak kapitalis dalam industri media.

Disamping itu, muncul tekanan dari masyarakat juga agar bisa mendapatkan akses yang adil dan bebas untuk menjadi oposisi terhadap golongan ideologi tertentu atau terhadap partai politik tertentu yang lebih mayoritas, dan untuk memastikan distribusi nilai-nilai sosial maupun budaya yang memuaskan semua pihak. Masyarakat saat ini lebih peduli dan lebih mempunyai kekuatan terhadap media massa. Sehingga hal-hal seperti kepuasan yang lebih merata, keterbukaan, nilai-nilai relatifitas, konsumerisme individual dan kekuatan perekonomian liberalisme seringkali lebih menjadi fokus perhatian masyarakat dan mendorong terwujudnya suatu sistem media yang terbuka.

Perkembangan teknologi komunikasi

Selama beberapa dekade terakhir kehidupan masyarakat telah berlangsung melalui masa-masa bersejarah yang diwarnai oleh perkembangan dan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat. Perkembangan dan kemajuan tersebut mendorong terjadinya perubahan-perubahan sistem komunikasi masyarakat yang berlangsung dengan cepat, dari sistem elektronik ke sistem satelit, dan kemudian ke sistem digital. Hal ini secara langsung atau tidak langsung telah menimbulkan pengaruh terhadap tatanan dan perilaku kehidupan masyarakat, bangsa dan negara, khususnya dalam konteks komunikasi sosial, politik, ekonomi, budaya, dan konteks komunikasi lainnya.

Penguasaan informasi harus dimulai dengan penguasaan dan pengendalian terhadap perkembangan teknologi komunikasi dan informasi itu sendiri. Ciri-ciri dari perkembangan teknologi komunikasi dan informasi (ICT, information and commnication technogy) dewasa ini ditandai dengan[3]:

1. The Rise of Internet, munculnya Web dengan information super high way
2. Convergencing Industries, munculnya industri digital yang mengglobal, dan
3. Convergecing Technologies, seperti CD digital, TV transmitte in digital format, telpon seluler dll.

Kemunculan TV digital di Indonesia yang diresmikan oleh Presiden RI pada hari kebangkitan Nasional 20 Mei 2009, oleh presiden dinyatakan sebagai revolusi ketiga di bidang informasi di Indonesia. Revolusi pertama ditandai dengan munculnya TV RI yang diresmikan oleh Presiden Soekarno tahun 1964, dan revolusi ke dua ditandai dengan peluncuran Satelit Palapa tahun 1976 oleh Presiden Soeharto. Satelit Komunikasi yang ditahun 1945 baru merupakan gagasan yang ditulis oleh Athur C. Clark dalam majalah Wireless World edisi Oktober 1945 dapat diwujudkan oleh Jhon R Piere dari Bell Laboratories dengan didemontrasikannya kelayakan komunikasi ruang angkasa dengan satelit ECHO dan Telstar. Bahkan Satelit Komunikasi, digital recording dan Internet adalah contoh dari Revolusi Ketiga Informasi di dunia.

Kemunculan internet telah mempermudah komunikasi dan penyaluran informasi ke seluruh dunia, teknologi Wolrd Wide Web sebagai multimedia portions, dengan HTMLnya dapat membuat halaman-halaman web. Teknologi Satelit (dimana Indonesia, 1976 adalah negara kedua waktu itu setelah Canada yang memiliki satelit komunikasi) telah melahirkan siaran TV-DBS (direct broadcating system) dan dilengkapi dengan kemunculan kabel optik yang bisa menyalurkan informasi dalam jumlah besar dan cepat, information super highway.

Perkembangan industri media

Perkembangan industri media, antara lain:

1. Media cetak seperti buku, majalah dan surat kabar. Trend teknologi di bidang media cetak ditandai dengan penggunaan bahasa digital (digitizing, making an image computer readable as with scaner), deskop publishing is the composition, seperti tata letak (lay out) dan mencetak dengan menggunakan dikendalikan oleh PC (Personal Computer), juga publishing (penyebaran dan pendistribuasian informasi melalui internet dan CD, serta teknologi komputer telah merubah cara mempublish (menerbitakan) buku, majalah dan surat kabar, bahkan mempercepat proses cetak, seperti cetak jarak jauh dengan biaya yang lebih murah.
2. Radio, yang sejak tahun 1940an telah menjadi kekuatan budaya dan politik, menjadi lebih signifikan perkembangannya dengan ditemukannya gelombang FM oleh Edwin Amstrong. Dewasa ini media radio audiensnya telah tersegmentasi seperti media lain.
3. Munculnya New Multimedia, suatu konvergensi dari televisi, telepon, computer, data base dan delevery system. Misalnya, sebuah Note Book yang tersambung dengan internet dengan ukuran layan 8 inch Anda dapat menikmati siaran TV manca negara sambil menunggu pesawat di airport, dapat mengirim dan menerima email dan telepon, melihat data perkembangan perusahaan dan mengevaluasi serta dapat mengambil keputusan di mana dan kapan saja, dengan kemunculan New Multimedia hambatan waktu dan tempat tidak lagi menjadi masalah.

Dalam bidang ekonomi dan perdagangangan, ditandai dengan munculnya e- Banking, e-comers, e-money, dan resesvasi tiket pesawat dan hotel melalui internet. Dibidang kesehatan munculnya e-medicin dan yang tak kalah pentingnya adalah sistem kependudukan di mana diharapakan setiap KTP atau IC harus memiliki chips, seperti di negara tatangga, pendataan kependudukan sudah computerize dan dapat diakses melalui internet sehingga perpindahan penduduk dapat dilacak dan diketahui dengan mudah. Dengan demikian masalah daftar pemilih tetap dalam Pemilu dapat diatasi dengan mudah dan dengan data kependudukan yang akurat.

Wujud sistem komunikasi yang dihasilkan oleh kemajuan teknologi menurut Bell (1979) yaitu:

1. Jaringan pengelolaan data yang memungkinkan orang berbelanja cukup dengan menekan tombol-tombol komputer di rumah masing-masing, pesanan akan dikirimkan langsung ke rumah.
2. Bank informasi dan sistem penyelusuran yang memungkinkan pemakainya menelusuri informasi yang diperlukan serta memperoleh copy cetaknya dalam waktu cepat.
3. sistem teleks yang menyediakan informasi mengenai segala rupa kebutuhan, seperti cuaca, informasi finansial, iklan terklasifikasi, katalog segala macam produk lewat layar televisi di rumah masing-masing.
4. Sistem faksimili yang memungkinkan pengiriman dokumen secara electronik.
5. Jaringan komputer interaktif yang memungkinkan pihak-pihak yang berkomunikasi mendiskusikan informasi melalui komputer.

Dengan semakin berkembangnya pekerjaan di bidang informasi dan semakin banyaknya sarana komunikasi, menurut F. Latham ( dalam Toffler, 1992) maka jumlah orang yang dapat bekerja di rumah atau di pusat-pusat kerja setempat juga semakin banyak. Hal tersebut disebabkan berbagai kekuatan yang ampuh sedang bertemu membentuk suatu kekuatan yang hebat untuk menciptakan “pondok elektronik”. Indikasinya adalah pergantian yang menguntungkan antara transportasi dengan telekomunikasi.
[1] Zulkarimein Nasution, Perkembangan Teknologi Komunikasi, hal 6.16.



[2] Zulkarimein Nasution, Perkembangan Teknologi Komunikasi, hal 6.15.

[3] zamrishabib.wordpress.com

2 komentar: